JAKARTA - Transformasi digital di lingkungan pemerintahan kembali diperkuat melalui kolaborasi strategis antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kerja sama ini tidak hanya mencerminkan sinergi antara institusi pemerintah dan perbankan, tetapi juga mempertegas langkah BP Batam dalam mendorong efisiensi dan transparansi layanan keuangan internal berbasis digital.
Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak dilaksanakan di Balairungsari BP Batam. Perjanjian tersebut ditandatangani langsung oleh Anggota/Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain, dan Regional CEO Region I/Sumatera 1 Bank Mandiri, I Gede Raka Arimbawa.
Fokus utama kerja sama ini meliputi implementasi sistem pembayaran remunerasi dan honorarium pegawai BP Batam melalui Mandiri Payroll Package. Selain itu, digitalisasi sistem pembayaran semakin diperkuat dengan pemanfaatan layanan Application Programming Interface (API) untuk pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sebagai bagian dari perwujudan kerja sama tersebut, dilakukan pula penyerahan simbolis ID Card E-money kepada para pegawai BP Batam, sekaligus QRIS statis untuk kegiatan infaq dan sedekah di masjid-masjid yang berada di bawah naungan Badan Koordinasi Dakwah Islam (BKDI) BP Batam. Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam membangun ekosistem keuangan digital yang tidak hanya terbatas pada sistem penggajian, tetapi juga menyasar aspek sosial dan keagamaan.
Alexander Zulkarnain menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan salah satu prioritas yang didorong oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. Tujuannya adalah memperkuat kesejahteraan pegawai serta menciptakan tata kelola keuangan yang modern dan efisien.
“Digitalisasi layanan perbankan adalah kebutuhan mutlak. Kolaborasi ini hadir sebagai wujud nyata BP Batam dalam memodernisasi sistem keuangan internal,” tegas Alexander.
Ia juga menambahkan, bahwa langkah ini bukan hanya berkutat pada kenyamanan pegawai dalam menerima gaji atau tunjangan, tetapi lebih jauh lagi untuk meningkatkan efisiensi anggaran, meminimalkan risiko pengelolaan manual, serta meningkatkan kecepatan transaksi dalam skala kelembagaan.
Bank Mandiri, sebagai mitra strategis dalam transformasi digital BP Batam, menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung pelaksanaan program ini. Dalam kesempatan yang sama, I Gede Raka Arimbawa menyampaikan apresiasinya atas hubungan kemitraan yang telah berlangsung sejak lebih dari dua dekade silam.
“Kami sangat menghargai sinergi yang telah terbangun. Bank Mandiri siap berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan demi mendukung kebutuhan perbankan BP Batam,” ujar Gede Raka.
Menurutnya, kepercayaan BP Batam untuk terus menggunakan layanan Bank Mandiri adalah motivasi kuat untuk terus menghadirkan inovasi layanan keuangan digital yang tepat guna dan aman.
Selain program kerja sama ini, BP Batam diketahui telah lebih dulu mengadopsi layanan keuangan digital di beberapa sektor pelayanan publik. Beberapa unit layanan yang sudah mengintegrasikan sistem pembayaran virtual account dan QRIS antara lain Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Rumah Sakit BP Batam (RSBP), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan Direktorat Kepelabuhanan.
Digitalisasi pada unit-unit tersebut dinilai sebagai langkah krusial dalam mendukung prinsip good governance serta mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran layanan publik secara nontunai. Dengan adopsi ini, BP Batam semakin dikenal sebagai instansi yang adaptif terhadap perubahan zaman, khususnya dalam pengelolaan keuangan berbasis teknologi.
Kehadiran ID Card E-money bagi pegawai juga dinilai memberikan berbagai kemudahan transaksi harian, baik untuk pembelanjaan, transportasi, maupun donasi, yang kesemuanya dapat dilakukan secara digital. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi keuangan tidak lagi sebatas sistem pembayaran internal, namun telah merambah ke gaya hidup pegawai dalam aktivitas sosial dan ekonomi.
Kegiatan seremoni kerja sama ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat eselon II, III, dan IV BP Batam, memperlihatkan komitmen kolektif institusi dalam mengakselerasi transformasi digital. Hadirnya berbagai pejabat struktural tersebut juga menandakan pentingnya sinergi lintas unit kerja dalam memastikan implementasi sistem digital berjalan dengan baik.
Dalam konteks pembangunan daerah dan pelayanan publik, langkah BP Batam ini bisa menjadi model bagi instansi pemerintah lainnya. Transformasi digital yang dilakukan tidak berhenti pada satu aspek, melainkan mencakup seluruh ekosistem kelembagaan, mulai dari tata kelola SDM hingga hubungan dengan masyarakat dan mitra eksternal.
Dengan menjalin kerja sama jangka panjang dan berorientasi pada teknologi, BP Batam memperkuat posisinya sebagai institusi yang progresif dan terbuka terhadap inovasi. Hal ini tentunya sejalan dengan arah kebijakan pemerintah pusat yang mendorong digitalisasi sebagai salah satu pilar utama reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Ke depan, diharapkan kolaborasi semacam ini dapat diperluas ke sektor-sektor lain, seperti perizinan digital, sistem pengelolaan pajak dan retribusi, hingga sistem informasi kesehatan dan pendidikan. Sinergi seperti yang dilakukan BP Batam dan Bank Mandiri merupakan contoh bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adaptif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan.