Dokter IDAI: Konsultasi Lebih Penting Sebelum Konsumsi ASI Booster

Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:58:48 WIB
Dokter IDAI: Konsultasi Lebih Penting Sebelum Konsumsi ASI Booster

JAKARTA - Di tengah gencarnya promosi produk suplemen penambah ASI (ASI booster) di media sosial, banyak ibu menyusui tergoda untuk langsung mengonsumsinya. Padahal, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keputusan tersebut sebaiknya tidak diambil secara sembarangan. Konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah pertama yang tidak boleh dilewati.

Dr. dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., Subsp.Neo(K) dari Badan Peningkatan dan Pengawasan ASI IDAI (BP2ASI), menyampaikan bahwa penggunaan ASI booster seharusnya dilandasi oleh kebutuhan medis yang jelas. Ia menjelaskan, kondisi setiap ibu menyusui bersifat individual. Oleh sebab itu, pendekatannya pun harus disesuaikan.

Peringatan ini disampaikan dalam webinar IDAI yang digelar pada Minggu, 4 Agustus. Dalam kegiatan tersebut, IDAI ingin mendorong kesadaran masyarakat agar bijak dalam memilih solusi untuk meningkatkan produksi ASI. Menurut IDAI, edukasi dan pendekatan ilmiah tetap harus menjadi rujukan utama.

Kenapa ASI Booster Butuh Rekomendasi Dokter?

Menurut Dr. Wiyarni, mengonsumsi ASI booster tanpa indikasi medis yang tepat berisiko tidak efektif atau bahkan berdampak buruk. Saat ini, beragam produk suplemen mudah ditemukan di pasaran dan banyak dipromosikan secara viral. Namun, tidak semuanya memiliki bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas dan keamanannya bagi ibu dan bayi.

“Banyak ibu menyusui tergoda mencoba karena rekomendasi dari sesama ibu di media sosial. Padahal, yang cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk orang lain,” jelas Dr. Wiyarni.

Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum memutuskan untuk mengonsumsi ASI booster. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatannya, serta meminimalkan potensi risiko efek samping.

Fokus Utama Tetap pada Teknik Menyusui

Meski ASI booster bisa menjadi solusi tambahan dalam kasus tertentu, IDAI menegaskan bahwa hal paling mendasar dalam keberhasilan menyusui adalah teknik menyusui yang tepat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas ASI IDAI, Dr. dr. Naomi Esthernita F.D., Sp.A., Subsp.Neo(K), yang mengingatkan bahwa pelekatan dan posisi bayi saat menyusu menjadi kunci utama.

Menurut Dr. Naomi, ketika teknik menyusui dilakukan dengan benar, aliran ASI akan lebih lancar dan bayi bisa menyusu dengan optimal. Ia menegaskan bahwa pemberian ASI booster hanyalah opsi kesekian. “Justru yang penting pelekatan dan posisinya harus betul,” ujarnya.

Selain teknik, faktor psikologis seperti stres juga memengaruhi produksi ASI. Ibu yang merasa tenang, percaya diri, dan mendapat dukungan emosional cenderung memproduksi ASI lebih banyak. Karena itu, pendekatan menyeluruh dalam mendukung ibu menyusui tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga kesehatan mental dan emosional.

ASI Eksklusif: Investasi Jangka Panjang untuk Kesehatan Anak

Kementerian Kesehatan menjadikan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0–6 bulan sebagai salah satu program prioritas nasional. ASI terbukti memberikan manfaat yang sangat besar, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Kandungan nutrisinya mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap berbagai infeksi, seperti diare dan penyakit saluran pernapasan.

Lebih dari itu, ASI membantu menjaga berat badan bayi tetap ideal dan mendukung perkembangan otak. Asam lemak esensial yang terkandung dalam ASI berperan penting dalam membentuk kecerdasan anak sejak dini.

Namun, berbagai tantangan masih dihadapi ibu dalam menyusui secara eksklusif. Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya pengetahuan yang memadai, terutama mengenai proses menyusui yang benar. Masih banyak ibu yang belum mendapatkan edukasi seputar pelekatan, posisi menyusui, hingga cara mengatasi hambatan umum seperti puting lecet atau bayi yang sulit menyusu.

Edukasi Sejak Awal: Kunci Keberhasilan Menyusui

IDAI menekankan pentingnya edukasi menyeluruh sejak masa kehamilan. Informasi yang tepat dapat membekali calon ibu dengan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menyusui secara efektif. Dengan pemahaman yang benar, ibu bisa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan menyusui setelah bayi lahir.

Webinar IDAI juga menyoroti peran keluarga dan lingkungan dalam mendukung proses menyusui. Dukungan pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan keberhasilan program ASI eksklusif. Ketika ibu merasa didampingi dan tidak sendirian, proses menyusui menjadi lebih ringan dijalani.

Kesimpulan: ASI Booster Bukan Solusi Instan

Meski popularitas ASI booster terus meningkat, IDAI mengingatkan bahwa produk ini bukanlah jalan pintas menuju keberhasilan menyusui. Konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah utama untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan suplemen.

Teknik menyusui yang tepat, manajemen stres yang baik, dan edukasi yang memadai harus menjadi prioritas. Dukungan lingkungan dan informasi yang benar akan memperbesar peluang ibu untuk berhasil memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi ASI booster, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau konsultan laktasi.

Terkini

Istilah Gol Sepak Bola: Brace hingga Quintrick

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:26:22 WIB

Olahraga Sehat di Tengah Sibuknya Kota

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:33:03 WIB

Tiga Raja Juara VNL Voli Putra

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:36:17 WIB

Hernandez vs Dolidze: Duel Penentu UFC

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:41:43 WIB

Agustus Meriah Bareng Artis Korea

Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:51:09 WIB