JAKARTA - Libur sekolah telah menjadi momen penting yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api. Di wilayah Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya, jumlah pengguna kereta api tercatat mengalami lonjakan signifikan selama periode liburan kali ini. Fenomena ini menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian, baik untuk liburan keluarga, kunjungan ke kampung halaman, maupun perjalanan ke berbagai kota besar di Indonesia.
Dalam laporan yang dihimpun, sebanyak 40.795 orang tercatat menggunakan layanan kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya, terdiri dari 19.697 penumpang berangkat dan 21.098 penumpang datang. Angka ini mencerminkan tren peningkatan minat masyarakat terhadap moda transportasi yang dikenal dengan kenyamanan, ketepatan waktu, serta biaya yang relatif terjangkau.
Jika dilihat dari keseluruhan periode libur sekolah antara, total 561.395 pelanggan telah menggunakan kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya. Rinciannya adalah 279.627 penumpang berangkat dan 281.768 penumpang datang melalui berbagai stasiun utama yang tersebar di wilayah tersebut.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme dan kepercayaan masyarakat. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi selama masa libur sekolah pada bulan Juli 2025 ini,” ujar Luqman.
Menurutnya, fenomena ini mencerminkan bahwa masyarakat semakin nyaman menggunakan kereta api sebagai sarana mobilitas utama. Tingginya animo penumpang juga menjadi motivasi bagi KAI untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur penunjang lainnya.
Terdapat tiga stasiun besar di wilayah Daop 8 Surabaya yang menjadi pusat aktivitas transportasi kereta api, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Stasiun Malang. Ketiganya mencatat lonjakan penumpang yang cukup merata selama liburan.
Berikut data lengkap volume penumpang selama periode libur sekolah:
-Stasiun Surabaya Gubeng melayani total 83.329 penumpang naik dan 84.374 penumpang turun.
-Stasiun Surabaya Pasarturi mencatat 78.911 penumpang naik dan 77.292 penumpang turun.
-Stasiun Malang melayani 51.070 penumpang naik dan 51.156 penumpang turun.
Puncak arus balik tercatat pada 7 Juli 2025, dengan jumlah penumpang datang mencapai 25.187 orang di berbagai stasiun wilayah Daop 8 Surabaya.
Selama periode tersebut, sejumlah destinasi favorit masyarakat masih menjadi magnet utama dalam perjalanan. Kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Ketapang menjadi tujuan utama penumpang, baik dari kalangan wisatawan, pelajar, maupun pekerja.
Adapun kereta api jarak jauh yang paling diminati di antaranya adalah KA Airlangga, KA Pasundan, KA Probowangi, dan KA Malabar. Kereta-kereta ini menjadi tulang punggung dalam menghubungkan wilayah Jawa Timur dengan berbagai kota besar di Pulau Jawa.
Melihat tingginya minat ini, Luqman mengimbau masyarakat untuk mulai merencanakan perjalanan dengan baik. Ia juga mendorong penggunaan kanal resmi penjualan tiket seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, serta mitra penjualan resmi lainnya guna memastikan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.
“Dengan menggunakan aplikasi Access by KAI, pemesanan tiket kereta api kini semakin fleksibel dan dapat dilakukan lebih dekat dengan waktu keberangkatan, bahkan hanya beberapa menit sebelum kereta berangkat,” kata Luqman.
Kini, pelanggan dapat memesan tiket KA antarkota hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan, dan untuk KA lokal hingga 10 menit sebelumnya. Semua ini bisa diakses melalui aplikasi Access by KAI atau situs resmi https://booking.kai.id.
Dalam konteks pelayanan, Luqman menegaskan bahwa KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen penuh untuk terus memberikan layanan terbaik selama masa libur sekolah. Komitmen ini tercermin dari kesiapan armada, pelayanan di stasiun, serta kemudahan akses informasi bagi para pelanggan.
Tidak hanya itu, integrasi antara sistem informasi digital dan pelayanan langsung juga menjadi faktor yang memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan KAI. Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi dan kanal digital lainnya, masyarakat kini memiliki akses lebih cepat dan akurat dalam merencanakan perjalanan.
Fenomena meningkatnya penggunaan kereta api di masa libur sekolah juga memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan sektor transportasi nasional. Hal ini mencerminkan bahwa kereta api tidak hanya menjadi moda transportasi alternatif, tetapi telah berkembang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di Indonesia, terutama untuk perjalanan antarkota dan antarprovinsi.
KAI berharap tren positif ini dapat terus berlanjut, seiring dengan perbaikan dan peningkatan layanan secara berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi, pelayanan prima, serta jaringan rel yang terus diperluas dan diperkuat, kereta api diyakini akan semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia di masa mendatang.