JAKARTA - Dalam upaya menciptakan transportasi yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kelompok rentan, khususnya penumpang lanjut usia (lansia). Melalui kebijakan terbaru yang mulai diberlakukan di wilayah Palembang, KAI memberikan diskon sebesar 20 persen bagi para penumpang lansia yang menggunakan layanan kereta api.
Kebijakan ini bukan hanya bentuk insentif finansial, tetapi juga merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung kenyamanan dan kemudahan akses transportasi publik bagi masyarakat lanjut usia. Dengan populasi lansia yang terus bertambah setiap tahunnya, langkah KAI ini dinilai tepat dan relevan dalam menjawab kebutuhan mobilitas kelompok usia lanjut di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.
Akses Transportasi yang Ramah Lansia Kian Dibutuhkan
Di tengah tuntutan akan transportasi massal yang cepat, terjangkau, dan aman, kelompok lansia sering kali menghadapi keterbatasan baik dari sisi mobilitas fisik maupun daya beli. Padahal, tidak sedikit dari mereka yang masih aktif melakukan perjalanan untuk berbagai keperluan seperti kontrol kesehatan, kunjungan keluarga, kegiatan sosial, hingga urusan administratif.
Dengan memberikan potongan harga tiket sebesar 20 persen, KAI ingin memastikan bahwa para lansia tetap memiliki hak yang setara untuk menikmati layanan transportasi modern. Kebijakan ini diterapkan di seluruh layanan kereta api yang beroperasi di wilayah Palembang dan dapat dinikmati oleh penumpang yang berusia 60 tahun ke atas.
Program ini juga sejalan dengan semangat inklusivitas dan pembangunan yang berkeadilan, di mana seluruh lapisan masyarakat—tanpa terkecuali—memiliki akses terhadap sarana transportasi yang layak.
Antusiasme Penumpang Lansia terhadap Diskon KAI
Sejumlah penumpang lansia menyambut baik kebijakan ini. Salah satu di antaranya adalah Supriyanto (68), warga Palembang yang kerap menggunakan kereta api untuk perjalanan ke kota Prabumulih. Menurutnya, diskon ini sangat membantu, terutama dalam menjaga pengeluaran di masa pensiun.
"Saya sangat mengapresiasi kebijakan KAI. Sebagai lansia, kadang kami punya keterbatasan, tapi dengan adanya diskon ini, kami merasa diperhatikan dan dihargai," ujarnya.
Pemberian diskon ini bukan hanya soal potongan harga, melainkan juga bentuk penghormatan kepada kelompok usia lanjut yang telah banyak berkontribusi bagi masyarakat dan negara selama hidupnya. Kebijakan seperti ini mencerminkan upaya nyata membangun layanan publik yang manusiawi.
Syarat dan Ketentuan Berlaku
Untuk menikmati diskon lansia ini, penumpang hanya perlu menunjukkan identitas diri seperti KTP yang membuktikan usia mereka telah mencapai atau melebihi 60 tahun pada saat pembelian tiket. Diskon ini berlaku untuk pembelian tiket secara langsung di loket stasiun maupun melalui kanal online resmi KAI, termasuk aplikasi KAI Access.
Namun, penting untuk dicatat bahwa diskon tidak berlaku untuk semua jenis kereta. Umumnya, kebijakan ini berlaku untuk kereta api kelas ekonomi dan bisnis yang beroperasi dalam layanan antarkota di wilayah operasional KAI Divre III Palembang. Untuk kelas-kelas tertentu atau saat periode peak season, ada penyesuaian yang ditetapkan sesuai ketentuan perusahaan.
KAI juga mengimbau kepada seluruh petugas di lapangan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang lansia, termasuk memberikan kemudahan dalam proses check-in, bantuan naik-turun kereta, serta fasilitas kursi prioritas di ruang tunggu maupun di dalam kereta.
Bagian dari Visi Pelayanan Publik yang Inklusif
Diskon untuk lansia ini bukan program pertama yang dilakukan KAI dalam rangka membangun layanan yang inklusif dan ramah kelompok rentan. Sebelumnya, KAI juga telah memperkenalkan berbagai fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas, layanan prioritas bagi ibu hamil, serta penyediaan ruang laktasi dan fasilitas ramah anak di sejumlah stasiun besar.
Khusus untuk lansia, KAI bahkan tengah mengkaji kemungkinan memperluas fasilitas pendukung seperti jalur ramah lansia, toilet dengan pegangan khusus, serta pelatihan petugas pelayanan untuk interaksi yang empatik dengan penumpang lansia.
Langkah-langkah ini dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong seluruh BUMN untuk mengembangkan layanan berbasis kesetaraan akses, seperti yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM).
Dorong Lansia Tetap Aktif dan Mandiri
Pemberian potongan harga ini secara tidak langsung juga mendukung gaya hidup aktif dan mandiri bagi para lansia. Dengan biaya perjalanan yang lebih terjangkau, mereka dapat lebih mudah menjalani aktivitas sosial, menghadiri acara komunitas, atau sekadar mengunjungi keluarga di luar kota.
Kebijakan ini menjadi bukti bahwa keberpihakan terhadap lansia tidak melulu harus dalam bentuk bantuan sosial, tetapi bisa berupa akses terhadap fasilitas publik yang adil dan layak.
Menurut data Badan Pusat Statistik, populasi lansia Indonesia pada 2024 telah mencapai lebih dari 30 juta jiwa, dan diproyeksikan terus meningkat seiring tren penuaan populasi. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan pro-lansia seperti ini sangat relevan dan patut diapresiasi serta direplikasi oleh instansi lain.
Transportasi Publik yang Ramah Semua Usia
Kebijakan diskon 20 persen untuk penumpang lansia oleh KAI di Palembang merupakan langkah kecil namun bermakna besar dalam menciptakan sistem transportasi publik yang inklusif dan berkeadilan. Tidak hanya menjadi solusi praktis dari sisi ekonomi, kebijakan ini juga membawa nilai sosial yang tinggi—yakni penghormatan terhadap kelompok usia lanjut yang sering kali termarjinalkan dalam akses layanan publik.
Melalui kebijakan ini, KAI menegaskan bahwa transportasi publik modern bukan hanya tentang teknologi dan kecepatan, tetapi juga tentang kepedulian, kenyamanan, dan keadilan sosial. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi penyedia layanan publik lainnya untuk lebih membuka ruang bagi kelompok-kelompok yang membutuhkan perhatian lebih.