Profil

Profil Lengkap Justin Hubner, Pilar Masa Depan Garuda

Profil Lengkap Justin Hubner, Pilar Masa Depan Garuda
Profil Lengkap Justin Hubner, Pilar Masa Depan Garuda

JAKARTA - Nama Justin Hubner semakin akrab di telinga publik sepak bola Indonesia. Kiprahnya di Eropa, status sebagai pemain naturalisasi, hingga hubungannya dengan publik figur Tanah Air menjadikan sosoknya menarik untuk dibahas lebih dalam. Namun lebih dari itu, kisah Hubner adalah refleksi dari seorang pemain muda diaspora yang menempuh jalan panjang sebelum akhirnya memilih membela Merah Putih.

Pemain kelahiran Den Bosch, Belanda, ini bukan sekadar nama baru dalam skuad Timnas Indonesia. Dengan postur jangkung 187 cm dan pengalaman di level kompetitif Eropa, Hubner menjadi salah satu aset penting di lini belakang Garuda.

Awal Karier: Tumbuh dari Tanah Belanda

Justin Quincy Hubner lahir dan besar di Belanda dari pasangan Ferdinan Patrick Rudolf Hubner dan Brigitte Prophitus. Meski lahir jauh dari Indonesia, darah Nusantara tetap mengalir dalam dirinya melalui sang kakek, Ferdinand Rudolf Hubner, yang berasal dari Makassar. Jejak keturunan inilah yang kelak menjadi penghubung antara Hubner dan sepak bola Indonesia.

Sejak usia muda, Hubner meniti karier di akademi sepak bola Den Bosch. Ia memulai karier profesionalnya secara perlahan namun pasti. Bermain di level usia muda di Belanda, ia menampilkan bakat alami sebagai bek tengah yang solid dan tenang dalam pengambilan keputusan.

Mendarat di Inggris: Menimba Ilmu di Wolverhampton Wanderers

Langkah besar diambil Hubner ketika memutuskan bergabung dengan Wolverhampton Wanderers. Di klub Liga Inggris tersebut, ia berkembang dalam sistem yang kompetitif dan menuntut. Meski belum mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, ia secara konsisten tampil bersama Wolves U18 dan U21, bahkan mencatatkan total 98 pertandingan, tujuh gol, dan dua assist.

Wolves adalah tempat di mana Hubner mengasah kemampuan fisik, mental, serta pemahaman taktik khas sepak bola Inggris. Ia juga sempat dipanggil oleh pelatih tim utama, Gary O'Neil, meski belum sempat mencicipi menit bermain di Premier League.

Tantangan Baru di Jepang dan Kepindahan ke Fortuna Sittard

Demi menambah jam terbang dan mencari pengalaman baru, Hubner dipinjamkan ke klub asal Jepang, Cerezo Osaka. Selama periode peminjaman tersebut, ia bermain delapan kali—sebuah catatan penting untuk pemain muda yang menjajal liga dengan kultur dan pendekatan berbeda dari Eropa.

Usai masa pinjamannya berakhir, Hubner memilih untuk kembali ke Eropa dan melanjutkan karier bersama Fortuna Sittard. Di klub Belanda tersebut, ia menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Keputusan ini menjadi titik balik karier Hubner sebagai pemain profesional yang kini semakin matang.

Garuda dalam Dada: Komitmen untuk Timnas Indonesia

Meski sebelumnya sempat membela Timnas Belanda di kelompok usia U19 dan U20 termasuk saat berlaga di kualifikasi Euro U19 dan laga persahabatan melawan Prancis Hubner akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.

Langkah ini bukan sekadar formalitas. Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia, Hubner menunjukkan komitmen nyata dengan mencatat 22 penampilan untuk skuad Merah Putih di semua kelompok umur. Di antaranya, 15 laga ia mainkan bersama Timnas senior.

Keputusan tersebut tentu disambut positif oleh penggemar sepak bola nasional. Sosok Hubner dianggap membawa warna baru bagi lini pertahanan Indonesia yang tengah berbenah. Dengan karakter bermain disiplin dan elegan, ia menjadi pilihan utama dalam formasi pertahanan Shin Tae-yong.

Nilai Pasar dan Perbandingan dengan Pemain Lain

Menilik data dari Transfermarkt, nilai pasar Justin Hubner saat ini mencapai 300.000 euro, atau sekitar Rp 5,68 miliar. Meski nominal tersebut masih tergolong kecil dibanding pemain naturalisasi lain seperti Jay Idzes yang memegang rekor valuasi tertinggi di skuad Garuda sebesar 7,5 juta euro atau Rp 142 miliar—namun angka itu bukan ukuran utama bagi kontribusi Hubner di lapangan.

Sebagai pemain yang masih muda, potensinya untuk berkembang masih sangat besar. Apalagi dengan konsistensi bermain di liga-liga Eropa, nilai pasarnya bisa saja meningkat signifikan dalam waktu dekat.

Gaji dan Kehidupan Pribadi

Mengenai penghasilan, gaji Hubner sempat menjadi perbincangan. Saat masih di Wolves, ia disebut menerima bayaran sebesar 1.100 poundsterling per minggu, setara dengan Rp 7,5 juta. Jika dihitung secara tahunan, totalnya mencapai sekitar 57.200 poundsterling, atau Rp 1,2 miliar.

Namun belum ada informasi resmi terkait gaji terbarunya di Fortuna Sittard. Klub-klub Eredivisie biasanya memiliki standar gaji kompetitif untuk pemain muda, sehingga besar kemungkinan angka penghasilan Hubner kini mengalami kenaikan.

Di luar lapangan, nama Hubner juga sempat menjadi sorotan karena hubungannya dengan selebritas Tanah Air, Jennifer Coppen. Kisah asmara mereka kerap mencuri perhatian warganet, memperkuat citra Hubner sebagai salah satu figur publik sepak bola Indonesia yang juga memiliki daya tarik di luar lapangan.

Menatap Masa Depan

Justin Hubner adalah contoh bagaimana diaspora Indonesia bisa memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sepak bola nasional. Kombinasi antara latar belakang Eropa, disiplin akademi luar negeri, dan cinta terhadap tanah leluhur menjadi fondasi kuat bagi kiprahnya bersama Garuda.

Dengan usia yang masih muda dan pengalaman yang terus bertambah, jalan panjang masih terbentang di depan Hubner. Kini, publik menantikan bagaimana ia bisa terus tumbuh dan memberi yang terbaik baik untuk klub maupun Timnas Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index