JAKARTA – Bank Jatim kembali mencatatkan capaian positif pada paruh pertama tahun 2025 dengan pertumbuhan penyaluran kredit bank yang signifikan serta peningkatan laba bersih. Laporan keuangan semester I yang dirilis menunjukkan bahwa bank milik daerah Jawa Timur ini berhasil menyalurkan kredit bank sebesar Rp67,31 triliun, naik hampir 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Prestasi ini menjadi indikasi kuat bahwa Bank Jatim terus memperkuat posisinya dalam mendukung perekonomian regional dan nasional.
Laba bersih yang berhasil diraih Bank Jatim pada semester pertama 2025 mencapai Rp708 miliar, mencatat pertumbuhan positif secara year on year (YoY). Hal ini sejalan dengan peningkatan pendapatan bunga dan syariah yang mencapai Rp4,94 triliun, naik 27 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan non-bunga atau fee-based income turut meningkat 22,6 persen menjadi Rp456 miliar, memperkuat diversifikasi sumber pendapatan bank.
Namun, di tengah pertumbuhan tersebut, beban operasional Bank Jatim juga meningkat, termasuk beban provisi atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang naik sebesar 62 persen menjadi Rp793 miliar. Meski demikian, laba operasional bank masih menunjukkan peningkatan sebesar 30 persen, mencapai Rp1,08 triliun, yang mencerminkan efisiensi operasional serta pengelolaan risiko yang baik.
Penyaluran kredit bank sebesar Rp67,31 triliun pada semester pertama 2025 merupakan salah satu indikator kunci dalam kinerja Bank Jatim. Angka ini menandai ekspansi bisnis yang agresif dan dukungan nyata terhadap sektor usaha yang membutuhkan pembiayaan, baik dari sektor mikro, kecil, menengah, maupun korporasi besar di wilayah Jawa Timur. Pertumbuhan kredit bank ini juga menjadi sinyal optimisme atas pemulihan ekonomi yang terus berlangsung di daerah tersebut.
Kinerja positif Bank Jatim ini menjadi kabar baik bagi para pemegang saham dan investor yang selama ini menaruh kepercayaan pada bank tersebut. Meskipun pasar saham sempat menunjukkan volatilitas dan tantangan investasi, pertumbuhan fundamental Bank Jatim memperlihatkan bahwa bank daerah ini tetap menjadi salah satu pemain kunci di sektor perbankan Indonesia.
Selain dari sisi pendapatan dan penyaluran kredit bank, pengelolaan risiko melalui peningkatan beban provisi menunjukkan bahwa Bank Jatim menjalankan strategi kehati-hatian dalam mengantisipasi kemungkinan penurunan kualitas aset. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan meminimalkan potensi risiko di masa depan.
Dengan performa yang solid, Bank Jatim mempertegas posisinya sebagai bank pembangunan daerah yang tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian lokal, tetapi juga memperkuat ekosistem keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Fokus pada pertumbuhan kredit bank sekaligus menjaga kualitas aset menjadi kunci utama agar bank mampu menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis.
Secara keseluruhan, hasil kinerja Bank Jatim pada semester I 2025 menggambarkan sebuah momentum positif yang dapat dijadikan modal untuk mendorong ekspansi bisnis lebih lanjut di semester kedua tahun ini. Bank ini diharapkan dapat terus memanfaatkan peluang pasar yang ada sekaligus mengelola risiko dengan bijaksana untuk mempertahankan kepercayaan nasabah dan investor.