Perbankan

Polytama Percepat Ekspansi Pabrik PPB Lewat Sindikasi Perbankan untuk Dukung Hilirisasi Industri Petrokimia Nasional

Polytama Percepat Ekspansi Pabrik PPB Lewat Sindikasi Perbankan untuk Dukung Hilirisasi Industri Petrokimia Nasional
Polytama Percepat Ekspansi Pabrik PPB Lewat Sindikasi Perbankan untuk Dukung Hilirisasi Industri Petrokimia Nasional

JAKARTA - PT Polytama Propindo (Polytama), salah satu produsen resin polipropilena (PP) terkemuka di Indonesia, melanjutkan langkah strategisnya untuk memperkuat posisi di industri petrokimia domestik. Perusahaan yang berfokus pada pengembangan produk polipropilena ini melakukan percepatan ekspansi proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB) di Indramayu, Jawa Barat, dengan menggandeng sejumlah institusi keuangan dalam sebuah sindikasi pembiayaan.

Pada acara yang bertajuk “Syndication Launch & Bank Presentation: Project Exceed, Polypropylene Plant Balongan (PPB)”, yang digelar secara hybrid pada 5 Mei 2025, Polytama mengumumkan kerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB). Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan bank nasional yang mendukung proyek ini, termasuk PT Bank BCA Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Bank Mega Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan sejumlah bank lainnya yang berpartisipasi dalam sindikasi pembiayaan.

Ekspansi Besar-Besaran untuk Dukung Hilirisasi

Melalui proyek PPB yang direncanakan dapat meningkatkan kapasitas produksi polipropilena menjadi 600.000 metrik ton per tahun (MTA) – dua kali lipat dari kapasitas saat ini yang hanya 300.000 MTA – Polytama berambisi untuk memperkuat rantai pasok industri petrokimia nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta menciptakan dampak positif berupa efek berganda bagi penyedia jasa lokal dan penyedia tenaga kerja.

Dalam pengembangan proyek ini, Polytama berfokus pada perluasan kapasitas produksi yang akan berdampak langsung pada penguatan sektor petrokimia domestik. Pabrik PPB yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, menjadi titik fokus ekspansi yang akan memperluas kemampuan Polytama untuk memenuhi permintaan polipropilena yang kian meningkat, baik dari pasar domestik maupun internasional.

Komitmen untuk Daya Saing Nasional

Presiden Direktur Polytama, Joko Pranoto, menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak, terutama institusi keuangan, dalam merealisasikan proyek ambisius ini. Joko menekankan bahwa ekspansi kapasitas produksi polipropilena bukan hanya sekadar pengembangan bisnis Polytama, melainkan juga bagian dari kontribusi strategis perusahaan dalam memperkuat daya saing industri petrokimia nasional.

Peningkatan kapasitas produksi polipropilena menjadi dua kali lipat adalah bukti komitmen Polytama dalam mendukung industri petrokimia nasional yang berkelanjutan. Kami sangat menghargai dukungan luar biasa dari para mitra perbankan, karena keberhasilan proyek ini bergantung pada kepercayaan dan sinergi yang solid,” ujar Joko Pranoto, menekankan pentingnya kerja sama erat dengan mitra perbankan dalam mengakselerasi pencapaian proyek ini.

Sebagai bagian dari proyek PPB, Polytama menargetkan pengembangan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memastikan pasokan polipropilena yang stabil serta mengurangi ketergantungan pada impor produk petrokimia.

Kunjungan Bank ke Fasilitas Produksi Polytama

Sebagai bagian dari kegiatan sindikasi, perwakilan dari bank-bank yang terlibat dalam pembiayaan proyek juga melakukan kunjungan langsung ke fasilitas produksi Polytama di Indramayu. Kegiatan ini dilakukan pada 30 April 2025, dengan tujuan untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang proses operasional, infrastruktur pendukung, serta lokasi yang akan menjadi bagian dari ekspansi proyek PPB.

Muhammat Slamet, General Manager Keuangan Polytama, menyatakan bahwa kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kepercayaan mitra perbankan terhadap skala dan potensi proyek PPB. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk memberikan gambaran nyata mengenai kapasitas produksi serta kesiapan fasilitas yang mendukung kesuksesan proyek ini.

“Proyek ini adalah bagian dari komitmen besar Polytama untuk menjawab kebutuhan polipropilena dalam negeri dan mendukung kemajuan sektor petrokimia nasional,” ujar Muhammat Slamet, menambahkan bahwa kegiatan ini memperlihatkan seberapa siapnya fasilitas Polytama dalam menghadapi ekspansi besar-besaran yang diharapkan.

Kemitraan yang Terjalin dalam Sindikasi Pembiayaan

Selain peran CIMB Niaga, yang berperan sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner, perwakilan dari bank-bank lain yang terlibat dalam sindikasi pembiayaan juga turut memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Head of Corporate Banking CIMB Niaga, Miranty Supardi, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi yang telah terjalin antara CIMB Niaga dan Polytama.

Kemitraan ini telah lama terjalin dan terus berkembang. Kami percaya kolaborasi ini dapat mendorong terobosan penting bagi dunia usaha, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Miranty Supardi, menambahkan bahwa kerjasama jangka panjang antara CIMB Niaga dan Polytama sangat vital bagi keberhasilan sektor petrokimia Indonesia.

Sindikasi pembiayaan ini tidak hanya menandai langkah signifikan dalam pengembangan kapasitas produksi polipropilena, tetapi juga merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi besar dalam sektor petrokimia domestik.

Meningkatkan Kompetisi dan Mandiri dalam Industri Petrokimia

Polytama optimistis bahwa dengan terlaksananya kegiatan sindikasi ini, proyek PPB akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemitraan strategis jangka panjang serta berkontribusi terhadap terciptanya industri petrokimia nasional yang lebih mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Polytama berperan penting dalam menanggulangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk petrokimia yang saat ini masih menjadi tantangan besar bagi industri petrokimia domestik.

Peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di PPB akan memberi dampak besar tidak hanya untuk Polytama sebagai produsen utama, tetapi juga untuk seluruh ekosistem industri petrokimia yang ada di Indonesia. Langkah ekspansi ini diharapkan akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan nilai tambah bagi industri hulu, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Meningkatkan Ketergantungan pada Produk Dalam Negeri

Melalui ekspansi proyek Polypropylene Plant Balongan, Polytama ingin memastikan bahwa Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik untuk polipropilena tetapi juga berpotensi untuk mengekspor produk ke pasar internasional. Ini menjadi langkah besar dalam memperkuat kemandirian negara dalam produk-produk petrokimia dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Seiring dengan terus berkembangnya industri petrokimia domestik, proyek PPB Polytama diharapkan menjadi contoh sukses hilirisasi industri yang dapat mendorong sektor ini untuk terus berkembang, berdaya saing, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index