PENYEBRANGAN

Penyeberangan Cepat Banyuwangi–Denpasar Resmi Diluncurkan

Penyeberangan Cepat Banyuwangi–Denpasar Resmi Diluncurkan
Penyeberangan Cepat Banyuwangi–Denpasar Resmi Diluncurkan

JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendukung pengembangan sektor pariwisata, peluncuran layanan kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar menjadi langkah konkret yang menjanjikan. Moda transportasi ini dinilai tidak hanya memperpendek jarak tempuh antarprovinsi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap pengurangan beban lalu lintas darat serta membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat lokal, terutama di Pulau Serangan.

Express Bahari, operator kapal cepat yang melayani rute ini, telah melakukan pelayaran perdananya dari Pelabuhan Marina Boon di Banyuwangi menuju Pelabuhan Sira Angen di Kota Denpasar. Rute laut ini menjadi pilihan yang relevan dalam mendukung pengembangan transportasi lintas wilayah berbasis laut, sekaligus memberikan alternatif efisien bagi wisatawan maupun masyarakat umum yang selama ini mengandalkan jalur darat melalui Denpasar–Gilimanuk.

Pemerintah Kota Denpasar menyambut positif inisiatif ini. Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, menekankan bahwa kehadiran kapal cepat tidak hanya berkontribusi terhadap pengembangan destinasi wisata di kedua kota, tetapi juga menjadi solusi nyata atas kepadatan kendaraan yang kerap terjadi di jalur darat Bali–Jawa. Ia menyebutkan bahwa keberadaan kapal ini akan memperkuat konektivitas event-event besar yang digelar di Bali dan semakin mendekatkan wisatawan dengan Kawah Ijen di Banyuwangi, yang merupakan salah satu daya tarik utama di wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.

“Kawah Ijen menjadi destinasi yang dituju jika ke Banyuwangi. Tentu itu akan lebih mudah diakses dengan kapal cepat ini. Sementara untuk Bali akan banyak event yang terkoneksi dengan bagus,” ujar Sriawan saat diwawancarai di Pelabuhan Sira Angen.

Dari sisi destinasi lokal, Sriawan menyoroti potensi Pulau Serangan sebagai kawasan yang akan sangat diuntungkan. Pulau ini kini sedang dikembangkan sebagai kampung kuliner khas Bali, dan keberadaan pelabuhan kapal cepat di wilayah tersebut akan memperbesar peluang kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Lebih jauh, Sriawan mengungkapkan bahwa aspek transportasi menjadi perhatian utama. Menurutnya, moda laut ini mampu mereduksi jumlah kendaraan bermotor yang memasuki Bali melalui jalur darat. Jika kapal dapat menampung ratusan penumpang dalam satu kali perjalanan, maka kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor yang biasanya dibawa melalui jalur darat, dapat dikurangi secara signifikan.

“Sarana transportasi kapal cepat akan membantu mengurangi kepadatan di sektor darat. Tadi ada 75 orang penumpang. Anggap kalau itu masing-masing membawa sepeda motor, kan 75 kendaraan bisa dikurangi. Apalagi kalau 400 penumpang,” terangnya.

Dari sisi kelayakan operasional, kapal Express Bahari telah melalui proses pemeriksaan keamanan dan fasilitas penumpang. Kapal ini menyediakan berbagai kelas, mulai dari ruang VIP, eksekutif, hingga kelas standar. Penumpang dapat menikmati pelayaran dengan kenyamanan yang disesuaikan dengan pilihan tiket masing-masing. Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan juga telah melakukan pengecekan langsung terhadap standar keselamatan yang diterapkan oleh operator kapal.

Untuk memastikan kenyamanan perjalanan dan efisiensi proses naik-turun penumpang, sejumlah penyesuaian akan terus dilakukan. Fasilitas pelengkap di area pelabuhan seperti ruang tunggu dan akses keluar-masuk pelabuhan tengah disiapkan dan ditingkatkan. Pemerintah daerah telah menjalin komunikasi intensif dengan operator kapal guna mencatat kebutuhan fasilitas tambahan yang harus segera dilengkapi.

Tak hanya itu, dukungan masyarakat lokal juga menjadi elemen penting dalam pengoperasian rute laut ini. Warga Pulau Serangan telah bersiap dengan menyediakan kantong parkir di sekitar area Pura Sakenan untuk menampung kendaraan para penumpang. Selain itu, skema transportasi lanjutan juga telah dikaji, termasuk opsi penggunaan shuttle dan kerja sama dengan layanan angkutan sewa khusus (ASK).

“Kerja sama terintegrasi turut dibangun,” tambah Sriawan, menegaskan bahwa pengembangan sistem pendukung di sekitar pelabuhan menjadi perhatian serius pemerintah kota agar kenyamanan dan kelancaran penumpang tetap terjaga.

Peluncuran perdana kapal Express Bahari berlangsung lancar. Kapal bersandar di Pelabuhan Sira Angen dengan membawa 75 penumpang dari Banyuwangi. Budiyono, salah satu penumpang yang ikut dalam pelayaran perdana, menyampaikan apresiasinya terhadap kenyamanan perjalanan laut yang ditawarkan. Menurutnya, pelayaran melalui rute ini jauh lebih efisien dibandingkan harus melalui jalur darat yang memakan waktu lebih lama dan melelahkan.

“Perjalanan cukup nyaman dengan keadaan ombak yang tenang,” ujar Budiyono. Ia menilai kehadiran rute laut ini sangat membantu terutama bagi pelancong yang ingin berpindah antarprovinsi dalam waktu singkat.

Dengan dimulainya operasional rute kapal cepat Banyuwangi–Denpasar, masyarakat kini memiliki pilihan transportasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Moda laut ini diharapkan mampu menjadi solusi permanen dalam mendukung konektivitas pariwisata dan pengurangan beban kendaraan di jalur padat Denpasar–Gilimanuk. Pemerintah daerah pun optimistis bahwa ke depan, integrasi transportasi laut dan darat dapat berkembang lebih baik, sejalan dengan penguatan sektor pariwisata dan pelayanan publik lintas daerah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index