BMKG

BMKG: Banten Bersiap Hadapi Dinamika Cuaca dengan Waspada dan Sigap

BMKG: Banten Bersiap Hadapi Dinamika Cuaca dengan Waspada dan Sigap
BMKG: Banten Bersiap Hadapi Dinamika Cuaca dengan Waspada dan Sigap

JAKARTA - Fluktuasi cuaca ekstrem masih membayangi sebagian besar wilayah Banten. Meski pagi hari sempat diselimuti cuaca cerah berawan, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan ringan hingga hujan lebat yang bisa terjadi sewaktu-waktu, lengkap dengan kilat, petir, serta angin kencang di beberapa daerah.

Berdasarkan pemantauan dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, kondisi atmosfer menunjukkan adanya peningkatan kelembapan dan dinamika angin yang mendukung pembentukan awan konvektif. Hal ini berpotensi memicu hujan dengan intensitas beragam, dari ringan hingga lebat, di beberapa kecamatan yang tersebar di seluruh provinsi.

Dari Cerah Berawan Menjelang Hujan

Prakirawan BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Ilma, menjelaskan bahwa pada pagi hari, mayoritas wilayah Banten masih berada dalam kondisi cerah berawan hingga berawan. Namun, wilayah seperti Sumur, Panimbang, Labuan, Saketi, hingga Pulo Ampel dan Kasemen telah diprediksi mengalami hujan ringan sejak pagi.

"Memasuki siang hari hujan sedang berpotensi turun di wilayah Cipanas, Cimarga, Sajira, Maja, Rangkasbitung, Cibadak, Cibeber, Sobang, Curug Bitung, Kalanganyar, dan Lebakgedong. Sementara hujan ringan juga diprakirakan meluas ke wilayah Panggarangan, Bayah, Muncang, Leuwidamar, Bojongmanik, dan sejumlah kecamatan lain di Pandeglang serta Tangerang Selatan," ujar Ilma.

Lonjakan curah hujan yang terjadi pada siang hari merupakan akibat dari pemanasan lokal serta peningkatan kelembapan udara yang memicu pertumbuhan awan cumulonimbus. Awan jenis ini sangat erat kaitannya dengan hujan deras dan potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan petir.

Potensi Cuaca Ekstrem hingga Malam Hari

Fenomena hujan diperkirakan masih akan berlanjut pada malam hari di sejumlah daerah yang sama. Sedangkan menjelang dini hari, wilayah Banten umumnya hanya mengalami kondisi berawan tanpa potensi hujan signifikan.

Suhu udara harian berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius, mencerminkan kondisi yang cukup hangat dengan kelembapan tinggi mencapai 95 persen. Keadaan ini sering kali menimbulkan rasa gerah dan memicu pembentukan awan hujan pada siang hingga sore hari.

Ilma menambahkan bahwa angin bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 5 hingga 35 kilometer per jam, sebuah indikasi bahwa sistem cuaca di Banten sedang aktif dan dinamis.

Peringatan Dini untuk Wilayah Rawan

Selain memberikan prakiraan harian, BBMKG juga merilis peringatan dini untuk masyarakat yang tinggal di kawasan utara dan selatan Kabupaten Lebak. Wilayah ini diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan petir, serta angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang maupun banjir lokal.

"Untuk peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang, khususnya di wilayah Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan. Selain itu, masyarakat yang beraktivitas di laut diminta waspada terhadap potensi gelombang tinggi berkisar 2,5 hingga 4 meter di wilayah Selat Sunda bagian barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak," lanjut Ilma.

Peringatan ini juga berlaku untuk wilayah pesisir dan perairan di selatan Banten yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Angin kencang dan tekanan rendah di laut bisa menyebabkan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan aktivitas nelayan tradisional.

Imbauan untuk Warga dan Nelayan

Melihat pola cuaca yang dinamis dan tidak menentu, BBMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan selalu memperhatikan informasi terkini dari otoritas terkait. Ini penting terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, atau yang sering terpapar hujan deras dan angin kencang.

Nelayan dan pelaku transportasi laut juga menjadi perhatian khusus. Mereka diimbau untuk menunda keberangkatan atau memilih waktu berlayar yang lebih aman, mengingat potensi gelombang tinggi yang bisa muncul sewaktu-waktu.

“Masyarakat yang beraktivitas di laut diharapkan untuk berhati-hati, mengingat kondisi gelombang yang cukup tinggi dan dapat membahayakan pelayaran. Begitu juga masyarakat di dataran tinggi atau lereng gunung, agar mewaspadai kemungkinan terjadinya longsor,” tambah Ilma.

Kesiapsiagaan dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Banten sebagai wilayah yang memiliki bentang alam kompleks mulai dari pesisir hingga pegunungan memang sangat rentan terhadap dampak cuaca ekstrem. Oleh karena itu, langkah antisipatif sangat penting dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.

Informasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BBMKG menjadi instrumen penting dalam memitigasi potensi kerugian akibat bencana hidrometeorologi. Tidak hanya membantu warga merencanakan aktivitas harian, tetapi juga memberi sinyal bagi pihak berwenang untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seperti mengatur sistem drainase kota, melakukan patroli sungai, atau menyiapkan posko evakuasi jika diperlukan.

Dengan semakin tidak menentunya pola cuaca akibat perubahan iklim global, masyarakat dituntut untuk lebih sigap dan adaptif. Memonitor perkembangan cuaca harian, memahami risiko wilayah tempat tinggal, dan mengikuti imbauan resmi dari BBMKG menjadi langkah-langkah kecil namun krusial dalam menjaga keselamatan diri dan lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index