UMKM Go Global: Transaksi Business Matching Ekspor Capai US 87 Juta

Kamis, 10 Juli 2025 | 09:49:29 WIB
UMKM Go Global: Transaksi Business Matching Ekspor Capai US 87 Juta

JAKARTA - Di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia semakin menunjukkan taringnya di pasar ekspor. Menteri Perdagangan mencatat bahwa upaya penjajakan kesepakatan bisnis—atau business matching—ekspor produk UMKM berhasil mencapai nilai impresif sebesar US$87,04 juta (sekitar Rp 1,41 triliun) selama semester pertama 2025. Angka ini tidak sekadar cerminan jumlah transaksi, melainkan juga gambaran peningkatan kemampuan UMKM untuk bersaing di tingkat internasional.

Dari sisi pelaku usaha kecil, pencapaian ini menjadi kisah sukses meyakinkan. Banyak UMKM yang sebelumnya hanya menjangkau pasar lokal kini berani memasuki rantai pasok global. Melalui berbagai acara business matching yang difasilitasi oleh Kemendag dan mitra, produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan dan minuman khas, serta produk berbasis teknologi berhasil menembus pasar baru di Asia, Eropa, hingga Amerika.

Business matching bukan sekadar transaksi sekali jadi. Program ini memposisikan UMKM dalam ekosistem global: dari negosiasi awal, pendampingan teknis, hingga pengurusan perizinan ekspor. Dengan demikian, kemitraan dan kontrak jangka panjang pun mulai muncul—melewati sekadar penjajakan, menuju kelahiran hubungan dagang yang berkelanjutan. Transaksi US$87,04 juta mencakup berbagai skema, mulai pre-order, kerjasama distribusi, sampai penjualan langsung melalui platform digital.

Semangat ekspor produk UMKM pada periode ini semakin terasa menguat. Salah satu kunci keberhasilan adalah sinergi antara pemerintah—melalui Kemendag dan lembaga terkait seperti BKPM serta kementerian teknis lainnya—dengan asosiasi pengusaha dan sektor swasta. Pendampingan dari sisi branding, sertifikasi standar internasional, hingga logistik dan pembayaran lintas negara telah dimatangkan sehingga pelaku usaha bisa tampil percaya diri di hadapan mitra luar negeri.

Nilai US$87,04 juta tentu tidak datang begitu saja. Peningkatan kapabilitas UMKM juga ditopang oleh program pelatihan digital marketing, quality control, design packaging, serta akses permodalan lewat kerjasama dengan perbankan dan fintech. Keseluruhan jalinan ini membuat ekosistem ekspor UMKM lebih solid.

Dampak ekonomi yang dihasilkan juga tidak hanya bermanfaat bagi pelaku usaha langsung. UMKM ekspor menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan daya beli, serta memperluas jangkauan usaha hingga desa-desa dan wilayah pinggiran. Nilai transaksi yang mencapai US$87,04 juta tercermin dari aktivitas bisnis lintas rantai pasok—sebagai contoh, unit produksi yang mempekerjakan karyawan, vendor packaging lokal, dan jasa logistik.

Sentimen positif terhadap pencapaian ini pun semakin terasa menjelang paruh kedua 2025. Pemerintah dan sejumlah asosiasi telah mengumumkan serangkaian agenda business matching lanjutan, termasuk misi dagang ke negara-negara tujuan baru, serta gelaran pameran virtual global agar pelaku UMKM dapat berinteraksi dengan mitra asing tanpa harus meninggalkan tanah air. Harapannya, nilai transaksi semester kedua bisa melampaui capaian pertama.

Apa yang membuat angka US$87,04 juta ini istimewa bukan hanya nominalnya, tetapi juga keberagaman produk yang diperjualbelikan. Dari tekstil ramah lingkungan, produk pertanian organik, hingga inovasi teknologi finansial lokal (fintech) telah “menembus” pasar luar negeri. Pembeli internasional disebut semakin menaruh minat pada keunikan dan nilai tambah produk Indonesia—yang dikaitkan dengan heritage, kualitas, serta aspek sustainability.

Nilai US$87,04 juta juga menjadi tolok ukur dalam penilaian terhadap efektifitas kebijakan promosi ekspor bagi UMKM. Di masa lalu, ekspor sering terkonsentrasi pada produk besar seperti minyak sawit, batu bara, dan sektor manufaktur. Kini, UMKM memegang porsi yang kian penting dalam memperluas basis ekspor non-migas dan diversifikasi produk Indonesia.

Namun, pencapaian ini sekaligus mengingatkan bahwa tantangan masih menanti. Aspek regulasi yang terkadang rumit, fluktuasi nilai tukar mata uang asing, hingga hambatan teknis seperti ketatnya standar impor, menjadi penghalang yang masih harus diatasi. Mengingat pencapaian value sebesar US$87,04 juta hanya berasal dari business matching, tahap selanjutnya ialah mengamankan komitmen akhir berupa letter of credit atau konfirmasi order jangka panjang.

Selain itu, dukungan terhadap UMKM hulu—yang menjadi pemasok bahan baku bagi industri ekspor—juga menjadi bagian penting. Pemerintah perlu mendorong kolaborasi antar-UMKM dalam membentuk klaster produksi dan meningkatkan efisiensi dengan teknologi pertanian maupun industri ringan.

Terlepas dari tantangan tersebut, sejumlah pelaku dan pembeli luar negeri sudah memberi sinyal positif. Mereka menilai produk Indonesia memiliki potensi besar asalkan dibarengi dengan komitmen kualitas dan kontinuitas pengiriman. Nilai US$87,04 juta adalah bukti bahwa kepercayaan itu mulai tumbuh; ke depannya, bukan mustahil potensi ini berkembang hingga menembus angka ratusan juta dolar per semester.

Pada akhirnya, keberhasilan business matching semester pertama ini bisa menjadi instrumen storytelling kuat bagi branding Indonesia sebagai negara produsen UMKM global. Pemerintah dan pelaku usaha bisa menonjolkan angka US$87,04 juta ketika membuka pintu dialog dengan mitra internasional.

Secara keseluruhan, pencapaian transaksi US$87,04 juta melalui business matching ekspor UMKM pada paruh pertama 2025 adalah bukti nyata bahwa Indonesia tengah berada di jalur transformasi ekonomi—dari terlalu bergantung pada komoditas mentah menuju penguatan sektor kreatif dan manufaktur bernilai tinggi. UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian nasional, semakin menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pemain domestik, tetapi siap tampil di panggung global—dengan harga dan kualitas yang bersaing.

Terkini

Erick Thohir Mundur dari Komite Wasit, Ogawa Gantikan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:50:51 WIB

Bali Menuju Transportasi Listrik

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:55:12 WIB

Lonjakan Penumpang Pelni di Belawan

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:59:42 WIB

Syukuran Laut Penyeberangan

Minggu, 13 Juli 2025 | 17:04:09 WIB