JAKARTA - Momentum libur sekolah dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk bepergian, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil mencatatkan lonjakan penumpang secara signifikan selama periode tersebut. Lebih dari 4,9 juta pelanggan menggunakan layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal. Capaian ini tidak hanya melampaui jumlah tempat duduk yang tersedia, tetapi juga mencerminkan kepercayaan publik yang terus meningkat terhadap moda transportasi kereta api.
“Lonjakan ini mencerminkan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap layanan kereta api, terutama sebagai moda transportasi utama keluarga selama libur sekolah,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya.
KAI mencatat, okupansi kursi mencapai 126,33 persen, jauh di atas kapasitas tempat duduk yang disediakan yaitu sekitar 3,89 juta. Angka ini menggambarkan fenomena penumpang dinamis, di mana satu kursi digunakan lebih dari satu penumpang dalam satu hari karena adanya penurunan dan naiknya penumpang di stasiun-stasiun berbeda sepanjang rute.
Fenomena penumpang dinamis ini menjadi bukti efisiensi sistem transportasi kereta api yang mampu menjangkau berbagai wilayah dengan fleksibilitas tinggi. Hal tersebut menjadi nilai tambah yang membuat kereta api semakin diminati oleh masyarakat luas, termasuk di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh oleh moda transportasi publik modern lainnya.
Keberhasilan KAI dalam menarik minat masyarakat juga ditopang oleh strategi tarif yang ramah di kantong. Sejak awal Juni, KAI menghadirkan program diskon hingga 30 persen untuk tiket Kereta Api Ekonomi Komersial. Respon masyarakat pun sangat positif, dengan penjualan tiket diskon menembus 2,78 juta dari total 3,52 juta kursi yang tersedia, atau sekitar 79 persen dari target yang disiapkan.
“Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, masyarakat kini makin leluasa bepergian lintas kota. Baik untuk liburan, bekerja, atau keperluan keluarga, kereta api jadi pilihan yang nyaman dan aman. Program diskon ini juga memperkuat peran kereta api sebagai moda transportasi yang bisa dinikmati semua kalangan, bukan hanya di kota besar, tapi juga menjangkau berbagai daerah yang jadi pusat aktivitas masyarakat,” jelas Anne.
Program diskon tersebut masih berlangsung hingga akhir Juli, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk tetap menikmati perjalanan dengan biaya terjangkau. Tidak hanya untuk liburan, tetapi juga untuk pulang kampung, urusan pekerjaan, maupun aktivitas sosial lainnya.
Peningkatan jumlah penumpang selama libur sekolah ini turut memperlihatkan bahwa kereta api kini telah menjadi bagian dari gaya hidup perjalanan keluarga Indonesia. Kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi waktu menjadi tiga faktor utama yang membuat moda ini terus diminati di tengah persaingan antarmoda transportasi.
Di sisi lain, sejumlah kereta api mencatatkan angka penumpang tertinggi selama periode libur sekolah. Di antaranya:
KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan – Semarang Tawang Bank Jateng dengan 49.416 pelanggan
KA Airlangga relasi Surabaya Pasar Turi – Pasarsenen sebanyak 46.724 pelanggan
KA Airlangga relasi Pasarsenen – Surabaya Pasar Turi dengan 46.400 pelanggan
KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan – Solo Balapan dengan 43.896 pelanggan
KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng – Pasarsenen sebanyak 39.814 pelanggan
KA Matarmaja relasi Malang – Pasarsenen sebanyak 39.426 pelanggan
KA Matarmaja relasi Pasarsenen – Malang sebanyak 38.346 pelanggan
KA Kahuripan relasi Kiaracondong – Blitar dengan 35.214 pelanggan
KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan – Ketapang sebanyak 34.847 pelanggan
KA Jayakarta relasi Pasarsenen – Surabaya Gubeng dengan 34.735 pelanggan
Tingginya volume penumpang di beberapa relasi favorit ini menunjukkan bahwa rute-rute strategis yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan masyarakat masih menjadi magnet utama dalam mobilitas nasional.
Selain dari segi pelayanan, KAI juga terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan perencanaan perjalanan. Masyarakat didorong untuk memanfaatkan aplikasi Access by KAI, yang memungkinkan pemesanan tiket sejak H-7 sebelum keberangkatan. Dengan fitur ini, calon penumpang dapat mengamankan kursi lebih awal dan menghindari kehabisan tiket, terutama di masa-masa padat seperti libur sekolah dan akhir pekan.
Meskipun digitalisasi terus didorong, KAI tetap menyediakan layanan loket go-show di stasiun untuk pembelian tiket langsung, selama kuota masih tersedia. Loket ini dibuka tiga jam sebelum jadwal keberangkatan.
Komitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan juga ditegaskan kembali oleh manajemen KAI. Anne menutup pernyataannya dengan menjamin bahwa seluruh aspek layanan, mulai dari fasilitas stasiun hingga kondisi kereta, akan terus ditingkatkan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan di seluruh aspek, baik di stasiun maupun di atas kereta. Keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu akan selalu menjadi prioritas kami demi mewujudkan transportasi massal yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” ujar Anne.
Dengan pencapaian yang terus meningkat, PT Kereta Api Indonesia menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi penyedia jasa transportasi, tetapi juga mitra utama masyarakat dalam menjangkau mobilitas yang lebih luas, inklusif, dan modern. Masa libur sekolah tahun ini telah memperkuat posisi kereta api sebagai transportasi pilihan utama masyarakat Indonesia.