Emas vs Perak: Mana Investasi Terbaik

Senin, 07 Juli 2025 | 09:19:38 WIB
Emas vs Perak: Mana Investasi Terbaik

JAKARTA - Ketika berbicara tentang investasi logam mulia, emas kerap menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perak juga mulai menunjukkan taringnya sebagai aset alternatif yang potensial. Keduanya sama-sama menawarkan peluang keuntungan dan fungsi sebagai pelindung nilai (hedging), namun karakteristik serta dinamika pasar keduanya cukup berbeda.

Alih-alih membandingkan mana yang lebih unggul secara mutlak, pendekatan yang lebih tepat adalah memahami karakteristik masing-masing aset. Dengan begitu, investor bisa menentukan strategi yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.

Emas: Aset Safe Haven yang Teruji Waktu

Popularitas emas sebagai instrumen investasi tidak bisa dipungkiri. Selama bertahun-tahun, logam mulia ini terbukti menjadi aset pelindung nilai yang andal, terutama dalam situasi ekonomi tidak menentu.

Dalam satu dekade terakhir, investor emas mendapatkan imbal hasil yang signifikan. Sebagai gambaran, harga emas Antam pada sepuluh tahun lalu masih berada di kisaran Rp547.000 per gram. Kini, nilainya hampir mencapai empat kali lipat, dengan harga Logam Mulia produksi PT Antam Tbk tercatat naik tipis ke level Rp1.908.000 per gram pada akhir pekan lalu.

Di pasar internasional, harga emas juga mencatatkan kenaikan signifikan. Pada perdagangan terakhir, harga emas dunia di pasar spot mencapai sekitar US$3.327,696 per troy ons, memperkuat posisinya sebagai komoditas premium di tengah ketidakpastian pasar global.

Bagi investor konservatif yang mengutamakan kestabilan dan lindung nilai terhadap inflasi atau pelemahan mata uang, emas jelas menjadi pilihan utama. Emas tidak hanya digunakan sebagai perhiasan, tetapi juga menjadi cadangan devisa negara dan dijadikan acuan dalam berbagai instrumen keuangan.

Perak: Logam Serbaguna dengan Potensi Pertumbuhan Tinggi

Meski tidak sepopuler emas, perak mulai dilirik sebagai alternatif yang menarik. Tidak hanya karena harganya yang relatif lebih murah, tetapi juga karena permintaannya yang meningkat dalam sektor industri—terutama elektronik, energi surya, dan otomotif.

Harga perak acuan dunia (XAG) baru-baru ini ditutup pada US$36,91 per troy ons, naik 2,58% dalam sepekan, lebih tinggi dibandingkan kenaikan emas yang hanya naik 1,94% ke level US$3.336,34 per troy ons. Ini menunjukkan bahwa volatilitas harga perak memang cenderung lebih dinamis, namun juga membuka ruang pertumbuhan yang lebih tinggi.

Peningkatan kebutuhan global terhadap perak sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Logam ini memiliki konduktivitas listrik yang tinggi, membuatnya penting dalam pembuatan panel surya, kendaraan listrik, dan perangkat elektronik lainnya. Seiring dengan meningkatnya adopsi energi terbarukan dan teknologi hijau, permintaan perak diprediksi terus mengalami peningkatan dalam jangka panjang.

Peta Produksi Global: Dominasi Meksiko dan Amerika Selatan

Pasar perak global juga dipengaruhi oleh dinamika produksi di berbagai negara. Saat ini, Meksiko memegang status sebagai produsen perak terbesar dunia, dengan produksi mencapai 202,2 juta ons, hampir seperempat dari pasokan global. Dominasi ini bukan hanya karena cadangan alamnya yang melimpah, tetapi juga karena infrastruktur tambang yang telah lama berkembang.

Salah satu proyek tambang perak besar di Meksiko adalah Proyek Panuco milik Vizsla Silver Corp. Hanya dari proyek ini, diperkirakan terdapat cadangan perak sebesar 201,4 juta ons. Ini memperlihatkan potensi jangka panjang negara tersebut dalam memasok kebutuhan perak global.

Di posisi kedua, China memproduksi sekitar 109,3 juta ons, diikuti oleh Peru yang menghasilkan 107,1 juta ons. Negara-negara Amerika Selatan lainnya seperti Chili (52 juta ons) dan Bolivia (42,6 juta ons) juga menjadi bagian dari lima besar produsen perak dunia.

Dengan konsentrasi produksi yang cukup terkonsentrasi, pasar perak juga memiliki risiko geopolitik yang lebih tinggi dibandingkan emas. Fluktuasi kebijakan dan ketegangan sosial di negara produsen bisa berpengaruh terhadap harga global.

Strategi Investasi: Emas untuk Stabilitas, Perak untuk Agresivitas

Secara umum, emas lebih cocok bagi investor jangka panjang yang mencari stabilitas dan perlindungan terhadap inflasi. Harganya cenderung stabil, volatilitasnya rendah, dan lebih diterima secara universal.

Sebaliknya, perak lebih ideal bagi investor dengan toleransi risiko lebih tinggi. Pergerakan harganya yang lebih fluktuatif membuka peluang trading jangka pendek, tetapi juga memungkinkan capital gain lebih besar jika dimanfaatkan dengan strategi yang tepat.

Banyak analis menyarankan untuk mengkombinasikan investasi emas dan perak dalam portofolio. Kombinasi ini bisa menciptakan diversifikasi aset yang baik—emas sebagai fondasi stabil, dan perak sebagai motor pertumbuhan.

Tidak Ada Jawaban Mutlak

Baik emas maupun perak menawarkan keuntungan masing-masing. Pilihan terbaik kembali kepada kebutuhan, tujuan, dan profil risiko masing-masing investor. Bagi mereka yang menginginkan keamanan jangka panjang, emas masih menjadi primadona. Namun bagi yang mencari peluang keuntungan dari pergerakan harga dan tren industri, perak bisa jadi bintang baru yang patut diperhitungkan.

Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan tren transisi energi yang terus meningkat, kedua logam mulia ini sama-sama menyimpan potensi. Yang terpenting, investor perlu memahami karakteristik pasar, mengikuti perkembangan global, dan mengelola risiko secara bijak.

Jadi, investasi emas atau perak? Jawabannya bisa jadi bukan salah satu, melainkan keduanya—asal sesuai strategi dan kebutuhanmu.

Terkini