JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menunjukkan kecenderungan sideways atau bergerak mendatar pada perdagangan hari ini. Hal ini disebabkan oleh adanya dinamika yang beragam di pasar saham global, khususnya di kawasan Amerika Serikat dan Asia, yang turut memengaruhi sentimen investor di dalam negeri. Samuel Sekuritas Indonesia menilai kondisi ini merupakan respons pasar terhadap perkembangan ekonomi dan geopolitik yang masih belum memberikan sinyal jelas arah tren jangka pendek IHSG.
Dalam riset harian yang dirilis Kamis, 10 Juli 2025, tim analis Samuel Sekuritas menyampaikan bahwa pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh sentimen beragam dari pasar regional serta fluktuasi harga komoditas. “Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, di tengah sentimen beragam di pasar regional dan komoditas,” jelas mereka.
Fenomena pergerakan sideways ini mencerminkan kondisi pasar yang sedang menunggu arah yang lebih jelas dari faktor-faktor fundamental maupun teknikal. Bursa saham di Amerika Serikat sebagai salah satu pasar utama dunia mengalami penutupan yang beragam, sementara di kawasan Asia juga terlihat pola yang tidak seragam dalam pergerakan indeks sahamnya. Ketidakpastian tersebut menimbulkan kecenderungan investor untuk bersikap hati-hati dan cenderung menahan posisi, sehingga aktivitas transaksi menjadi relatif stabil tanpa kecenderungan naik atau turun yang signifikan.
Dalam konteks regional, pergerakan IHSG tidak terlepas dari perkembangan ekonomi makro dan geopolitik yang sedang berlangsung. Isu-isu seperti kebijakan moneter bank sentral di berbagai negara, ketegangan perdagangan internasional, serta data inflasi dan pertumbuhan ekonomi turut menjadi faktor yang memengaruhi kepercayaan investor. Ketika informasi yang muncul bersifat campuran, pasar saham cenderung merespons dengan volatilitas rendah dan pergerakan mendatar.
Selain itu, fluktuasi harga komoditas juga memainkan peran penting dalam membentuk sentimen pasar saham Indonesia yang cukup bergantung pada sektor-sektor komoditas seperti batu bara, minyak, dan logam. Ketika harga komoditas mengalami ketidakpastian atau tekanan, sentimen investor terhadap saham-saham di sektor terkait menjadi kurang positif, sehingga berkontribusi pada pergerakan IHSG yang tidak menunjukkan tren kuat ke atas maupun ke bawah.
Kondisi sideways pada IHSG ini juga dapat menjadi indikasi bahwa pasar sedang memasuki fase konsolidasi, yakni periode di mana harga saham bergerak dalam rentang tertentu sebelum menentukan arah tren selanjutnya. Konsolidasi ini penting sebagai proses adaptasi pasar terhadap berita dan data baru, sekaligus memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk menilai ulang posisi investasi mereka.
Para analis Samuel Sekuritas menyarankan agar investor tetap waspada dan memperhatikan perkembangan data ekonomi serta sentimen global yang dapat memicu pergerakan IHSG lebih signifikan ke depan. Strategi investasi yang adaptif dan pemantauan secara kontinu sangat diperlukan mengingat pasar yang sedang tidak menentu cenderung memunculkan risiko volatilitas mendadak.
Pergerakan IHSG yang sideways sekaligus membuka peluang bagi investor untuk melakukan seleksi saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi kinerja yang baik ke depan. Memilih saham-saham dengan valuasi wajar dan prospek pertumbuhan positif dapat menjadi langkah tepat dalam menghadapi situasi pasar yang sedang stagnan.
Seiring waktu, perkembangan geopolitik, kebijakan moneter bank sentral utama dunia, serta data ekonomi domestik akan menjadi katalis utama bagi pergerakan IHSG. Ketika faktor-faktor ini mulai menunjukkan arah yang lebih jelas, pasar saham diperkirakan akan keluar dari fase sideways dan menentukan tren naik atau turun yang lebih dominan.
Investor juga diharapkan memperhatikan kondisi likuiditas dan arus modal asing yang selama ini menjadi penggerak utama fluktuasi IHSG. Perubahan perilaku investor asing dalam menempatkan dana di pasar saham Indonesia dapat memberikan dampak signifikan terhadap volatilitas dan arah pergerakan indeks.
Secara keseluruhan, prediksi Samuel Sekuritas mengenai pergerakan IHSG yang cenderung sideways pada hari ini mencerminkan kompleksitas pasar saham dalam menghadapi beragam sentimen dan ketidakpastian global. Meskipun tidak menunjukkan tren kenaikan atau penurunan yang tajam, kondisi ini tetap menjadi bagian penting dari dinamika pasar yang sehat dan memberikan ruang bagi penyesuaian strategi investasi.
Dengan memahami konteks pergerakan ini, pelaku pasar dapat lebih siap dalam mengambil keputusan investasi yang bijaksana, sekaligus mengantisipasi perubahan pasar yang dinamis di masa mendatang. IHSG sebagai barometer utama pasar modal Indonesia akan terus menjadi fokus utama dalam memantau perkembangan ekonomi nasional dan global.