Sembako

Polres Tanjungbalai Hadirkan Aksi Humanis Lewat Sembako

Polres Tanjungbalai Hadirkan Aksi Humanis Lewat Sembako
Polres Tanjungbalai Hadirkan Aksi Humanis Lewat Sembako

JAKARTA - Di tengah dinamika sosial masyarakat perkotaan, pendekatan humanis menjadi semakin penting bagi institusi keamanan. Polres Tanjungbalai, melalui jajaran Polsek Sei Tualang Raso, menunjukkan bentuk nyata dari pendekatan ini dengan melaksanakan aksi sosial berupa penyaluran bantuan sembako kepada warga kurang mampu di wilayahnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan bertajuk “Minggu Kasih”, sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan meringankan beban ekonomi warga, tetapi juga membangun komunikasi dua arah antara kepolisian dan masyarakat. Di salah satu titik kegiatan, tepatnya di Jalan D.I. Panjaitan, Lingkungan I, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, warga tampak menyambut hangat kehadiran aparat kepolisian.

Kapolsek Sei Tualang Raso, Iptu Hendra A. Karo-Karo, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar bagi-bagi bantuan, tetapi juga sarana untuk menyerap informasi dan aspirasi masyarakat secara langsung. Pendekatan ini dilakukan demi memperkuat sinergi dan memastikan lingkungan yang aman serta kondusif.

“Kami tidak hanya memberikan bantuan sembako, akan tetapi juga mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan warga. Ini terkait situasi keamanan di lingkungan dan kami sekaligus menyampaikan pesan kamtibmas,” ujar Hendra.

Di tengah suasana penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan, warga yang hadir menunjukkan antusiasme mereka. Bukan hanya karena bantuan sembako yang bermanfaat, tetapi juga karena merasa didengarkan langsung oleh aparat keamanan yang selama ini mungkin hanya mereka kenal lewat patroli atau penegakan hukum.

Salah seorang warga penerima bantuan menyatakan rasa syukurnya dan berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Bagi mereka, kehadiran polisi dalam suasana informal seperti ini menghadirkan nuansa berbeda yang lebih membumi dan menyentuh hati.

Program “Minggu Kasih” sendiri dirancang untuk mengubah citra aparat kepolisian yang sebelumnya kerap dipandang kaku dan hanya hadir saat terjadi pelanggaran hukum. Melalui interaksi yang lebih personal dan langsung, kehadiran Polri kini ingin lebih menyejukkan dan mengayomi masyarakat secara menyeluruh.

Selain penyaluran bantuan, dalam kesempatan tersebut, Kapolsek juga memanfaatkan momen pertemuan dengan warga untuk memberikan edukasi serta imbauan terkait isu-isu sosial yang krusial, terutama di wilayah perkotaan. Hendra menekankan pentingnya menjaga lingkungan bebas dari penyalahgunaan narkoba, menjauhi praktik perjudian, serta mengedepankan penyelesaian konflik secara musyawarah.

“Kami juga mengimbau masyarakat agar menjauhi narkoba, tidak terlibat dalam perjudian, serta mengutamakan penyelesaian masalah secara kekeluargaan,” tegas Hendra.

Imbauan ini dirasa sangat relevan, mengingat tantangan sosial di perkotaan tidak hanya sebatas persoalan ekonomi, tetapi juga meluas pada penyimpangan sosial yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Dalam konteks lebih luas, program seperti ini menjadi bentuk implementasi nyata dari transformasi Polri menuju institusi yang lebih presisi dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Interaksi secara langsung seperti ini dinilai mampu memperkuat kepercayaan publik terhadap aparat keamanan.

Kegiatan sosial semacam ini juga berfungsi sebagai early warning system, di mana petugas dapat lebih cepat mengidentifikasi potensi gangguan keamanan dari cerita-cerita dan aspirasi yang disampaikan warga secara terbuka. Dari informasi-informasi inilah, pencegahan dini bisa dilakukan tanpa harus menunggu situasi menjadi genting.

Lebih dari itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa pemeliharaan keamanan bukan hanya tugas Polri semata, melainkan tanggung jawab kolektif antara aparat dan masyarakat. Oleh sebab itu, kehadiran polisi yang mendengar langsung dari masyarakat menjadi strategi penting dalam menguatkan ketahanan sosial dan keamanan lingkungan.

Di sisi lain, bantuan sembako yang diberikan kepada masyarakat merupakan bagian dari bentuk kepedulian sosial di tengah tekanan ekonomi yang masih dirasakan oleh sebagian kalangan. Dalam situasi seperti ini, bantuan yang diberikan  betapa pun terbatasnya  mampu menghadirkan senyum dan semangat baru bagi warga yang membutuhkan.

Kegiatan semacam ini, jika dilaksanakan secara berkelanjutan dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat, berpotensi menjadi gerakan sosial yang lebih luas, yang pada akhirnya mempererat hubungan antara negara melalui aparatnya, dan masyarakat sebagai entitas utamanya.

Keterlibatan Polsek Sei Tualang Raso dalam program “Minggu Kasih” juga menjadi contoh baik yang patut ditiru oleh wilayah lain. Program ini bukan hanya membuktikan empati Polri terhadap kesulitan warga, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang selama ini jarang terbentuk antara petugas keamanan dan masyarakat umum.

Sebagaimana disampaikan oleh warga penerima manfaat, keberadaan program ini menjadi simbol bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dan peka terhadap kebutuhan warganya.

Dengan model pendekatan seperti ini, diharapkan citra Polri yang humanis akan semakin kuat, dan keamanan wilayah bisa dijaga secara bersama. Kebersamaan yang tumbuh dari rasa saling percaya antara warga dan aparat menjadi fondasi penting bagi terciptanya lingkungan yang aman, tertib, dan harmonis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index