Wisata

Dari Sukabumi untuk Wisata Lestari Indonesia

Dari Sukabumi untuk Wisata Lestari Indonesia
Dari Sukabumi untuk Wisata Lestari Indonesia

JAKARTA - Menjadi duta wisata bukan sekadar mengenakan selempang dan tersenyum di depan kamera. Bagi Jasmine Al Dhahrani, perempuan muda asal Sukabumi, Jawa Barat, peran itu adalah amanah untuk menjaga warisan alam, memperkenalkan kekayaan lokal, dan menyuarakan pentingnya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Di balik gelar Mojang Intelegensia Kabupaten Sukabumi, ada semangat membara untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata yang bukan hanya memikat, tapi juga sadar lingkungan.

Jasmine memandang bahwa mempromosikan pariwisata bukan hanya tentang memperlihatkan tempat-tempat indah. Ia percaya bahwa pelestarian dan keberlanjutan adalah kunci utama untuk memastikan generasi mendatang tetap dapat menikmati pesona yang sama. “Wisata yang hebat adalah wisata yang bisa dinikmati hari ini tanpa merusak hari esok,” ungkapnya lugas.

Sebagai lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jasmine aktif mengampanyekan isu lingkungan, terutama di desa wisata. Bagi perempuan berusia 23 tahun ini, desa bukan hanya lokasi wisata alternatif, tetapi juga simbol peradaban yang menyatu dengan alam. Salah satu kawasan yang jadi perhatiannya adalah Desa Wisata Cikaramat, sebuah daerah dengan potensi alam melimpah namun masih menghadapi tantangan infrastruktur dan promosi.

Sosok Muda dengan Semangat Besar

Di balik ketertarikannya pada wisata dan pelestarian alam, Jasmine punya rekam jejak prestasi yang panjang. Ia pernah menyandang gelar Halisa Pilinih Duta Taman Nasional Gunung Halimun Salak 2024, serta Juara 1 Duta Pencegahan HIV & AIDS Sukabumi 2022. Tak hanya itu, kecintaannya pada dunia tulis-menulis dan ilmu pengetahuan juga membawanya sebagai Juara 2 Esai Nasional tentang Desa Wisata 2022.

Ketika bicara tentang kontribusi akademik, Jasmine tak hanya sekadar mahasiswa biasa. Ia pernah tampil sebagai Presenter pada 9th ICTVET 2022, menjadi Finalis Mahasiswa Berprestasi FPTK UPI 2022, dan meraih berbagai pendanaan kompetitif seperti Pekan Kreativitas Mahasiswa 2023 serta Talenta Inovasi Indonesia 2021. Bahkan, ia juga tercatat sebagai Finalis 5 Besar Lomba Rancang Bangun Nasional 2021.

Tak berhenti di situ, buah pikirnya telah dituangkan dalam berbagai publikasi ilmiah, termasuk di Jurnal IDEAS, Proceedings VEIC-5, dan Jurnal Pendidikan Teknik Sipil. Topik yang diangkat pun mencerminkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan keberlanjutan—mulai dari teknologi pendidikan, pengembangan keterampilan kerja (employability skill), hingga infrastruktur jalan berkelanjutan.

Potensi dan Tantangan Sukabumi

Kabupaten Sukabumi memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dari pantai hingga air terjun, dari pegunungan hingga desa wisata, semuanya menunggu untuk dijelajahi. Jasmine melihat potensi besar ini sebagai peluang emas, namun ia juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Infrastruktur yang masih belum merata dan kurangnya promosi digital menjadi hambatan dalam menjadikan Sukabumi sebagai magnet wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Meski demikian, ia melihat masa depan dengan optimisme. Jasmine percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, semua tantangan bisa diatasi. “Saya sangat yakin dan percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, Sukabumi bisa menjadi ikon pariwisata ramah lingkungan di Jawa Barat,” ucapnya penuh keyakinan.

Bagi Jasmine, mendorong pertumbuhan pariwisata tidak bisa lepas dari keterlibatan masyarakat. Edukasi lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal adalah dua hal yang ia anggap sangat penting dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton dalam kemajuan daerahnya, tapi turut aktif menjaga dan mengelola potensi yang ada.

Membangun Desa, Menjaga Alam

Impian terbesar Jasmine adalah menjadikan Desa Wisata Cikaramat sebagai model nasional ekowisata. Bukan semata karena keindahannya, tetapi karena kemampuannya untuk hidup selaras dengan alam. “Kami ingin desa ini bukan hanya dikunjungi karena indah, tapi karena berhasil menginspirasi bagaimana desa bisa hidup selaras dengan alam,” tuturnya.

Melalui langkah-langkah nyata, ia membuktikan bahwa kecintaan pada tanah kelahiran bisa diwujudkan bukan hanya melalui kata-kata, melainkan aksi. Jasmine mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk ikut serta dalam mempromosikan potensi lokal tanpa mengabaikan prinsip keberlanjutan.

"Harapannya, tentu ke depan Sukabumi tak hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena masyarakatnya peduli dan aktif menjaga alam," ungkapnya sambil tersenyum.

Media sosial pun ia manfaatkan sebagai platform kampanye yang efektif. Melalui akun Instagram @jasminee_al dan TikTok @hitsmyne, ia membagikan kisah perjalanan, kampanye lingkungan, dan promosi destinasi wisata yang belum banyak dikenal publik.

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

Dalam setiap langkahnya, Jasmine terus menyampaikan pesan bahwa pelestarian alam bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis lingkungan. Siapa pun bisa terlibat, bahkan dengan langkah kecil sekalipun. Ia mengajak semua orang untuk mulai dari hal-hal sederhana: mengurangi sampah plastik saat berwisata, tidak merusak tanaman saat mendaki, atau memilih akomodasi ramah lingkungan saat liburan.

"Melalui langkah nyata dan semangat kolaborasi, kita bisa membuktikan bahwa cinta terhadap tanah kelahiran bisa diwujudkan lewat aksi yang berdampak bagi lingkungan dan masa depan," tandas Jasmine dengan penuh harapan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index