Menariknya, perilaku belanja online yang dilakukan oleh Gen Z dan milenial lebih didorong oleh kebutuhan pribadi, bukan semata-mata karena adanya promo atau diskon besar-besaran. Populix mencatat bahwa sekitar 68% Gen Z dan 70% milenial berbelanja online karena memang ada kebutuhan tertentu. Mereka mengutamakan efisiensi waktu dan kenyamanan dalam berbelanja, yang menjadi alasan utama mereka memilih untuk berbelanja secara daring.
Meski begitu, promo spesial atau diskon tetap menjadi daya tarik tersendiri. Sebanyak 44% Gen Z dan 45% milenial mengaku terdorong untuk berbelanja karena adanya penawaran diskon yang menarik. Momen-momen seperti harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) atau diskon besar lainnya tetap menarik perhatian, meskipun tidak menjadi faktor utama dalam keputusan belanja.
Selain itu, payday atau tanggal gajian juga mempengaruhi sebagian besar Gen Z dan milenial untuk berbelanja. Hanya 37% Gen Z dan 39% milenial yang mengaku berbelanja saat gajian, menandakan bahwa alasan belanja lebih berorientasi pada kebutuhan praktis ketimbang kecenderungan impulsif mengikuti tren promosi tertentu.
Lebih menarik lagi, tanggal cantik seperti 11.11 atau 12.12 ternyata tidak begitu memengaruhi keputusan belanja generasi muda. Hanya 29% Gen Z dan 27% milenial yang tergoda untuk berbelanja di momen tersebut, yang menunjukkan bahwa tren belanja pada tanggal-tanggal tertentu sudah mulai kehilangan daya tariknya bagi mereka.