JAKARTA - Mengantisipasi kelalaian penumpang saat bepergian menggunakan kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya terus memperkuat layanan Lost and Found. Program ini menjadi bukti komitmen KAI dalam menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan solusi praktis bagi penumpang yang kehilangan barang selama perjalanan.
Selama enam bulan pertama tahun 2025, KAI Daop 8 Surabaya berhasil mencatat 784 barang penumpang yang tertinggal berhasil ditemukan kembali, dengan nilai keseluruhan mencapai Rp815.814.700. Data ini menunjukkan bahwa layanan Lost and Found tidak hanya aktif berjalan, namun juga mampu membantu pelanggan menemukan barang berharga mereka.
“Layanan Lost and Found ini menjadi bagian penting dari upaya kami memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan,” terang Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Langkah Cepat Pelaporan Kehilangan Barang
Setiap pelanggan kereta api yang mendapati barang miliknya tertinggal, baik di dalam kereta maupun area stasiun, dapat segera melapor. KAI memfasilitasi pengaduan secara mudah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Pelanggan cukup melapor ke kondektur, petugas pengamanan seperti Polsuska, atau menghubungi Contact Center KAI 121,” ujar Luqman Arif.
Setelah laporan diterima, petugas akan langsung melakukan pencarian. Prosesnya cepat dan transparan, di mana pelanggan akan mendapat pembaruan status pencarian secara berkala. Jika barang ditemukan segera, petugas akan langsung mengembalikannya ke pemilik.
Namun, jika pencarian membutuhkan waktu lebih lama, KAI memastikan pelanggan tetap menerima perkembangan informasi terkait proses pencarian tersebut.
Sistem Pelayanan yang Sistematis dan Terintegrasi
Salah satu keunggulan sistem Lost and Found di KAI Daop 8 Surabaya terletak pada tata kelola yang sistematis dan akuntabel. Seluruh barang yang ditemukan akan diberi label identifikasi, diverifikasi keabsahannya, kemudian dimasukkan dalam sistem database Lost and Found KAI yang terintegrasi secara nasional.
“Dengan sistem ini, pelanggan yang kehilangan barang bisa melapor di mana saja, tidak terbatas hanya pada stasiun keberangkatan atau kedatangan,” tegas Luqman.
Pendekatan ini memungkinkan siapa pun yang mengalami kehilangan barang di wilayah kerja KAI untuk tetap mendapatkan pelayanan yang optimal, tanpa harus repot berpindah lokasi.
Lokasi Penyimpanan Barang Temuan
Setelah diamankan, barang yang ditemukan akan disimpan di Pos Pengamanan KAI di beberapa stasiun utama seperti Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang. KAI menetapkan standar keamanan agar barang tersebut tetap dalam kondisi baik hingga diambil oleh pemiliknya.
Proses pengambilan barang pun tidak asal-asalan. Penumpang wajib menunjukkan identitas resmi yang sesuai sebagai bentuk verifikasi kepemilikan barang. Di beberapa situasi, petugas stasiun juga mengumumkan melalui pengeras suara mengenai barang-barang yang ditemukan untuk segera diambil.
Untuk menghindari penumpukan barang yang tak kunjung diambil, KAI juga menerapkan ketentuan khusus. Barang berupa makanan olahan akan dimusnahkan jika tidak diambil dalam waktu lebih dari satu hari guna menjaga kebersihan lingkungan stasiun.
“Ketentuan ini berlaku untuk keamanan dan kenyamanan seluruh pelanggan, khususnya terkait kebersihan stasiun dan kereta api,” jelas Luqman.
Pengingat untuk Penumpang: Waspada Lebih Baik
Walau layanan Lost and Found sudah optimal, KAI tetap menekankan pentingnya kehati-hatian selama perjalanan. Penumpang diimbau untuk menjaga barang bawaan secara mandiri.
“Pengawasan pribadi menjadi kunci utama mencegah kehilangan barang. Kami tetap mengingatkan seluruh pelanggan agar lebih waspada, khususnya di area ramai,” imbuhnya.
Menurut Luqman, pengawasan mandiri tetap menjadi langkah pencegahan terbaik. Namun jika terjadi kehilangan, pelanggan tidak perlu panik karena sistem Lost and Found KAI dapat diandalkan.
Upaya Transformasi Layanan Transportasi Publik
KAI Daop 8 Surabaya memastikan upaya perbaikan layanan pelanggan terus berjalan seiring dengan semangat transformasi di lingkungan PT KAI. Layanan Lost and Found menjadi bagian dari perubahan layanan yang mengutamakan kepuasan penumpang.
“Transformasi pelayanan bukan hanya soal ketepatan waktu dan kenyamanan fasilitas, tapi juga mencakup keamanan serta kepercayaan pelanggan terhadap layanan kami,” ungkap Luqman.
Dengan sistem pencatatan dan pengelolaan barang temuan yang lebih modern dan transparan, KAI Daop 8 Surabaya ingin membuktikan bahwa kereta api tetap menjadi moda transportasi favorit masyarakat, baik dari sisi kenyamanan, keamanan, maupun pelayanan pasca-perjalanan.
Selama semester pertama 2025 saja, ratusan pelanggan telah merasakan langsung kemudahan layanan Lost and Found. Hal ini menunjukkan konsistensi KAI dalam mewujudkan pelayanan kereta api yang ramah, cepat, dan terpercaya bagi masyarakat.