JAKARTA - Di tengah transformasi moda transportasi kereta di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, Kereta Api Prambanan Ekspres atau yang lebih dikenal dengan Prameks tetap menjadi favorit bagi sebagian masyarakat, khususnya mereka yang bepergian dari dan ke Kutoarjo. Walaupun popularitas KRL Jogja–Solo dan kereta bandara YIA semakin meningkat, Prameks tetap eksis dengan operasional terbatas namun teratur.
Keberadaan KA Prameks memang memiliki tempat tersendiri di hati para pengguna transportasi kereta api jarak dekat. Selain memberikan pilihan alternatif bagi mereka yang tinggal di luar jalur KRL, seperti Kutoarjo, kereta ini juga tetap dijaga operasionalnya oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena mempertimbangkan tingginya permintaan dari masyarakat.
Masyarakat yang beraktivitas antara Jogja dan Kutoarjo, baik untuk bekerja, sekolah, atau keperluan lainnya, masih mengandalkan layanan ini. Meski rutenya kini jauh lebih sedikit dibandingkan KRL Jogja–Solo, Prameks tetap beroperasi secara rutin dan menjadi tulang punggung transportasi lokal di kawasan tersebut.
- Baca Juga Lonjakan Penumpang Pelni di Belawan
Layanan Masih Diminati
Minat penumpang terhadap KA Prameks tidak surut, bahkan di tengah munculnya alternatif transportasi kereta lain. Faktor utama yang membuat KA ini tetap diminati adalah efisiensi waktu, harga tiket yang terjangkau, dan konektivitas langsung ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh layanan KRL atau kereta bandara.
Selain itu, Prameks juga memiliki ritme perjalanan yang konsisten, serta jadwal keberangkatan yang tetap walau dalam jumlah terbatas. Hal ini memberi kepastian bagi penumpang yang telah terbiasa dengan pola perjalanan harian.
Jadwal KA Prameks Hari Ini
Untuk masyarakat yang merencanakan perjalanan hari ini, berikut adalah jadwal keberangkatan KA Prameks:
Dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Kutoarjo:
-Pukul 06.40 WIB
-Pukul 11.50 WIB
-Pukul 15.15 WIB
-Pukul 16.20 WIB
-Pukul 18.05 WIB
Dari Stasiun Kutoarjo menuju Yogyakarta:
-Pukul 05.10 WIB
-Pukul 09.05 WIB
-Pukul 13.19 WIB
-Pukul 16.50 WIB
-Pukul 18.45 WIB
Meski tidak sebanyak layanan KRL yang hampir tersedia tiap jam, jadwal ini tetap bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang telah terbiasa dengan rutinitas tertentu. Dengan lima kali keberangkatan dari masing-masing arah, Prameks tetap menghadirkan fleksibilitas waktu bagi pelanggannya.
Tetap Relevan di Era Transportasi Modern
Meskipun PT KAI telah memperluas layanan transportasi kereta listrik di kawasan Daop 6 dan sekitarnya, Prameks tetap relevan karena menyasar jalur dan segmen pengguna yang berbeda. Prameks memang tidak beroperasi seperti KRL dengan sistem tap in dan tap out, namun tiketnya dapat dipesan lebih awal, memberikan rasa aman bagi penumpang yang tidak ingin kehabisan tempat duduk.
Keberadaan KA Prameks juga menjadi semacam penghubung antardaerah di luar cakupan layanan KRL, yang saat ini masih terbatas di lintas Jogja–Solo. Dalam konteks ini, Prameks tetap menjadi pilihan utama bagi warga di daerah seperti Wates, Kutoarjo, dan sekitarnya yang ingin bepergian ke Yogyakarta tanpa harus transit.
Tantangan dan Harapan
Meski keberadaannya tetap dibutuhkan, banyak pengguna Prameks yang berharap adanya peningkatan frekuensi perjalanan atau penambahan jam operasional, terutama pada waktu pagi dan sore hari yang menjadi jam sibuk. Hal ini penting agar layanan semakin bisa menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas.
Tantangan lainnya adalah menjaga kenyamanan dan kebersihan kereta, serta memperbarui sistem informasi penumpang agar semakin akurat dan mudah diakses. Beberapa penumpang mengeluhkan keterlambatan kecil maupun ketiadaan informasi real-time yang seharusnya menjadi standar layanan modern.
Di sisi lain, sejumlah penumpang yang telah lama menggunakan layanan Prameks juga berharap PT KAI tetap mempertahankan karakter kereta ini sebagai moda transportasi ramah lingkungan dan terjangkau.
Komitmen PT KAI
Pihak PT KAI sendiri telah menyatakan bahwa pengoperasian Prameks akan terus dipertahankan selama permintaan dari masyarakat masih tinggi. Prameks dinilai memiliki peran penting dalam ekosistem transportasi antarkota menengah yang tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh KRL atau kereta bandara.
Dengan adanya beragam moda yang ditawarkan—mulai dari KRL, kereta bandara, hingga KA lokal seperti Prameks—masyarakat memiliki pilihan yang lebih luas dalam menentukan moda transportasi sesuai kebutuhan, anggaran, dan kenyamanan.
PT KAI juga terus mendorong sinergi antarlayanan transportasi, termasuk integrasi antarmoda dengan Trans Jogja, bus antarkota, hingga akses ke bandara, demi meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna.
Kereta Prameks mungkin bukan moda transportasi yang baru, namun eksistensinya tetap kuat di tengah perubahan dan pembaruan transportasi berbasis rel. Dengan tetap beroperasinya layanan ini, masyarakat wilayah DIY dan sekitarnya memiliki akses transportasi yang terjangkau dan bisa diandalkan, terutama bagi mereka yang tinggal di luar jalur KRL.
Prameks adalah bukti bahwa keberlanjutan layanan kereta tidak hanya bergantung pada modernitas dan teknologi, tetapi juga pada pemahaman kebutuhan masyarakat lokal yang terus berkembang.