Bulog Serap 150 Ton Gabah Petani Sajau Hilir dengan Harga Rp 6.500 per Kilogram, Dorong Ketahanan Pangan Bulungan

Rabu, 11 Juni 2025 | 08:32:10 WIB
Bulog Serap 150 Ton Gabah Petani Sajau Hilir dengan Harga Rp 6.500 per Kilogram, Dorong Ketahanan Pangan Bulungan

JAKARTA - Kabupaten Bulungan terus memperkuat sektor pertanian sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan daerah dan mendukung kebutuhan bahan pokok nasional. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui penyerapan gabah kering giling (GKG) dari petani di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, yang telah dibeli oleh Perum Bulog dengan harga standar Rp 6.500 per kilogram.

Bupati Bulungan, Syarwani, menyampaikan bahwa pada awal tahun ini Bulog telah membeli sebanyak 150 ton gabah dari petani Sajau Hilir. “Hasil pertanian dari Sajau Hilir sudah diserap oleh Bulog. Ini menandakan, gabah hasil panennya sudah memenuhi persyaratan Bulog. Awal tahun ini ada 150 ton gabah yang dibeli Bulog, dengan harga Rp 6.500 per Kg,” ungkap Syarwani.

Penyerapan gabah oleh Bulog merupakan bukti bahwa produk pertanian di Bulungan semakin memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, sekaligus menjadi jaminan pemasaran bagi para petani. Dengan adanya jaminan ini, pemerintah daerah berharap para petani dapat lebih fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian, khususnya komoditas padi.

“Yang sekarang kita genjot adalah, kualitas dan kuantitas produksinya. Salah satunya padi. Ada beberapa wilayah yang menjadi spot perhatian, seperti di Sajau Hilir, dan Tanjung Palas Utara,” tambah Bupati Bulungan.

Optimalisasi Lahan dan Dukungan Pemerintah Pusat

Selain penyerapan hasil panen, Pemkab Bulungan juga tengah melakukan optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada. Meskipun tidak membuka lahan persawahan baru tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI memberikan dukungan terhadap 4.600 hektare lahan pertanian untuk dilakukan optimalisasi dan peningkatan produktivitas.

Syarwani menyebutkan bahwa Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahkan telah melakukan kunjungan langsung ke salah satu kawasan pertanian di Bulungan seluas lebih dari 300 hektare sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah pusat.

“Kami terus memperkuat sektor pertanian yang menjadi potensi unggulan daerah dan mendukung program pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan,” kata Syarwani.

Optimalisasi ini juga memiliki tujuan strategis untuk mendukung kebutuhan beras di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). “Kami ingin petani Bulungan menjadi bagian dari ekosistem industri, agar juga ikut merasakan manfaat dari geliat pembangunan,” ujar Bupati.

Bulungan Siap Pasok Beras ke Ibu Kota Nusantara

Pemkab Bulungan juga mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan beras di Ibu Kota Nusantara (IKN). Melalui program optimalisasi lahan dan peningkatan produksi padi, Bulungan diharapkan dapat menjadi salah satu pemasok bahan pokok beras di skala nasional.

Meski kontribusi langsung kepada masyarakat lokal belum sepenuhnya maksimal, Bupati Syarwani menegaskan bahwa proses pembangunan pertanian ini berjalan secara bertahap dan berkelanjutan.

Peningkatan Produksi Padi yang Signifikan

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan di sektor pertanian Bulungan. Produksi padi pada tahun 2024 mencatat kenaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan produksi padi di Bulungan pada periode 2020 hingga 2024 mencapai rata-rata 12,13 persen per tahun.

“Pada 2024, terjadi akselerasi pertumbuhan produksi padi sebesar 85,65 persen dengan total produksi mencapai 12.295 ton,” terang Syarwani. Produksi tersebut melampaui kebutuhan beras Bulungan yang diperkirakan sekitar 13.593 ton. Dengan luas panen mencapai 5.322 hektare, Bulungan telah mampu memenuhi sekitar 75 persen kebutuhan beras penduduknya.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa berbagai program intensifikasi pertanian dan optimalisasi lahan yang digalakkan telah memberikan hasil positif, sekaligus memperkuat keyakinan Pemkab Bulungan bahwa target swasembada pangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 akan tercapai bahkan terlampaui.

Terkini