JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi akan melanda sebagian besar wilayah Kalimantan Utara sepanjang bulan Juni. Beberapa daerah bahkan berpotensi mengalami hujan di atas normal, yang dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga petir dan angin kencang.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Abdul Haris Zulkarnaen, yang menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berpotensi terjadi secara meluas di sejumlah kabupaten di Kalimantan Utara.
"Potensi hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Kalimantan Utara, sementara intensitas tinggi berpeluang terjadi di sebagian kecil wilayah Bulungan, Malinau bagian selatan, dan Tana Tidung," ujar Abdul Haris dalam rilis resmi BMKG.
Wilayah-Wilayah dengan Curah Hujan Tinggi
Berdasarkan analisis curah hujan dasarian I (sepuluh hari pertama) Juni, wilayah Malinau bagian selatan menunjukkan indikasi kuat mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Sementara itu, wilayah lain seperti Nunukan, Pulau Sebatik, bagian barat Tarakan, dan sebagian Bulungan diprediksi menerima curah hujan pada kategori normal hingga lebih tinggi dari biasanya.
Dalam pembaruan data yang dilakukan pada awal Juni, BMKG menyebutkan bahwa peluang hujan tinggi dengan akumulasi antara 100–200 mm selama periode 1–30 Juni terbuka lebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan Utara.
"Sebagian besar wilayah memiliki peluang hujan menengah hingga tinggi. Hanya sebagian kecil yang menunjukkan pola curah hujan di bawah normal. Namun, sebagian besar daerah tetap perlu siaga," jelas Abdul Haris.
Prediksi Sepuluh Hari ke Depan
Pada periode 1–10 Juni, BMKG menyebut sebagian besar Kabupaten Bulungan, bagian barat Malinau, dan sebagian kecil Tana Tidung berpotensi mengalami curah hujan yang bersifat lebih tinggi dari normal. Hal ini juga berlaku untuk sebagian wilayah Nunukan dan Pulau Sebatik.
Di sisi lain, wilayah-wilayah seperti Tarakan bagian barat dan beberapa area lain tetap diprakirakan mengalami kondisi hujan dengan kategori normal. Meski begitu, BMKG tetap mengingatkan seluruh masyarakat di provinsi tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat dinamika atmosfer yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Potensi Bencana Hidrometeorologi
Dalam rilisnya, BMKG Kalimantan Utara menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, baik yang bersifat basah seperti banjir dan longsor, maupun yang bersifat kering, terutama pada masa transisi cuaca.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk angin kencang dan petir yang mungkin menyertai hujan lebat," tegas BMKG Kaltara.
Peringatan ini terutama penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti dataran rendah yang mudah tergenang air, tebing curam yang rentan longsor, dan daerah-daerah pesisir yang mudah terdampak gelombang tinggi akibat angin kencang.
BMKG Imbau Masyarakat Aktif Pantau Informasi Cuaca
Sebagai bentuk mitigasi risiko, BMKG mengimbau masyarakat untuk secara aktif memantau perkembangan informasi cuaca terkini melalui kanal-kanal resmi seperti aplikasi Info BMKG, media sosial BMKG, atau layanan informasi dari stasiun meteorologi terdekat.
“Masyarakat kami minta untuk menjaga kondisi fisik dan selalu memperhatikan informasi cuaca yang kami sampaikan secara berkala,” tambah Abdul Haris.
BMKG juga menyarankan agar pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak dari kondisi cuaca ekstrem, serta memastikan kesiapan infrastruktur drainase dan tanggap darurat di wilayah masing-masing.