JAKARTA - Di tengah geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah acara yang mengangkat kearifan lokal dan semangat keberlanjutan turut mewarnai suasana kota baru tersebut. Festival Kuliner Nusantara yang digelar oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bukan sekadar ajang pameran makanan, melainkan juga wadah bagi pelaku UMKM lokal dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berinovasi sekaligus mengedukasi masyarakat.
Dalam festival ini, para pelaku usaha kecil dan menengah serta ASN yang memiliki jiwa kewirausahaan menunjukkan kreativitas mereka dengan menghadirkan berbagai hidangan khas nusantara. Uniknya, sajian kuliner tersebut tidak hanya berfokus pada rasa dan keunikan tradisional, tetapi juga menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan, khususnya dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ini menjadi langkah konkret dalam mendorong budaya hidup berkelanjutan di kawasan IKN yang tengah berkembang.
Myrna A. Safitri, Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, menegaskan bahwa pasar seperti festival kuliner ini merupakan salah satu cara untuk membangun kenyamanan dan kehidupan yang harmonis di IKN. Menurutnya, selain aspek ekonomi, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan penyebaran kesadaran lingkungan kepada warga dan pengunjung.
Dengan menghadirkan festival yang menggabungkan aspek kuliner dan keberlanjutan, OIKN berharap dapat memupuk budaya baru yang tidak hanya menghargai warisan budaya makanan Indonesia tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan. Hal ini sekaligus mencerminkan visi IKN sebagai kota masa depan yang inovatif, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Keterlibatan ASN dalam festival ini juga menandai pentingnya peran pegawai negeri dalam menggerakkan ekonomi lokal dan mengadopsi pola hidup yang lebih berkelanjutan. Mereka tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga agen perubahan yang menginspirasi masyarakat luas.
Festival Kuliner Nusantara di IKN menunjukkan bagaimana kegiatan ekonomi kreatif dapat bersinergi dengan upaya pelestarian lingkungan. Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mewujudkan kota yang tidak hanya maju secara ekonomi tetapi juga lestari secara ekologis. Keberhasilan acara ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan konsep kota berkelanjutan yang inklusif dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan atau pameran kuliner, tetapi juga momentum penting dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya hidup selaras dengan alam, sekaligus menguatkan semangat gotong royong dan inovasi dalam komunitas IKN yang dinamis.
