JAKARTA - Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa hanya disandarkan pada pemerintah saja. Dukungan lintas sektor, mulai dari DPRD, pemerintah kota, hingga masyarakat luas, menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pendidikan yang unggul. Hal ini ditegaskan oleh Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya, Deby Setiawan, yang menyoroti pentingnya kerja sama menyeluruh dalam menyelesaikan persoalan pendidikan di wilayahnya.
Menurut Deby, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang menentukan masa depan generasi muda. Karena itu, perhatian terhadap kualitas pendidikan tidak boleh setengah-setengah. Ia menekankan bahwa membangun sekolah bukan hanya sekadar mendirikan gedung fisik, tetapi harus mencakup mutu tenaga pendidik, fasilitas yang memadai, dan penguasaan teknologi modern.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Sekolah harus menjadi tempat yang layak, nyaman, dan mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas bagi seluruh siswa,” ujar Deby dalam pembahasan bersama pemerintah kota.
Deby menilai bahwa infrastruktur pendidikan di Palangka Raya belum merata. Masih banyak sekolah yang kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, laboratorium, serta alat penunjang pembelajaran digital. Kondisi ini menjadi hambatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang ideal dan berdampak pada kualitas proses belajar-mengajar.
Menurutnya, ketimpangan fasilitas pendidikan tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi lebih parah lagi di wilayah pinggiran. Untuk itu, ia mendorong pemerintah kota agar mempercepat langkah pemerataan fasilitas pendidikan hingga ke sekolah-sekolah terpencil.
“Kami mendorong agar pemerintah kota mempercepat pemerataan fasilitas pendidikan, termasuk memberikan dukungan yang memadai bagi sekolah di wilayah pinggiran,” tambahnya.
Isu pemerataan pendidikan memang sudah lama menjadi perhatian publik. Namun, langkah-langkah konkret untuk menjawab persoalan tersebut masih dirasa lambat. Deby berharap agar masalah ini menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan, terutama menyangkut pengadaan fasilitas yang bisa menunjang pembelajaran berbasis teknologi.
Selain persoalan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian penting. Deby menyatakan bahwa tenaga pendidik harus terus mendapatkan pelatihan berkelanjutan agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif serta relevan.
Pelatihan bagi guru dinilai sebagai kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan dibekali kemampuan pedagogik yang kuat dan penguasaan teknologi, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif bagi para siswa.
Namun, pembangunan pendidikan tidak berhenti hanya di sekolah. Deby juga menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam membentuk karakter dan semangat belajar anak. Ia menyatakan bahwa pendidikan anak harus menjadi tanggung jawab bersama, tidak semata-mata menjadi beban sekolah.
“Meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya tugas pemerintah. Semua pihak, termasuk orang tua, dunia usaha, dan komunitas, harus berkolaborasi,” tegasnya.
Pernyataan Deby ini sejalan dengan banyak penelitian pendidikan yang menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak mampu meningkatkan prestasi akademik serta motivasi belajar. Bahkan, sekolah-sekolah yang memiliki hubungan kuat dengan komunitas sekitarnya cenderung lebih sukses dalam mencetak siswa yang unggul, baik secara akademik maupun dalam pengembangan karakter.
Ia juga menambahkan bahwa peran dunia usaha tidak boleh diabaikan. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), sektor swasta dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan fasilitas pendidikan atau mendukung pelatihan guru.
Dengan menyatukan kekuatan semua elemen masyarakat, Deby optimistis bahwa sistem pendidikan di Palangka Raya akan bergerak ke arah yang lebih baik. Fasilitas yang lebih lengkap, guru yang profesional, serta dukungan dari keluarga dan komunitas akan menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif.
Langkah-langkah ini, jika dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, diyakini akan berdampak langsung terhadap peningkatan mutu lulusan sekolah di Palangka Raya. Para siswa bukan hanya akan unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, keterampilan, dan wawasan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Melalui pengawasan dan masukan dari DPRD, serta kesediaan pemerintah kota untuk mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, sektor pendidikan dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Maka dari itu, perhatian serius terhadap kualitas pendidikan bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan nyata yang harus dipenuhi bersama-sama.