OJK

Industri Asuransi Syariah Hadapi Tantangan Berat Capai Target Pertumbuhan Aset OJK

Industri Asuransi Syariah Hadapi Tantangan Berat Capai Target Pertumbuhan Aset OJK
Industri Asuransi Syariah Hadapi Tantangan Berat Capai Target Pertumbuhan Aset OJK

Irvan Rahardjo memberikan beberapa rekomendasi untuk membantu industri asuransi syariah mengejar target pertumbuhannya. Salah satu langkah pertama yang disarankan adalah inovasi dalam produk dan layanan. Salah satunya adalah pengembangan mikroasuransi dan asuransi berbasis komunitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat luas. Mikroasuransi, yang menawarkan premi yang lebih terjangkau dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat, dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi di kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang selama ini menjadi pasar potensial yang belum banyak tersentuh oleh produk asuransi.

Selain itu, edukasi yang lebih masif dan berbasis digital juga dianggap sebagai langkah penting untuk memperkenalkan konsep asuransi syariah kepada masyarakat. Teknologi digital dapat menjadi saluran efektif untuk menjangkau masyarakat luas, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat asuransi syariah, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk asuransi ini.

“Edukasi berbasis digital menjadi kunci untuk memperkenalkan produk-produk asuransi syariah kepada masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang sangat melek teknologi. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah memahami manfaat dan nilai yang ditawarkan oleh asuransi syariah,” ujar Irvan Rahardjo.
 

Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi dan Pengalaman Pelanggan
 

Irvan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara industri asuransi syariah dengan sektor teknologi dan startup. Penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), big data, dan insurtech dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memperbaiki pengalaman pelanggan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis data pelanggan dan memberikan solusi yang lebih personal serta relevan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan industri.

“Kolaborasi dengan startup teknologi dan pemanfaatan insurtech adalah langkah yang sangat penting. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, industri asuransi syariah bisa menjadi lebih efisien, serta dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan,” tambah Irvan.

Selain itu, Irvan juga menyarankan agar industri asuransi syariah melakukan ekspansi ke pasar non-Muslim. Menurutnya, nilai-nilai universal yang diusung oleh asuransi syariah, seperti transparansi, keadilan, dan keberlanjutan, bisa diterima oleh khalayak yang lebih luas. Dengan pendekatan yang tepat, produk asuransi syariah tidak hanya menarik bagi masyarakat Muslim, tetapi juga bagi masyarakat non-Muslim yang mencari solusi asuransi yang beretika dan berbasis pada nilai-nilai keadilan sosial.

“Ekspansi ke pasar non-Muslim juga bisa menjadi peluang besar. Nilai-nilai universal seperti transparansi dan keberlanjutan dapat menarik minat masyarakat yang peduli dengan prinsip-prinsip ini,” jelas Irvan Rahardjo.
 

Kolaborasi Multisektor untuk Mendorong Pertumbuhan Asuransi Syariah

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index