Waskita Karya

Waskita Karya Percepat Infrastruktur Pariwisata Yogyakarta

Waskita Karya Percepat Infrastruktur Pariwisata Yogyakarta
Waskita Karya Percepat Infrastruktur Pariwisata Yogyakarta

JAKARTA - Peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu kunci utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendukung sektor pariwisata yang berkembang pesat. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Kretek–Girijati yang telah menunjukkan kemajuan signifikan. Proyek ini tidak hanya menjadi infrastruktur penghubung baru, tetapi juga strategi penting dalam mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) serta meningkatkan efisiensi logistik di wilayah selatan Yogyakarta.

Menurut Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, Jalan Kretek–Girijati dirancang khusus untuk mempermudah akses antar berbagai destinasi wisata unggulan di Gunungkidul dan kawasan Pantai Selatan Yogyakarta. Jalan sepanjang 5,64 kilometer ini juga menghubungkan langsung dengan dua bandara utama, yaitu Yogyakarta International Airport (YIA) dan Bandara Adisutjipto, serta pusat kota Yogyakarta.

“Keberadaan Jalan Kretek–Girijati akan memperlancar akses antar objek wisata, karena dapat dilalui dari Yogyakarta International Airport (YIA), Bandara Adisutjipto, serta pusat Kota Yogyakarta,” jelas Ermy dalam keterangan resmi.

Keunggulan jalan ini tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata. Jalan Kretek–Girijati merupakan bagian integral dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JLLS) yang bertujuan mengoptimalkan konektivitas antar wilayah. Dengan menyambungkan jaringan JLLS yang sudah ada, jalan ini secara efektif dapat memangkas waktu perjalanan dan menekan biaya logistik, terutama dalam pengiriman barang dan jasa.

“Terhubungnya trase tersebut dipastikan mampu memperpendek waktu tempuh dan menurunkan biaya logistik, terutama untuk pengiriman barang dan jasa,” tambah Ermy.

Pentingnya keberlanjutan lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan proyek senilai Rp 305,67 miliar ini. Waskita Karya mengadopsi berbagai metode ramah lingkungan untuk menjaga kestabilan lereng dan meminimalisasi dampak negatif pada ekosistem sekitar. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah penggunaan erotion blanket berbahan cocomesh untuk penghijauan lereng. Selain itu, struktur borepile juga dipasang untuk menjaga kestabilan tanah, serta dilakukan identifikasi tanah tambahan sebelum konstruksi agar desain sesuai dengan kondisi lapangan.

Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, Waskita Karya juga melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan. Pelibatan ini dilakukan melalui penyerapan tenaga kerja lokal serta dukungan pada penyediaan layanan pendukung di sekitar proyek. Langkah ini sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

Pembangunan Jalan Kretek–Girijati juga dianggap sebagai motor penggerak ekonomi regional melalui sektor pariwisata. Dengan akses jalan yang lebih baik, diharapkan lebih banyak wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, tertarik mengunjungi berbagai destinasi di kawasan selatan Yogyakarta. Hal ini diprediksi mampu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Melihat perkembangan proyek yang telah mencapai lebih dari 85 persen, penyelesaian Jalan Kretek–Girijati diyakini akan segera terealisasi. Jalan ini akan menjadi penghubung strategis yang memperkuat konektivitas, efisiensi logistik, serta daya saing sektor pariwisata DIY.

Secara keseluruhan, proyek ini menegaskan bagaimana peran infrastruktur jalan tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai fondasi pengembangan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di wilayah Yogyakarta. Waskita Karya berkomitmen terus mendukung pembangunan yang tidak hanya mengutamakan kecepatan penyelesaian, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat sekitar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index