JAKARTA - Program pembinaan yang dilaksanakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Bakti BCA, bersama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, & Perkebunan Kabupaten Bogor, telah menunjukkan hasil yang mengesankan. Salah satu bukti keberhasilan dari program ini adalah pelaksanaan panen raya kopi yang berlangsung di Kebun Kopi Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara tersebut menandai keberhasilan revitalisasi kebun kopi yang dimulai sejak tahun 2024, dengan hasil yang jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya.
Peningkatan Produksi Kopi Peserta Pembinaan Bakti BCA
Panen raya di Kebun Kopi Cikoneng tidak hanya menjadi ajang perayaan bagi petani kopi, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan program pembinaan yang dilakukan oleh Bakti BCA. Data yang dihimpun oleh Bakti BCA menunjukkan bahwa produksi kopi yang dihasilkan oleh para petani binaan pada April 2025 mencapai 47.640 kilogram, angka yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan produksi sebelum dilakukan pembinaan.
Menurut data, peningkatan ini bahkan mencapai 3,5 kali lipat dibandingkan kondisi sebelum revitalisasi dilakukan. Selain itu, pencapaian ini melampaui target awal yang dipatok oleh program Bakti BCA sebesar 120%. Hal ini menandakan bahwa upaya pembinaan yang dilakukan melalui program revitalisasi kebun kopi memberikan dampak yang sangat positif bagi para petani kopi di Kabupaten Bogor.
Peningkatan Kualitas Biji Kopi yang Dihasilkan
Tidak hanya berfokus pada peningkatan volume produksi, program ini juga berdampak pada peningkatan kualitas biji kopi yang dihasilkan oleh para petani binaan. Pembinaan yang dilakukan mencakup pelatihan dan pendampingan teknis mengenai pengelolaan kebun kopi yang baik, pemupukan yang tepat, serta perawatan tanaman yang optimal. Hal ini berimbas pada peningkatan kualitas biji kopi yang lebih baik dan bernilai jual tinggi di pasar.
Keberhasilan revitalisasi ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama sektor pertanian yang berbasis pada komoditas kopi. Para petani tidak hanya memperoleh peningkatan hasil yang signifikan, tetapi juga mendapatkan peningkatan pendapatan berkat pengelolaan kebun kopi yang lebih efektif dan efisien.
Peran Bakti BCA dalam Pengembangan Sektor Pertanian
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT BCA, yang hadir dalam panen raya tersebut, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti dari komitmen Bakti BCA dalam mendukung pengembangan sektor pertanian dan pemberdayaan petani kopi di Indonesia. "Kami sangat senang melihat hasil yang luar biasa ini. Peningkatan produksi kopi yang signifikan ini menunjukkan bahwa program pembinaan yang kami jalankan, bersama dengan Yayasan Kopi Nasional dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, & Perkebunan Kabupaten Bogor, berjalan dengan sangat baik. Kami berharap, hasil positif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi pertanian mereka," ujar Hera F. Haryn saat ditemui di lokasi panen raya.
Program pembinaan ini tidak hanya mencakup peningkatan hasil pertanian, tetapi juga memberikan pengetahuan praktis tentang bagaimana menghadapi tantangan yang sering dihadapi oleh petani kopi, seperti perubahan iklim, hama tanaman, dan ketidakpastian harga di pasar. Dengan adanya pendampingan dari para ahli di bidang pertanian dan kopi, para petani dapat lebih siap menghadapi dinamika yang terjadi di sektor pertanian.
Kolaborasi dengan Yayasan Kopi Nasional dan Dinas TPH Kabupaten Bogor
Kerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, & Perkebunan Kabupaten Bogor menjadi kunci keberhasilan program ini. Yayasan Kopi Nasional, sebagai organisasi yang memiliki peran penting dalam memajukan industri kopi di Indonesia, turut berkontribusi dalam memberikan pelatihan kepada para petani mengenai teknik-teknik terbaru dalam bertani kopi.
Selain itu, kolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor juga sangat mendukung dalam hal penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan tanaman kopi yang ramah lingkungan serta upaya untuk menciptakan kebun kopi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga memastikan bahwa program revitalisasi yang dijalankan tidak hanya meningkatkan hasil produksi, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan keberagaman ekosistem di sekitar kebun kopi.
Target Jangka Panjang untuk Industri Kopi Nasional
Keberhasilan program revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai target jangka panjang dalam mendorong pertumbuhan industri kopi nasional. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, dan dengan adanya pembinaan yang berkelanjutan, sektor kopi Indonesia berpotensi untuk lebih berkembang dan bersaing di pasar internasional.
“Program ini juga dapat menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah penghasil kopi lainnya di Indonesia. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi petani kopi di Kabupaten Bogor, tetapi juga bagi kemajuan industri kopi Indonesia secara keseluruhan,” tambah Devo Khaddafi, Ketua PBSI Sulsel yang turut hadir dalam acara panen raya tersebut.