JAKARTA - Langkah konkret mendukung energi bersih semakin terlihat di sektor transportasi publik. PT KA Properti Manajemen atau KAI Properti, yang merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), terus memperluas upaya penggunaan energi terbarukan dengan mengoptimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas KAI. Tidak hanya sebatas komitmen di atas kertas, pembangunan PLTS ini menjadi bukti nyata transformasi energi yang sedang berjalan.
Pemanfaatan energi surya ini bukan hanya ditujukan untuk efisiensi operasional, tetapi juga selaras dengan target pengurangan emisi karbon. KAI Properti menunjukkan keseriusan mengadopsi prinsip keberlanjutan dengan mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam pengelolaan fasilitas milik KAI. Semua langkah ini dijalankan dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam praktik bisnis.
Pembangunan PLTS oleh KAI Properti dilakukan dalam berbagai kapasitas sesuai kebutuhan masing-masing lokasi. Mulai dari 30 kilowatt peak (KWP) hingga 400 KWP, sistem yang digunakan mengandalkan panel surya berkekuatan 550 WP per unit. Selain itu, perancangan PLTS yang fleksibel memungkinkan sistem dapat bekerja optimal dalam berbagai kondisi cuaca.
Saat matahari terik menyinari, suplai energi dapat sepenuhnya berasal dari tenaga surya, memberikan efisiensi maksimal dalam pemanfaatan energi bersih. Namun saat cuaca mendung atau hujan, sistem tetap dapat menyuplai 10 hingga 25 persen kebutuhan listrik, dengan kebutuhan sisanya tetap disuplai dari jaringan listrik PLN.
Tak hanya itu, KAI Properti juga mengintegrasikan sistem PLTS ini dengan aplikasi pemantauan digital. Sistem pemantauan ini memungkinkan seluruh pemakaian energi dapat dimonitor secara real time. Pengguna dapat mengetahui secara langsung berapa banyak energi yang dihasilkan, digunakan, serta sisa energi yang tersedia. Pengelolaan energi di fasilitas KAI pun menjadi lebih terukur, transparan, dan efisien berkat sistem digital tersebut.
Sejumlah fasilitas KAI yang telah mengadopsi PLTS tersebar di berbagai wilayah operasional. Beberapa lokasi yang sudah dipasangi PLTS antara lain Balai Yasa Mekanik Jalan Rel Cirebonprujakan, Kantor Divisi Regional (Divre) III Palembang, Balai Yasa Lahat, serta sejumlah stasiun seperti Stasiun Padalarang, Stasiun Cimahi, Stasiun Padang, Stasiun Medan, Stasiun Tanjungkarang, dan Stasiun Bandung. Tak ketinggalan, Kantor Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung dan Depo Tarahan juga menjadi bagian dari proyek penerapan PLTS ini.
Plt. Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja, menyatakan langkah pemasangan PLTS merupakan bagian dari sinergi positif KAI Properti bersama KAI sebagai induk perusahaan. Sinergi tersebut bertujuan menghadirkan transportasi publik yang semakin ramah lingkungan melalui pengurangan emisi karbon.
“Pemasangan PLTS ini adalah langkah strategis dalam mendukung efisiensi biaya energi, sekaligus memperkuat komitmen terhadap pengurangan emisi karbon. Ini bentuk kontribusi nyata kami dalam mendorong transisi energi bersih di lingkungan perkeretaapian,” ujar Ramdhani.
Kebijakan KAI Properti memasang PLTS juga sejalan dengan visi perusahaan dalam membangun gaya hidup berkelanjutan yang terintegrasi dalam sektor perkeretaapian. Tidak hanya memanfaatkan aset yang ada, KAI Properti berusaha memperluas penerapan energi ramah lingkungan pada berbagai aspek pengelolaan properti yang dimiliki. Dengan begitu, proyek pembangunan berkelanjutan tidak hanya fokus pada pengembangan fisik, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan energi baru terbarukan.
Lebih lanjut, Ramdhani menambahkan, penerapan energi bersih ini juga bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional. Pengurangan penggunaan listrik dari PLN secara bertahap akan berdampak positif terhadap penghematan pengeluaran energi di berbagai fasilitas milik KAI.
Ke depan, KAI Properti juga telah menyiapkan rencana untuk memperluas pemanfaatan energi surya di berbagai proyek lain milik KAI. Fokus pengembangan akan diarahkan pada berbagai infrastruktur dan operasional perkeretaapian agar penggunaan energi bersih semakin masif.
Melalui pengembangan ini, KAI Properti berharap dapat berperan lebih aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen korporasi untuk mendukung agenda pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis fosil.
Langkah ini sejalan dengan upaya global menuju penggunaan energi hijau di berbagai sektor, termasuk transportasi publik. Dengan pengembangan PLTS yang terencana, perusahaan menargetkan kontribusi yang lebih besar dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi kereta api.
Keberhasilan penerapan PLTS di fasilitas KAI menunjukkan sektor perkeretaapian nasional siap bertransformasi ke arah energi yang lebih bersih dan efisien. Melalui upaya berkelanjutan ini, KAI Properti optimis bisa membawa perubahan positif dalam pengelolaan energi, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.