UMKM

Diskoperindag Berau Latih UMKM Ekspor

Diskoperindag Berau Latih UMKM Ekspor
Diskoperindag Berau Latih UMKM Ekspor

JAKARTA - Langkah serius tengah ditempuh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau dalam upaya mendongkrak kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tak hanya menyasar peningkatan mutu produk dan kemasan, instansi ini juga memberikan perhatian khusus terhadap kesiapan UMKM untuk menembus pasar global melalui program pelatihan ekspor.

Seiring berkembangnya potensi ekonomi lokal, Diskoperindag Berau menilai penting bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas jangkauan pasarnya, tak lagi terpaku pada wilayah kabupaten atau nasional semata. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk membangun UMKM yang tangguh, mandiri, dan mampu berkompetisi di kancah internasional.

“Produk kita ini sudah terbukti mampu bersaing, bahkan ada yang sudah tembus pasar nasional dan internasional secara mandiri. Sekarang tugas kita memaksimalkan potensi tersebut agar bisa berkembang lebih jauh,” ujar Kepala Bidang Bina Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi.

Menurutnya, pelatihan keterampilan ekspor menjadi elemen penting untuk membuka cakrawala baru bagi pelaku UMKM. Banyak pelaku usaha lokal selama ini terkendala bukan karena kualitas produk yang rendah, melainkan kurangnya pemahaman terhadap prosedur dan strategi ekspor yang benar.

Diskoperindag hadir menjawab persoalan ini dengan menyusun program “sekolah ekspor” yang menyeluruh. Melalui pendekatan yang sistematis, para peserta dibekali dengan pemahaman dasar-dasar perdagangan internasional, termasuk bagaimana memenuhi persyaratan administratif dan teknis agar produk bisa diterima di pasar luar negeri.

“Ilmu ekspor ini menjadi modal penting. Kita tidak ingin UMKM hanya jadi penonton di tengah globalisasi. Mereka harus punya kemampuan untuk mengakses pasar dunia,” kata Hotlan menegaskan.

Materi Pelatihan: Dari Teori ke Praktik

Pelatihan yang disusun Diskoperindag tidak hanya bersifat teoritis. Para peserta juga mendapat pelatihan praktis mulai dari menyusun dokumen ekspor yang sesuai standar internasional, memahami cara kerja sistem pembayaran lintas negara, hingga tata cara pengurusan kepabeanan.

Di sisi lain, aspek logistik dan pengiriman produk pun menjadi salah satu fokus utama. UMKM diajak memahami pentingnya pengemasan, manajemen distribusi, dan keamanan barang selama proses pengiriman ke luar negeri.

“Hal-hal teknis seperti cara mengirim barang agar tidak rusak saat sampai tujuan itu sangat penting. Ini akan memengaruhi kepuasan konsumen dan kelangsungan kerja sama dagang jangka panjang,” terang Hotlan lagi.

Dengan bekal pelatihan ini, diharapkan para pelaku usaha di Berau dapat lebih percaya diri dan siap memperluas cakupan distribusinya, tidak hanya secara fisik tetapi juga melalui pemanfaatan platform digital global.

Meningkatkan Daya Saing dan Pendapatan

Selain membuka akses pasar baru, pelatihan ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM secara signifikan. Potensi peningkatan omzet dan keuntungan menjadi salah satu insentif utama agar UMKM tidak ragu untuk terjun ke pasar global.

“Kalau mereka sudah tahu caranya, maka peluang untuk meningkatkan pendapatan akan terbuka lebar. Tidak hanya produksi bertambah, tapi juga pemasukan,” tambah Hotlan.

Program ini sejalan dengan misi besar pemerintah daerah untuk mendorong UMKM naik kelas. Artinya, UMKM tidak lagi hanya sebagai pengisi ruang ekonomi lokal, melainkan bisa bertransformasi menjadi eksportir yang profesional dan mapan.

Langkah konkret lainnya yang dilakukan Diskoperindag adalah membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta, termasuk dalam hal pendanaan, pelatihan lanjutan, dan akses informasi pasar internasional.

Kolaborasi dan Peran Swasta

Kesuksesan dari pelatihan ekspor ini tentu tak bisa hanya bergantung pada pemerintah daerah. Peran pihak swasta dan lembaga pendukung UMKM sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem ekspor yang kuat dan berkelanjutan.

Dalam beberapa kesempatan, Diskoperindag Berau juga mengajak perusahaan-perusahaan lokal untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka ke sektor UMKM, khususnya dalam bentuk pembinaan, penguatan kapasitas, hingga pembangunan pusat UMKM terpadu.

Upaya ini dinilai strategis dalam menciptakan kemandirian ekonomi lokal, sekaligus memperluas partisipasi sektor swasta dalam pembangunan ekonomi daerah berbasis komunitas.

Harapan Jangka Panjang

Dengan berbagai pelatihan dan pendampingan yang diberikan, Diskoperindag Berau optimis bahwa dalam waktu dekat akan muncul lebih banyak pelaku UMKM yang mampu melakukan ekspor secara mandiri. Tak hanya produk makanan atau kerajinan, tetapi juga potensi lain seperti hasil pertanian, perikanan, hingga fashion lokal yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Target kami adalah menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekspor daerah. Kalau ini berhasil, maka ekonomi Berau akan lebih kuat, lebih mandiri,” tutup Hotlan.

Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, program pelatihan ekspor ini menjadi salah satu strategi penting yang dilakukan pemerintah daerah untuk menyiapkan pelaku UMKM Berau menyongsong era globalisasi dengan kesiapan yang lebih matang dan kemampuan bersaing yang tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index