EMAS

Harga Emas Antam Terkoreksi,Keuntungan Tahunan Tetap Cemerlang

Harga Emas Antam Terkoreksi,Keuntungan Tahunan Tetap Cemerlang
Harga Emas Antam Terkoreksi,Keuntungan Tahunan Tetap Cemerlang

JAKARTA - Di tengah fluktuasi pasar global, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penyesuaian. Namun di balik pergerakan jangka pendek tersebut, kinerja emas sepanjang tahun ini masih menunjukkan keuntungan yang menggiurkan bagi para investor jangka panjang.

Emas batangan bersertifikat yang dipasarkan melalui laman resmi Logam Mulia Antam hari ini tercatat mengalami penurunan sebesar Rp 11.000 per gram. Harga yang sebelumnya dipatok di level Rp 1.945.000 per gram kini menjadi Rp 1.934.000 per gram. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada harga jual, tetapi juga harga buyback.

Harga buyback — atau harga yang ditawarkan Antam untuk membeli kembali emas dari konsumen turut menurun sebesar Rp 11.000 per gram. Dari sebelumnya Rp 1.791.000 per gram, kini menjadi Rp 1.780.000 per gram. Meskipun tampak kecil, angka ini tetap menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar emas, khususnya mereka yang aktif memantau peluang trading harian.

Namun, di luar dinamika harian ini, fakta yang lebih menarik adalah performa emas secara tahunan. Berdasarkan data terbaru, emas Antam mencetak kenaikan nilai atau return sebesar 27,14% dalam satu tahun terakhir. Ini merupakan sinyal kuat bahwa emas masih menjadi salah satu aset safe haven paling andal di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik yang belum sepenuhnya reda.

Untuk diketahui, emas telah lama menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya sebagai perhiasan tetapi juga instrumen investasi. Dalam situasi inflasi yang cenderung meningkat dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif, emas kerap dilirik sebagai pelindung nilai (hedging).

Banyak investor memilih menyimpan sebagian portofolionya dalam bentuk logam mulia karena dinilai lebih stabil dalam jangka panjang dibandingkan instrumen keuangan lainnya. Meskipun harga bisa naik-turun dalam jangka pendek seperti hari ini, tren jangka panjang menunjukkan bahwa emas tetap memberikan return positif.

Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pergerakan harga emas dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, suku bunga acuan, serta kebijakan moneter global. Kenaikan suku bunga di AS atau penguatan dolar biasanya menekan harga emas, karena investor cenderung beralih ke instrumen yang memberikan yield. Namun, ketegangan geopolitik, krisis ekonomi, atau kekhawatiran pasar akan resesi sering kali mendorong investor untuk kembali melirik emas.

Saat ini, dengan return tahunan 27,14%, emas menunjukkan daya tarik yang luar biasa bagi investor pemula maupun berpengalaman. Angka ini bahkan mampu mengalahkan return sejumlah instrumen investasi lain seperti deposito, obligasi ritel, atau saham-saham yang volatil. Dalam konteks ini, investasi emas menjadi semakin relevan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bagi masyarakat yang belum mulai berinvestasi, penurunan harga emas harian seperti yang terjadi hari ini bisa dimanfaatkan sebagai momentum pembelian. Banyak investor yang memegang prinsip “buy the dip”, yaitu membeli ketika harga turun untuk mendapatkan keuntungan saat harga naik kembali.

Dengan asumsi harga kembali meningkat di masa depan, membeli emas saat harga sedang turun memberikan potensi cuan yang lebih tinggi. Apalagi emas batangan Antam dikenal luas memiliki sertifikasi dan kualitas tinggi yang diakui secara internasional, sehingga juga mudah dijual kembali atau dijadikan agunan.

Selain itu, untuk masyarakat yang ingin mulai berinvestasi secara bertahap, saat ini sudah tersedia berbagai layanan pembelian emas digital dengan modal kecil. Beberapa platform memungkinkan pembelian emas mulai dari 0,01 gram, yang membuka akses investasi emas secara inklusif bagi semua kalangan.

Di sisi lain, investor juga disarankan tidak hanya fokus pada harga jual, tetapi memperhatikan juga harga buyback. Sebab harga buyback menentukan nilai realisasi ketika emas dijual kembali ke pihak penjual. Dalam hal ini, selisih antara harga beli dan harga buyback atau dikenal dengan spread, menjadi faktor penting dalam menentukan waktu jual terbaik.

Perlu diingat bahwa investasi emas sebaiknya dilakukan dalam jangka menengah hingga panjang. Meskipun pergerakan harian bisa fluktuatif seperti yang terlihat saat ini, tren multi-tahunan tetap menunjukkan penguatan nilai yang stabil.

Dengan return tahunan yang menyentuh 27,14%, emas masih unggul dalam menjaga nilai kekayaan. Investor yang konsisten menabung dalam bentuk emas dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak masa pandemi, cenderung mendapatkan imbal hasil signifikan.

Secara keseluruhan, meski harga emas Antam hari ini turun Rp 11.000 per gram, performa tahunan yang mencapai lebih dari 27% menjadi pengingat penting bahwa emas tetap relevan sebagai alat investasi dan lindung nilai. Penurunan ini justru bisa dimaknai sebagai peluang akumulasi bagi investor jangka panjang.

Sebagaimana tren investasi yang terus berkembang, masyarakat pun semakin sadar pentingnya diversifikasi aset. Dan di antara berbagai pilihan yang ada, emas tetap menjadi salah satu yang paling dipercaya dan terbukti menghasilkan imbal hasil yang kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index