JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan terus berjalan dengan perkembangan konstruksi yang signifikan. Proyek strategis nasional ini dirancang sebagai alternatif jalur transportasi yang mampu mengurai kemacetan di jalur utama serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilaluinya. Dengan panjang total 62 kilometer, tol ini terbagi menjadi empat paket utama yang sedang dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan.
Pembagian Paket dan Status Konstruksi
Tol Japek II Selatan terbagi dalam empat paket konstruksi, yakni:
Paket 1: Jatiasih-Setu sepanjang 7,25 km
Paket 2A: Setu-Sukaragam sepanjang 10,5 km
Paket 2B: Sukaragam-Bojongmangu sepanjang 13 km
Paket 3: Bojongmangu-Sadang sepanjang 31,25 km
Dari keempat paket tersebut, progres pembebasan lahan dan konstruksi berjalan dengan tahapan berbeda-beda. Pada Paket 1 yang meliputi Seksi 1 dan 2, saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sekitar 10,22 persen. Progres ini menjadi salah satu tantangan awal dalam memastikan kelancaran pembangunan.
Sementara itu, Paket 2A dan 2B telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Paket 2A yang mencakup Seksi 3, memiliki progres konstruksi sebesar 65,98 persen dan progres pembebasan lahan mencapai 83,89 persen. Paket 2B dengan Seksi 4 mencatat angka konstruksi 62,04 persen, sedangkan pembebasan lahannya hampir rampung di angka 99,05 persen.
Paket 3, yang merupakan segmen terpanjang yaitu Bojongmangu-Sadang, menunjukkan progres paling cepat. Konstruksi telah mencapai 92,88 persen dan pembebasan lahan mencapai 98,79 persen. Pencapaian ini menjadikan segmen tersebut yang paling dekat untuk bisa beroperasi penuh.
Fungsionalitas Segmen Bojongmangu-Sadang
Salah satu keunggulan dari progres pembangunan ini adalah segmen Bojongmangu-Sadang yang sudah beberapa kali dioperasikan secara fungsional secara terbatas. Pengoperasian ini terutama dilakukan saat periode puncak arus mudik Lebaran 2025 sebagai langkah strategis untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalur utama menuju Jakarta dari arah Bandung.
Meski beroperasi secara terbatas, segmen ini telah membantu mengurangi kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas. Namun demikian, waktu pengoperasian segmen ini bersifat fleksibel dan menyesuaikan dengan diskresi Kepolisian agar tetap mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Pendanaan dan Kerja Sama Pelaksana
Tol Japek II Selatan merupakan proyek strategis nasional yang didanai melalui skema pembiayaan gabungan dari APBN, APBD, BUMN, serta swasta. Proyek ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melibatkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Wiranusantara Bumi sebagai pengelola utama.
Total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 14,69 triliun, yang mencerminkan skala besar dan pentingnya proyek ini dalam infrastruktur nasional. Pada segmen Seksi 3, pengerjaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor besar PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan pengawasan dari konsultan supervisi PT Cipta Strada.
Penerapan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020, yang mengatur percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, juga menjadi payung hukum utama dalam pelaksanaan pembangunan tol ini, sehingga prosesnya dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Gerbang Tol dan Integrasi Akses
Jalan Tol Japek II Selatan nantinya akan dilengkapi dengan tujuh gerbang tol strategis, yakni:
Gerbang Tol Jati Asih
Gerbang Tol Bantar Gebang
Gerbang Tol Setu
Gerbang Tol Sukaragam
Gerbang Tol Taman Mekar
Gerbang Tol Kutanegara
Gerbang Tol Sadang
Dengan penempatan gerbang tol yang strategis, akses masuk dan keluar tol ini akan tersebar merata dan memudahkan mobilitas masyarakat di sekitar wilayah tol. Keberadaan gerbang-gerbang ini diharapkan dapat mendukung kelancaran arus kendaraan dan mengoptimalkan fungsi tol sebagai jalur alternatif utama.
Fungsi dan Manfaat Tol Japek II Selatan
Keberadaan Tol Japek II Selatan ditujukan untuk menjadi jalur alternatif pengurai kemacetan di jalur utama Tol Jakarta-Cikampek yang selama ini menjadi jalur padat kendaraan. Dengan jalur baru ini, diharapkan distribusi lalu lintas dapat tersebar merata sehingga mengurangi tekanan pada jalan tol eksisting.
Selain sebagai solusi kemacetan, tol ini juga berperan sebagai penguat jaringan jalan tol nasional khususnya di koridor selatan Jakarta. Hal ini akan mempercepat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan mobilitas manusia serta distribusi barang yang lebih efisien.
Lebih jauh, tol ini juga diproyeksikan dapat mendukung pengembangan kawasan industri, pemukiman, dan pariwisata di sepanjang koridor jalur tol. Keberadaan infrastruktur jalan tol yang baik menjadi modal utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Seiring dengan kemajuan konstruksi, tantangan terbesar masih terkait dengan proses pembebasan lahan di beberapa segmen yang harus diselesaikan agar tidak menghambat kelancaran pembangunan. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan pemangku kepentingan lain terus diupayakan agar proses ini berjalan lancar.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Tol Japek II Selatan diharapkan mampu menjadi contoh proyek infrastruktur yang tepat guna, efektif, dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan salah satu proyek strategis yang memiliki dampak besar terhadap perbaikan mobilitas dan pengembangan ekonomi di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Dengan progres konstruksi yang terus meningkat dan kolaborasi berbagai pihak, tol ini diharapkan segera beroperasi penuh.
Melalui keberadaan tol ini, kemacetan yang selama ini menjadi persoalan utama di jalur utama diharapkan dapat terurai. Selain itu, pembangunan tol ini juga memberikan peluang baru bagi pengembangan industri dan pariwisata di sepanjang koridornya. Dengan demikian, Tol Japek II Selatan tidak hanya menjadi jalan alternatif, tapi juga pemicu pertumbuhan wilayah yang berkelanjutan.