JAKARTA - Dalam perjalanan panjang Liga Spanyol, Real Madrid kerap menjadi sorotan bukan hanya karena prestasi dan trofi yang berhasil mereka raih, tetapi juga karena catatan unik terkait jumlah tendangan penalti. Julukan "Raja Penalti Liga Spanyol" kembali mencuat setelah Los Blancos memperoleh hadiah tendangan 12 pas pada laga pembuka LaLiga 2025-2026 melawan Osasuna di Santiago Bernabeu, Rabu (20/8/2025) dini hari WIB.

Momen tersebut hadir saat striker anyar mereka, Kylian Mbappe, dijatuhkan oleh Juan Cruz di dalam kotak terlarang. Wasit tak ragu menunjuk titik putih meskipun kubu Osasuna melancarkan protes keras. Mereka menilai insiden itu terlalu ringan untuk diganjar penalti. Namun, keputusan sudah bulat, dan Mbappe yang mengambil eksekusi berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna pada menit ke-51.

Gol itu bukan sekadar penentu kemenangan Madrid di laga pertama musim ini, tetapi juga menambah panjang daftar penalti yang diterima klub raksasa asal ibu kota Spanyol tersebut. Menurut catatan Opta Jose yang dikutip BolaSport.com, Real Madrid kini telah memperoleh total 85 hadiah penalti sejak musim 2016-2017. Angka tersebut menempatkan mereka sebagai klub dengan jumlah penalti terbanyak di LaLiga dalam sembilan tahun terakhir, jauh meninggalkan rival abadi, Barcelona.

Catatan Penalti yang Jadi Perdebatan

Data tersebut memang cukup mengundang diskusi. Di satu sisi, angka 85 penalti menggambarkan betapa sering Real Madrid mendapat keuntungan dari situasi di kotak penalti lawan. Namun, di sisi lain, banyak yang menilai hal itu wajar karena Madrid merupakan tim yang selalu mendominasi jalannya pertandingan.

Dengan materi pemain bintang yang terus berganti, dari Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, hingga kini Kylian Mbappe dan Vinicius Junior, Real Madrid punya daya dobrak luar biasa yang membuat lini pertahanan lawan kerap kelimpungan. Dalam kondisi tertekan, peluang pelanggaran di kotak terlarang pun semakin besar terjadi.

Namun, tak sedikit pula yang mencibir bahwa Madrid terlalu sering diuntungkan oleh keputusan wasit. Kontroversi semacam ini memang sudah menjadi bumbu klasik di Liga Spanyol. Setiap kali El Real mendapat penalti, selalu ada pihak yang mengaitkannya dengan bias pengadil lapangan.

Perbandingan dengan Barcelona

Jika dibandingkan dengan Barcelona, jumlah penalti yang diperoleh Real Madrid memang terpaut jauh. Blaugrana tidak sebanyak rivalnya dalam urusan mendapatkan hadiah titik putih. Fakta inilah yang semakin mempertegas sebutan "Raja Penalti" bagi Madrid.

Bagi sebagian pendukung Madrid, julukan tersebut dianggap sebagai sindiran dari para rival. Namun, ada juga yang melihatnya dari sisi positif: bahwa frekuensi penalti yang tinggi menandakan tim mereka selalu agresif menyerang dan memaksa lawan melakukan kesalahan.

Eksekutor Penalti Madrid dari Masa ke Masa

Dalam hampir satu dekade terakhir, Real Madrid memiliki sejumlah eksekutor andal dari titik putih. Cristiano Ronaldo pernah menjadi algojo utama dengan catatan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Setelah kepergian Ronaldo, Karim Benzema mengambil alih tanggung jawab tersebut dengan cukup konsisten. Kini, Kylian Mbappe berpeluang besar melanjutkan tradisi itu.

Eksekusi penalti bukan sekadar tentang tendangan keras atau akurat, tetapi juga soal mentalitas. Sebagai klub besar dengan tekanan tinggi, para pemain Madrid dituntut untuk selalu tenang dalam menghadapi momen krusial.

Penalti sebagai Cerminan Gaya Main

Jumlah penalti yang banyak tidak bisa dilepaskan dari filosofi bermain Real Madrid. Mereka selalu menekan lawan dengan serangan cepat, pergerakan lincah, dan kecepatan pemain sayap yang memaksa bek lawan melakukan kontak fisik di area berbahaya. Dengan demikian, potensi terjadinya pelanggaran di kotak penalti pun semakin besar.

Selain itu, pemain Madrid juga dikenal cerdas dalam membaca situasi. Mereka kerap mampu memanfaatkan momentum sekecil apa pun untuk memaksa wasit membuat keputusan. Hal ini membuat Madrid terus identik dengan peluang penalti.

Kontroversi yang Akan Terus Hidup

Meski begitu, perdebatan tentang jumlah penalti Real Madrid sepertinya akan terus hidup. Bagi pendukung Los Blancos, hal ini hanyalah bukti dari superioritas tim mereka di lapangan. Sementara bagi pihak lawan, data tersebut kerap dipakai sebagai bahan sindiran.

Terlepas dari pro-kontra, fakta 85 penalti sejak musim 2016-2017 tetap menempatkan Madrid sebagai pemegang rekor di Liga Spanyol. Dan dengan hadirnya pemain-pemain bintang baru, bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan terus bertambah dalam beberapa musim ke depan.