BI Jember Dorong UMKM Banyuwangi Menembus Pasar Ekspor

Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:58:26 WIB
BI Jember Dorong UMKM Banyuwangi Menembus Pasar Ekspor

JAKARTA - Transformasi digital bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi menjadi pendorong utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bersaing di pasar global. Hal inilah yang menjadi fokus utama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember, ketika menggelar Seminar Nasional bertajuk “UMKM Go Export: Digital Drive, Global Thrive” yang digelar di Banyuwangi, Kamis 10 JULI 2025.

Melalui seminar ini, BI Jember menyampaikan komitmen kuat untuk mendampingi dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di wilayah eks-Karesidenan Besuki, termasuk Banyuwangi, agar tidak hanya tumbuh di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor secara berkelanjutan.

Acara ini menjadi ajang strategis untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada ratusan pelaku UMKM yang hadir, terutama mengenai cara memanfaatkan teknologi dan digitalisasi sebagai pintu masuk menuju pasar internasional.

“Ratusan pelaku UMKM Banyuwangi didorong untuk memperluas pasarnya hingga ke luar negeri. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember siap berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas UMKM agar bisa ekspor produknya.”

Peningkatan Kapasitas, Bukan Sekadar Motivasi

Tidak berhenti pada kampanye motivasional semata, BI Jember secara konkret menghadirkan berbagai narasumber yang menyampaikan materi penguatan kapasitas ekspor. Materi ini meliputi berbagai aspek krusial seperti regulasi perdagangan internasional, dinamika tren pasar global, strategi digital marketing lintas negara, hingga aspek logistik dan pembiayaan ekspor.

Hal ini penting, mengingat banyak UMKM yang belum mengetahui seluk-beluk tata niaga ekspor, meskipun produk mereka telah memenuhi standar kualitas internasional. Di sinilah BI Jember hadir sebagai jembatan pengetahuan sekaligus fasilitator antara UMKM dan peluang global.

Para peserta juga dibekali dengan informasi terbaru mengenai perubahan tren konsumsi global, termasuk kebutuhan produk berkelanjutan, kemasan ramah lingkungan, serta pentingnya sertifikasi halal, HACCP, atau ISO dalam memenangkan hati konsumen luar negeri.

Banyuwangi: Lumbung Produk Kreatif dan Potensial Ekspor

Banyuwangi selama ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi UMKM berbasis kekayaan lokal. Mulai dari batik khas Gajah Oling, kerajinan bambu dan rotan, kopi lereng Ijen, hingga produk kuliner seperti keripik tempe, jenang, dan sambal khas.

Banyak dari produk tersebut telah memasuki pasar nasional dan mulai dilirik buyer luar negeri melalui berbagai pameran dan marketplace internasional. Namun, upaya sistematis untuk menyiapkan UMKM agar benar-benar siap ekspor secara reguler masih menjadi tantangan.

Oleh karena itu, kolaborasi antara BI Jember dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, asosiasi UMKM, dan pelaku logistik menjadi krusial. Seminar ini menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem ekspor berbasis daerah yang kuat, terstruktur, dan berkelanjutan.

Strategi Go Digital: UMKM Harus Melek Teknologi

Salah satu titik tekan dalam seminar ini adalah pentingnya pemanfaatan digitalisasi dalam seluruh rantai bisnis UMKM, mulai dari produksi, pemasaran, pembayaran, hingga distribusi. Di era perdagangan global yang sangat kompetitif, pelaku UMKM tidak lagi bisa mengandalkan metode konvensional.

Melalui platform e-commerce internasional seperti Alibaba, Amazon, Etsy, dan Tokopedia Global, pelaku UMKM bisa menjangkau konsumen dari berbagai negara. Namun, untuk sukses di platform tersebut, dibutuhkan pemahaman tentang manajemen inventori, teknik search engine optimization (SEO), hingga bahasa pemasaran lintas budaya.

BI Jember juga mendorong UMKM untuk aktif menggunakan media sosial global seperti Instagram, TikTok, dan LinkedIn sebagai alat promosi produk, serta memanfaatkan fitur pembayaran digital cross-border yang kini mulai terintegrasi dengan sistem perbankan nasional.

Kolaborasi Jadi Kunci: BI Jember Siap Fasilitasi

Dalam sambutannya, perwakilan BI Jember menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berhenti pada edukasi, tetapi juga siap menjadi mitra strategis dalam pendampingan jangka panjang. Bank Indonesia melalui berbagai program seperti UMKM Binaan, Kurasi Produk, hingga Business Matching Internasional, telah terbukti mendorong banyak UMKM lokal naik kelas.

Beberapa peserta seminar juga diberikan kesempatan untuk melakukan konsultasi langsung terkait potensi produk mereka, tantangan ekspor, hingga kesiapan administratif dan logistik.

Tidak hanya itu, BI Jember juga menyatakan siap memfasilitasi pertemuan antara UMKM Banyuwangi dan buyer internasional melalui kerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Atase Perdagangan di luar negeri, dan lembaga promosi ekspor lainnya.

Harapan dan Tindak Lanjut

Respon positif datang dari para pelaku UMKM yang hadir. Mereka menyambut baik langkah BI Jember ini sebagai peluang nyata untuk tumbuh lebih besar dan berdaya saing global. Namun, mereka juga menyampaikan kebutuhan akan pendampingan intensif dan bantuan akses permodalan agar transformasi ke arah ekspor bisa dilakukan secara bertahap dan realistis.

Pemerintah daerah Banyuwangi sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap program “UMKM Go Export” ini, dengan menyelaraskan program pelatihan, pemberdayaan, serta fasilitasi legalitas dan sertifikasi.

“Dalam acara itu, ratusan UMKM yang diundang menjadi peserta diberikan materi terkait penguatan kapasitas ekspor. Seperti aturan ekspor, tren pasar, hingga strategi pemasaran global.”

Momen Kebangkitan UMKM dari Pinggiran

Seminar “UMKM Go Export” di Banyuwangi bukan sekadar agenda seremonial, tetapi cermin semangat kolaboratif yang sedang dibangun antara BI Jember dan pelaku UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih kuat dan inklusif.

Dengan digitalisasi sebagai tulang punggung, strategi go global kini bukan lagi impian bagi UMKM di daerah. Melalui pendekatan yang sistematis, edukatif, dan kolaboratif, pelaku usaha kecil dari Banyuwangi pun siap mencatatkan produknya di pasar dunia.

Terkini