JAKARTA - Upaya pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus bergulir. Di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejumlah pengembang menyalurkan rumah subsidi melalui platform Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang), menawarkan unit rumah tapak dengan harga mulai Rp 95 juta.
Langkah ini mendapat sambutan positif, mengingat kebutuhan akan rumah terjangkau di wilayah tersebut terus meningkat. Sejumlah proyek perumahan pun kini tersedia dengan beragam pilihan harga, tipe, dan lokasi strategis. Berikut rincian lima proyek rumah subsidi di Palangkaraya:
1. Bumi Palangka III: Harga Terendah Mulai Rp 95 Juta
Terletak di kawasan Jekan Raya, perumahan ini dikembangkan oleh Pembangunan Perumahan Nasional. Proyek Bumi Palangka III menghadirkan rumah tipe RST.36/120, yakni rumah tapak seluas 36 meter persegi dengan luas lahan mencapai 120 meter persegi.
Dari dua unit yang ditawarkan, satu unit telah berhasil terjual, dan satu unit lainnya masih tersedia. Harga per unit dipatok sebesar Rp 95 juta, menjadikannya sebagai proyek rumah subsidi termurah yang tersedia saat ini di Palangkaraya.
2. Pesona Katimpun Permai: Harga Rp 135 Juta
Masih di wilayah Jekan Raya, Karya Griya Sejahtera sebagai pengembang menghadirkan Pesona Katimpun Permai, dengan rumah tipe 36 yang berdiri di atas lahan seluas 150 meter persegi. Bangunan rumah tapak ini menawarkan kenyamanan dan ruang yang memadai untuk keluarga kecil.
Dari total tiga unit yang ditawarkan, dua unit telah laku terjual, dan satu unit sisanya masih dapat dimiliki dengan harga Rp 135 juta.
3. Fajaray Permai: Ketersediaan Unit Masih Banyak
Perumahan ini juga berlokasi di Jekan Raya, dan dikembangkan oleh Fajaray Multi Raya. Fajaray Permai menjadi salah satu proyek yang memiliki jumlah unit paling banyak, yakni 36 rumah, dengan tipe bangunan 36 meter persegi di atas lahan 200 meter persegi.
Sejauh ini, 13 unit telah terjual, dan masih tersedia 23 unit lagi. Harga per unit ditawarkan sebesar Rp 136 juta. Lokasi yang strategis dan luas tanah yang cukup besar menjadi keunggulan proyek ini.
4. Mahir Mahar Permai: Tersisa Dua Unit
Beralih ke wilayah Sabangau, proyek Mahir Mahar Permai juga dikembangkan oleh Fajaray Multi Raya. Hunian yang ditawarkan masih dalam tipe 36 meter persegi, dengan lahan seluas 200 meter persegi.
Dengan total delapan unit, enam di antaranya sudah berhasil terjual. Dua unit terakhir ditawarkan dengan harga Rp 140 juta per unit. Ini menjadi alternatif pilihan menarik bagi masyarakat yang mencari rumah subsidi di luar kawasan Jekan Raya.
5. Flora Permata Residence: Proyek Terbanyak di Pahandut
Di kawasan Pahandut, perumahan Flora Permata Residence yang dibangun oleh Hm Nor Cipta Abadi juga tersedia bagi masyarakat yang mencari rumah subsidi. Tipe rumah yang ditawarkan adalah 36/150, dengan total 14 unit.
Saat ini, sudah 10 unit terjual, dan tersisa empat unit yang masih dipasarkan dengan harga Rp 142 juta per unit. Rumah tapak ini memiliki bangunan standar subsidi dengan lahan yang cukup luas, cocok untuk penghuni yang membutuhkan ruang lebih lega.
Rumah Subsidi Masih Jadi Andalan
Ketersediaan rumah subsidi seperti yang ditawarkan di Palangkaraya menjadi salah satu solusi konkret untuk menekan angka backlog perumahan. Harga yang masih berada di bawah Rp 150 juta per unit memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan penghasilan rendah untuk memiliki rumah sendiri.
Melalui platform Sikumbang, masyarakat juga lebih mudah memantau ketersediaan rumah, lokasi proyek, harga, hingga pengembangnya. Sistem ini menjadi bentuk digitalisasi layanan sektor perumahan yang lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, keterlibatan beberapa pengembang lokal seperti Fajaray Multi Raya, Karya Griya Sejahtera, hingga Hm Nor Cipta Abadi menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan sektor properti berskala kecil di daerah juga cukup menjanjikan, asalkan didukung regulasi dan insentif yang tepat.
Harapan Terhadap Pemerataan Hunian Layak
Dengan berbagai proyek rumah subsidi yang tersebar di Palangkaraya, pemerintah daerah dan pusat diharapkan terus menjaga momentum ini. Tidak hanya dari sisi kuantitas, namun juga kualitas bangunan, legalitas lahan, dan fasilitas penunjang yang memadai.
Pemerintah pun perlu memastikan akses pendanaan KPR bagi calon konsumen rumah subsidi, terutama dari kalangan pekerja informal yang seringkali kesulitan mendapatkan pembiayaan dari perbankan konvensional.
Di tengah tantangan kepemilikan rumah yang masih dihadapi sebagian besar masyarakat, kehadiran proyek rumah murah seperti di Palangkaraya memberikan angin segar. Apalagi dengan harga mulai Rp 95 juta, masyarakat memiliki pilihan yang masuk akal, terutama bagi keluarga muda maupun buruh berpenghasilan tetap.