JAKARTA - Transformasi digital dalam sistem pembayaran nasional kembali diperkuat dengan peluncuran QRIS TAP di Gorontalo oleh Bank Indonesia. Melalui kehadiran teknologi pembayaran berbasis Near Field Communication (NFC), Gorontalo kini bersiap menjadi wilayah percontohan dalam implementasi sistem transaksi nontunai yang lebih cepat, aman, dan efisien.
Kehadiran QRIS TAP (Quick Response Code Indonesian Standard Tap) tidak hanya menjadi wujud dari kemajuan teknologi finansial, tetapi juga mencerminkan kesiapan Bank Indonesia dan pemangku kepentingan di daerah untuk memperluas ekosistem digital di sektor keuangan. Dengan peluncuran sistem ini, Bank Indonesia ingin menegaskan pentingnya inklusi keuangan berbasis teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk di luar pusat-pusat kota besar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo, Bambang Satya Permana, menjelaskan bahwa QRIS TAP merupakan terobosan yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran cukup dengan mendekatkan ponsel berfitur NFC ke perangkat merchant. "Dengan QRIS TAP pengguna hanya perlu mendekatkan atau menempelkan ponsel berfitur NFC dan sistem akan langsung membaca data dari aplikasi pembayaran yang terhubung dan menyelesaikan transaksi secara otomatis," ucap Bambang.
Dalam konteks penggunaan sehari-hari, inovasi ini sangat memudahkan karena tidak memerlukan proses pemindaian kamera seperti pada sistem QRIS konvensional. "Yang dulu kita melakukan pembayaran QRIS dengan memindai melalui kamera kita. Saat ini bisa melakukan pembayaran dengan mendekatkan gawai atau menempelkan smart phone kita ke terminal pembayaran yang ada di masing-masing merchant," tambahnya.
Menurut Bambang, QRIS TAP bukan hanya menawarkan kepraktisan, tetapi juga efisiensi waktu karena proses pembayaran yang lebih cepat dapat mengurangi antrean di tempat-tempat usaha. Selain itu, dari sisi keamanan, teknologi NFC yang diadopsi dalam sistem ini telah dilengkapi dengan sistem proteksi yang canggih, memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna.
Peluncuran ini, kata Bambang, merupakan tindak lanjut dari peluncuran nasional QRIS TAP yang sebelumnya telah dilaksanakan. “Bank Indonesia meluncurkan QRIS TAP ini secara resmi pada tanggal 14 Maret tahun 2025 yang lalu. Insya Allah hari ini kita menunjukkan bahwa di Gorontalo kita juga siap untuk menggunakan dan mengimplementasikan QRIS TAP,” ujarnya.
Lebih jauh, langkah ini juga menjadi bukti bahwa Provinsi Gorontalo terus bergerak maju dalam mendukung agenda digitalisasi sistem pembayaran dan mendukung ekosistem ekonomi digital nasional. Keberhasilan penerapan QRIS TAP di Gorontalo diharapkan dapat mempercepat transformasi keuangan digital di daerah-daerah lain di Indonesia.
Tak hanya itu, peluncuran ini juga menjadi bagian penting dari upaya Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan transaksi digital. Percepatan inovasi di sektor pembayaran dianggap sebagai bagian integral dari penguatan inklusi keuangan nasional.
Bambang menegaskan bahwa peluncuran QRIS TAP merupakan langkah awal menuju pemanfaatan sistem ini secara lebih luas. Ke depan, pihaknya menargetkan penggunaan yang lebih masif di berbagai sektor dan ekosistem ekonomi daerah. "Tentu saja kami mengharapkan dukungan dan kolaborasi dari perbankan khususnya penyedia pembayaran dan juga dari dunia usaha yang akan banyak menggunakan sistem ini, serta dari pemerintah daerah sebagai bagian dari program elektronifikasi transaksi keuangan di daerah," kata dia.
Peran pemerintah daerah dianggap sangat strategis dalam mendorong pemanfaatan teknologi pembayaran digital, terutama dalam lingkup transaksi keuangan pemerintahan. Elektronifikasi transaksi keuangan daerah (ETKD) menjadi langkah penting untuk menciptakan pengelolaan keuangan publik yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel.
Selain itu, keterlibatan pelaku usaha lokal juga menjadi kunci keberhasilan implementasi QRIS TAP. Dengan semakin banyaknya merchant yang menerima sistem pembayaran ini, masyarakat dapat menikmati kemudahan bertransaksi tanpa perlu membawa uang tunai atau mencari mesin ATM. Hal ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal karena transaksi menjadi lebih cepat dan efisien.
Teknologi NFC yang menjadi fondasi dari QRIS TAP juga diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan sektor ritel dan UMKM. Banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang sebelumnya belum terjangkau sistem pembayaran digital kini bisa masuk dalam ekosistem digital dengan cara yang lebih mudah dan terjangkau. BI pun berkomitmen memberikan pendampingan serta edukasi kepada para pelaku usaha agar mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal.
Ke depan, Bank Indonesia menilai bahwa adaptasi terhadap teknologi seperti QRIS TAP harus dibarengi dengan peningkatan literasi digital masyarakat. Semakin tingginya penggunaan perangkat pintar dan aplikasi pembayaran membuka peluang besar, namun juga menuntut masyarakat untuk memahami risiko dan cara aman dalam bertransaksi digital.
Dengan peluncuran QRIS TAP di Gorontalo, Bank Indonesia mengirimkan pesan kuat bahwa transformasi digital bukan hanya milik kota-kota besar, tetapi juga menjadi kebutuhan strategis bagi seluruh wilayah Indonesia, tanpa kecuali. Lewat sinergi lintas sektor, Gorontalo bisa menjadi contoh sukses implementasi teknologi finansial yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.