Asuransi

China Lindungi 253 Juta Warga dengan Asuransi Melahirkan

China Lindungi 253 Juta Warga dengan Asuransi Melahirkan
China Lindungi 253 Juta Warga dengan Asuransi Melahirkan

JAKARTA - Di tengah upaya global memperkuat sistem perlindungan sosial, China menorehkan capaian signifikan dengan memberikan jaminan asuransi melahirkan kepada ratusan juta warganya. Langkah ini menunjukkan bagaimana negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut mengedepankan kesejahteraan ibu dan anak sebagai bagian integral dari pembangunan nasional jangka panjang.

Menurut data dari Administrasi Jaminan Perawatan Kesehatan Nasional (National Healthcare Security Administration/NHSA), sebanyak 253 juta penduduk China telah tercakup dalam asuransi melahirkan hingga pertengahan 2025. Jumlah tersebut merefleksikan cakupan yang masif, dengan total dana yang telah dikeluarkan mencapai 438,3 miliar yuan, atau setara dengan 61,2 miliar dolar AS.

Pemerintah China tidak hanya menekankan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga memastikan bahwa pembiayaannya dilakukan secara sistematis melalui skema jaminan sosial nasional. Zhang Ke, Kepala NHSA, dalam konferensi pers yang digelar oleh Kantor Informasi Dewan Negara China, menjelaskan bahwa akses terhadap tunjangan asuransi melahirkan telah digunakan sebanyak 96,14 juta kali sejak 2021.

Angka ini menunjukkan bahwa tidak hanya cakupan peserta yang tinggi, tetapi pemanfaatan program ini juga cukup aktif. Hal ini menjadi indikator penting bahwa kebijakan perlindungan sosial di China mampu menjawab kebutuhan riil masyarakatnya dalam menghadapi risiko kehamilan dan persalinan.

Selain menyediakan tunjangan melahirkan, pemerintah China juga memperluas jenis layanan kesehatan yang dijamin. Salah satu inovasi yang menonjol adalah penambahan layanan reproduksi berbantuan ke dalam cakupan asuransi kesehatan. Zhang Ke menyebutkan bahwa layanan reproduksi berbantuan kini sudah ditanggung oleh sistem asuransi di 31 daerah tingkat provinsi serta oleh Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang.

Inklusi layanan reproduksi berbantuan ke dalam jaminan kesehatan nasional menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merespons tantangan demografis, terutama di tengah tren penurunan angka kelahiran di banyak negara maju dan berkembang. Langkah ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pasangan yang mengalami kesulitan dalam memperoleh keturunan.

Perluasan cakupan layanan yang dijamin oleh asuransi kesehatan ini selaras dengan visi jangka panjang pemerintah China yang tertuang dalam Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025). Rencana ini menekankan pentingnya pembangunan berorientasi manusia (people-centered development), termasuk dengan memperkuat sistem jaminan sosial dan kesehatan masyarakat.

Capaian NHSA dalam menjamin kesehatan reproduksi dan melahirkan merupakan bagian dari transformasi sistemik di bidang pelayanan publik yang digulirkan oleh pemerintah pusat. Tak hanya menjamin layanan dasar, tetapi juga memberikan subsidi dan perlindungan bagi layanan khusus yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Peningkatan kualitas dan aksesibilitas asuransi kesehatan, termasuk asuransi melahirkan, juga diyakini menjadi bagian dari strategi besar China untuk meningkatkan angka kelahiran. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini menghadapi tantangan serius berupa penurunan populasi usia produktif dan tingkat kelahiran yang terus merosot. Dengan memberikan kemudahan biaya persalinan dan layanan reproduksi, pemerintah berharap dapat mendorong lebih banyak keluarga untuk memiliki anak.

Meskipun terlihat sebagai kebijakan sosial, sesungguhnya ini juga bagian dari strategi ekonomi dan pembangunan jangka panjang. Struktur demografi yang seimbang sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keberlanjutan program jaminan sosial itu sendiri.

Salah satu aspek penting dari keberhasilan sistem asuransi ini adalah efektivitas implementasinya di lapangan. Sistem pengelolaan dana asuransi yang transparan dan efisien menjadi landasan utama. Pemerintah China melalui NHSA mengembangkan berbagai mekanisme untuk memastikan dana yang besar tersebut digunakan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

Selain itu, peningkatan literasi asuransi di kalangan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam mendorong pemanfaatan program jaminan melahirkan. Kesadaran masyarakat mengenai hak-haknya dalam memperoleh layanan kesehatan menjadi fondasi utama dalam membangun sistem yang adil dan berkelanjutan.

Ke depan, NHSA menargetkan tidak hanya peningkatan kuantitas peserta asuransi melahirkan, tetapi juga perbaikan kualitas layanan yang diberikan. Pemerintah juga mendorong integrasi data dan sistem digital guna mempercepat proses klaim serta pengawasan layanan.

Capaian ini menjadi contoh bagaimana negara dapat menggabungkan kebijakan sosial dengan tujuan pembangunan jangka panjang. Dengan mencakup lebih dari seperlima populasinya dalam skema asuransi melahirkan, China menunjukkan bahwa investasi pada kesehatan ibu dan anak bukan hanya soal kemanusiaan, tetapi juga strategi negara untuk masa depan yang lebih stabil dan produktif.

Di tengah tantangan global terkait pembiayaan kesehatan dan kesenjangan akses, langkah China dapat menjadi rujukan bagi negara-negara lain yang ingin memperluas perlindungan sosial dan memperkuat sistem kesehatan publik secara inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index