BURSA

Bursa Buka Suspensi MASA, Michelin Lanjutkan Aksi Go Private

Bursa Buka Suspensi MASA, Michelin Lanjutkan Aksi Go Private
Bursa Buka Suspensi MASA, Michelin Lanjutkan Aksi Go Private

JAKARTA - Di tengah proses transformasi besar menuju status perusahaan tertutup (go private), saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) kembali diperdagangkan di pasar negosiasi setelah sebelumnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini bukan sekadar pembukaan kembali perdagangan biasa, tetapi merupakan bagian penting dari transaksi crossing yang berkaitan langsung dengan penawaran tender sukarela yang dilakukan oleh Michelin, pemegang saham mayoritas MASA.

BEI menyampaikan bahwa pencabutan suspensi ini dilakukan hanya di Pasar Negosiasi dan berlaku untuk sesi perdagangan kedua. Langkah tersebut bertujuan memungkinkan pelaksanaan transaksi crossing saham MASA yang telah direncanakan. Bursa menegaskan bahwa pembukaan suspensi bersifat sementara dan akan diikuti dengan penutupan kembali setelah proses crossing selesai dilakukan.

“Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan Efek Perseroan hanya di Pasar Negosiasi dalam rangka pelaksanaan transaksi crossing saham,” demikian bunyi pengumuman resmi dari pihak Bursa. Transaksi crossing tersebut menjadi bagian dari pengalihan saham hasil pelaksanaan Penawaran Tender Sukarela Tahap IV yang ditujukan kepada Compagnie Generale Des Établissements Michelin (CGEM), entitas raksasa ban asal Prancis yang mengendalikan mayoritas saham Multistrada.

Pelaksanaan tender ini bukan kali pertama dilakukan, namun kali ini menjadi titik krusial karena Michelin menargetkan akuisisi penuh saham MASA sebagai langkah strategis menuju delisting dari Bursa. Untuk mendukung proses ini, Perseroan menunjuk PT CGS International Sekuritas Indonesia sebagai pihak pelaksana administratif tender. Dengan pembukaan kembali suspensi untuk sesi perdagangan khusus, maka saham MASA dapat dialihkan secara sah dan sesuai regulasi pasar modal yang berlaku.

Dalam pemberitaan sebelumnya, diketahui bahwa Michelin mengajukan penawaran tender terhadap sekitar 33,18 juta saham MASA, yang merupakan bagian dari sisa kepemilikan publik. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp8.400 per saham, jauh lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata perdagangan saham MASA dalam 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private, yakni sekitar Rp5.961 per saham. Dengan harga tersebut, Michelin menyiapkan dana maksimal senilai Rp278,71 miliar guna menuntaskan akuisisi penuh.

Penawaran ini dibuka dalam jangka waktu tertentu dan pembayarannya dilakukan setelah seluruh proses administratif dan regulasi diselesaikan. Proses jual beli berlangsung melalui crossing di BEI dan seluruh penyelesaian dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dalam prosesnya, PT CGS International Sekuritas Indonesia bertindak sebagai pihak yang mewakili Michelin dalam pelaksanaan dan penyelesaian transaksi tender ini.

Rencana Michelin untuk menarik MASA dari papan perdagangan publik sebetulnya telah menjadi agenda sejak perusahaan tersebut mencaplok mayoritas saham MASA. Bahkan saat ini, Michelin diketahui telah menguasai sekitar 99,93 persen saham Multistrada, yang membuat langkah go private menjadi hal yang tinggal menunggu waktu.

Langkah strategis ini juga mencerminkan dinamika pasar modal Indonesia, khususnya bagaimana entitas asing memandang nilai strategis dari perusahaan lokal. Dengan menjadi entitas privat sepenuhnya, Multistrada diharapkan bisa lebih fleksibel dalam ekspansi bisnis dan integrasi ke dalam jaringan global Michelin, tanpa terikat kewajiban keterbukaan informasi dan aturan lainnya yang berlaku bagi perusahaan publik.

Dari sisi investor publik, penawaran harga yang lebih tinggi dari nilai rata-rata perdagangan harian memberi sinyal bahwa Michelin menghargai kontribusi pemegang saham minoritas. Namun demikian, bagi investor yang berharap akan nilai jangka panjang MASA di bursa, proses ini menandai akhir dari keterlibatan mereka terhadap saham ini.

Multistrada sendiri dikenal sebagai produsen ban dengan performa penjualan yang solid. Perusahaan ini sempat mencatatkan pendapatan mencapai Rp6,4 triliun, serta mengumumkan kebijakan pembagian dividen sebagai bentuk apresiasi kepada para pemegang saham. Dengan dominasi Michelin atas operasional dan struktur kepemilikan, transformasi perusahaan pasca-go private menjadi babak baru yang akan menentukan arah bisnis MASA dalam skala global.

Secara keseluruhan, keputusan BEI untuk membuka suspensi sementara merupakan langkah taktis yang memungkinkan proses transisi saham berjalan lancar. Transaksi crossing yang dilaksanakan di Pasar Negosiasi menjadi sarana legal untuk menyelesaikan pengalihan kepemilikan, sebelum perusahaan secara resmi tidak lagi menjadi entitas publik.

Sebagai pengingat, crossing saham adalah transaksi jual beli antar pemegang saham yang sudah memiliki kesepakatan harga dan jumlah sebelum masuk ke pasar. Dalam kasus MASA, crossing dilakukan untuk mentransfer saham dari investor publik ke Michelin sebagai bagian dari proses tender offer dan go private yang sudah berjalan sejak beberapa bulan terakhir.

Dengan pencabutan suspensi secara terbatas ini, maka proses formal pengambilalihan saham MASA mendekati titik final. Jika seluruh tahapan berjalan lancar, Multistrada Arah Sarana Tbk. akan resmi keluar dari bursa dan menjadi anak perusahaan penuh Michelin, siap melaju di bawah kepemilikan tunggal dalam skema perusahaan tertutup.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index