JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja positif pada sesi I perdagangan hari ini, Senin, 5 Mei 2025. IHSG berhasil ditutup naik sebesar 35,82 poin, atau menguat sebesar 0,53 persen, ke level 6.851,55. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi pasar saham domestik, dengan adanya optimisme yang datang dari perkembangan terbaru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Sinyal Redanya Perang Dagang AS-China
Salah satu faktor utama yang mendongkrak optimisme pasar adalah pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengindikasikan kemungkinan meredanya ketegangan perdagangan antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut. Trump menyampaikan bahwa ia tengah mempertimbangkan untuk menurunkan bea impor terhadap produk-produk asal China. Pernyataan ini memberikan angin segar bagi para pelaku pasar yang selama ini dihantui ketidakpastian akibat perang dagang yang berkepanjangan.
Trump mengatakan, "Saya bersedia untuk menurunkan tarif impor pada China pada suatu saat, karena pungutan yang ada saat ini sudah sangat tinggi," ujarnya. Pernyataan tersebut memberikan harapan bahwa kedua negara besar ini mungkin akan mengambil langkah untuk meredakan ketegangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat mengguncang ekonomi global. Beijing sendiri menyambut positif usulan ini, dengan Kementerian Perdagangan China pada Jumat lalu menyatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi proposal dari Washington untuk mengadakan perundingan yang bertujuan untuk mengatasi tarif besar-besaran yang dikenakan oleh Amerika Serikat.
"China akan dengan hati-hati mempertimbangkan kemungkinan langkah-langkah yang lebih lanjut untuk meredakan ketegangan perdagangan dan mencari solusi yang saling menguntungkan," kata perwakilan dari Kementerian Perdagangan China.
Optimisme Pasar Terus Meningkat
Kenaikan IHSG yang tercatat pada sesi I hari ini didorong oleh optimisme pasar terkait meredanya perang dagang. Pasar saham domestik tercatat terus berada di zona hijau, melanjutkan tren penguatan yang sudah terjadi pada pekan sebelumnya. Para investor di Indonesia tampaknya semakin percaya diri dengan adanya sentimen positif dari pasar global.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa kabar baik ini belum segera direspons dengan antusiasme serupa oleh pasar saham negara-negara Asia lainnya. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar bursa saham utama di Asia yang libur pada hari ini. Bursa saham Tokyo, Seoul, Hong Kong, dan China tidak melakukan perdagangan hari ini, yang berarti respons terhadap perkembangan positif ini akan lebih terlihat pada perdagangan esok hari.
Namun demikian, pergerakan IHSG yang menguat pada sesi I hari ini tetap menjadi indikasi kuat bahwa investor domestik cukup optimistis dengan prospek pasar saham Indonesia. Terlebih lagi, dengan sinyal positif mengenai penurunan tarif yang berasal dari perang dagang AS-China, banyak pihak yang meyakini bahwa ketidakpastian ekonomi global akan sedikit mereda, dan ini bisa memberikan ruang bagi bursa saham Indonesia untuk terus tumbuh.
Katalis Lain yang Mendorong IHSG
Selain perkembangan terkait perang dagang AS-China, ada beberapa faktor lain yang turut berkontribusi terhadap penguatan IHSG. Salah satunya adalah peningkatan kinerja sektor-sektor yang terkait langsung dengan perdagangan internasional, seperti sektor energi dan komoditas, yang mendapat dampak positif dari sentimen global yang lebih stabil.
Sektor energi, misalnya, terus menunjukkan tren positif didorong oleh harga minyak dunia yang stabil. Begitu juga dengan komoditas yang kembali mencatatkan lonjakan harga, yang memberikan manfaat bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang terlibat dalam sektor tersebut. Sejumlah saham dari perusahaan energi dan komoditas terpantau mengalami kenaikan pada sesi I, yang turut memberikan kontribusi terhadap penguatan IHSG.
Selain itu, meskipun sebagian besar bursa saham Asia tutup, sentimen domestik tetap berperan penting dalam memacu kenaikan IHSG. Berita-berita positif seputar kinerja sektor domestik dan kebijakan ekonomi Indonesia yang relatif stabil turut mendongkrak minat investor untuk membeli saham, terutama di tengah rendahnya volatilitas pasar global saat ini.
Peluang Lanjutan dan Waspada terhadap Risiko
Meski IHSG berhasil menutup sesi I dengan penguatan, para analis pasar mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap beberapa risiko yang masih membayangi pasar. Salah satunya adalah ketidakpastian terkait perundingan lebih lanjut antara AS dan China. Walaupun kedua negara mengisyaratkan kemauan untuk berdialog dan meredakan ketegangan, hasil akhir dari perundingan tersebut masih belum dapat dipastikan, dan hal ini bisa mempengaruhi pergerakan pasar dalam jangka pendek.
Selain itu, meskipun pasar Indonesia terlihat optimistis, faktor domestik seperti kebijakan pemerintah terkait stabilitas ekonomi dan pergerakan inflasi tetap menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh investor. Investor disarankan untuk memperhatikan data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat, karena angka-angka ini bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.