OJK

OJK Perkuat Literasi Keuangan Perempuan Dumai

OJK Perkuat Literasi Keuangan Perempuan Dumai
OJK Perkuat Literasi Keuangan Perempuan Dumai

JAKARTA - Upaya pemberdayaan ekonomi perempuan di Kota Dumai semakin nyata melalui kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Pekanbaru. Tidak hanya berfokus pada pembiayaan, tetapi juga memberikan bekal edukasi keuangan yang bertujuan menciptakan perempuan tangguh sebagai penggerak ekonomi keluarga dan daerah.

Dengan mengusung semangat “Ibu Mekaar Hebat, Ekonomi Kota Dumai Kuat,” kegiatan literasi keuangan yang menyasar pelaku usaha ultra mikro ini menjadi langkah konkret dalam mendorong inklusi keuangan yang merata dan berkualitas. Dalam kegiatan tersebut, ratusan peserta yang mayoritas adalah perempuan pelaku usaha mikro diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang cerdas dan berkelanjutan.

Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan melalui literasi keuangan merupakan bagian dari mandat strategis OJK dalam menjaga stabilitas sektor keuangan nasional. Menurutnya, edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih percaya diri dan aman dari risiko kejahatan finansial.

“OJK memiliki mandat strategis untuk menjaga stabilitas sektor keuangan sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Edukasi ini bertujuan membekali pelaku usaha ultra mikro agar mampu mengembangkan usaha, menghadapi dinamika ekonomi, dan terhindar dari potensi kejahatan finansial,” tegas Triyoga.

Lebih lanjut, Triyoga menyoroti kesenjangan yang masih terjadi antara tingkat literasi dan inklusi keuangan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Meski akses terhadap produk dan layanan keuangan meningkat, ternyata pemahaman terhadap manfaat dan risikonya masih belum sejalan. Hal ini menjadi tantangan utama dalam mewujudkan masyarakat yang benar-benar sadar dan paham terhadap pengelolaan keuangan.

"Banyak masyarakat sudah memiliki akses ke produk dan layanan keuangan, namun pemahaman mereka terhadap risiko dan manfaatnya masih terbatas," tambah Triyoga.

Peran serta pemerintah daerah pun tidak kalah penting dalam mendukung program seperti ini. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Dumai, Syahrinaldi, yang hadir mewakili Wali Kota Dumai, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai, perempuan memiliki posisi strategis dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga yang pada akhirnya turut menopang kekuatan ekonomi kota.

"Dengan pengetahuan keuangan yang memadai, ibu-ibu dapat menjadi motor penggerak perekonomian Kota Dumai secara keseluruhan," ujarnya.

Dari sisi lembaga keuangan, PT PNM sebagai mitra pelaksana kegiatan juga menegaskan komitmennya dalam mendampingi para nasabah, bukan hanya dengan memberikan pembiayaan, tetapi juga melalui pendidikan dan pembinaan.

"Program Mekaar tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga pembinaan dan literasi keuangan. Kami ingin menciptakan ibu-ibu tangguh yang mampu membawa perubahan positif bagi keluarga dan komunitasnya," ungkap Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PT PNM, Octo Wibisono.

Dalam acara tersebut, lebih dari 500 pelaku usaha mikro hadir dari berbagai wilayah di Dumai. Selain menerima edukasi langsung, mereka juga mendapatkan motivasi untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah perubahan ekonomi yang dinamis. Kehadiran perwakilan pemerintah daerah dan pelaku industri jasa keuangan dari Pekanbaru dan Dumai menambah bobot kegiatan yang berlangsung dengan antusiasme tinggi.

Momentum ini menjadi refleksi nyata bahwa kolaborasi multipihak sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif. Hal ini ditegaskan pula oleh OJK Riau, yang mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, perbankan, lembaga keuangan non-bank, hingga asosiasi pengusaha untuk bersinergi memperluas jangkauan edukasi dan akses layanan keuangan.

Ke depan, OJK Riau berencana memperluas cakupan program literasi dan inklusi keuangan ini ke lebih banyak wilayah di Provinsi Riau. Langkah ini selaras dengan tujuan pembangunan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan angka semata, melainkan juga kualitas dan pemerataan manfaatnya bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan pelaku usaha mikro.

Komitmen OJK Riau ini bukan sekadar langkah programatik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam mendorong perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui edukasi dan pendampingan yang tepat, perempuan pelaku usaha mikro diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat ekonomi, tetapi juga agen perubahan yang mampu memperkuat pondasi sosial dan ekonomi keluarga serta komunitas.

Dengan pelaksanaan kegiatan seperti ini, literasi keuangan tidak lagi menjadi hal eksklusif yang hanya dipahami oleh pelaku ekonomi formal. Sebaliknya, ia menjelma menjadi bekal dasar yang relevan dan aplikatif bagi seluruh masyarakat, terutama mereka yang berada di sektor informal dan ultra mikro.

OJK Riau dan mitra-mitranya telah menunjukkan bahwa upaya peningkatan literasi keuangan dapat dijalankan secara inklusif, humanis, dan memberdayakan. Di Dumai, para ibu dari program Mekaar kini telah menapaki jalan baru menuju kemandirian ekonomi sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan mereka dan daerahnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index