PETANI

Petani Kuansing Bersinergi: Big Farmers Meeting Rainbow

Petani Kuansing Bersinergi: Big Farmers Meeting Rainbow
Petani Kuansing Bersinergi: Big Farmers Meeting Rainbow

JAKARTA - Puluhan petani di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, hadir di Kios Barokah Tani, Kelurahan Muaralembu, Kecamatan Singingi pada Selasa, 8 Juli 2025, untuk mengikuti Big Farmers Meeting Rainbow. Acara ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan momentum strategis dalam memperkuat inklusi teknologi, jejaring pemasaran, dan kolaborasi antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah desa.

Apa yang membedakan agenda ini dari kegiatan pertanian konvensional adalah pendekatan kolaboratif dan terintegrasi. Alih-alih hanya membahas hasil panen atau teknik tanam, pertemuan ini menjadi ruang inkubasi gagasan bisnis dan inovasi pertanian yang berbasis komunitas.

Struktur Pertemuan: Kolaborasi dari Tingkat Lokal hingga Korporasi

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh tokoh-tokoh penting:

Prakasa Sitepu dan Jimmy, pemilik Dialer Riau Agro Mandiri Sukses dan jajaran FP Rainbow, hadir sebagai narasumber untuk membagikan wawasannya tentang skema bisnis pertanian modern.

Koordinator BPP Kecamatan Singingi juga hadir untuk memfasilitasi program pemerintah dan menumbuhkan pendekatan pertanian berkelanjutan.

Kehadiran pelaku usaha seperti Dialer Riau Agro Mandiri Sukses memberi data pasar langsung kepada petani—mulai dari kebutuhan teknik produksi hingga jawaban atas tantangan dalam rantai pasok. Sementara kehadiran BPP membuka akses terhadap program penyuluhan dan hibah pemerintah yang dapat memperkuat modal produksi petani lokal.

Dari Tanam ke Bisnis: Transformasi Pola Pikir

Dalam sesi Big Farmers Meeting Rainbow, para petani tidak sekadar mendengarkan: mereka juga aktif berdiskusi soal strategi pemasaran, diversifikasi produk, dan penggunaan teknologi. Diskusi ini diantaranya membahas:

Tanam skala ekonomi
Petani diajak bekerjasama dalam kelompok tani atau koperasi untuk melakukan tanam massal dan memperoleh harga tawar lebih baik dari distributor maupun konsumen langsung.

Pemasaran langsung & e-commerce
Inspirasi dari Dialer Riau Agro Mandiri Sukses mengungkap pentingnya membuka jalur penjualan langsung, termasuk digital melalui marketplace dan media sosial.

Teknologi dan inovasi
FP Rainbow menjelaskan tentang penggunaan benih unggul, organic input, hingga penerapan sistem informasi pertanian sederhana untuk mengontrol produksi dan harga.

Akses pendanaan
Koordinator BPP menginformasikan skema kredit mikro serta bantuan pemerintah yang tersedia, seperti pupuk bersubsidi, alat pertanian, dan pelatihan teknis.

Dampak Nyata: Pemberdayaan dan Inklusi

Pertemuan ini bukan sekadar forum konsultasi. Banyak petani di Kuansing menyatakan bahwa mereka merasakan perubahan nyata sejak terlibat aktif:

Peningkatan pendapatan karena pemasaran bersama dan model jual langsung yang mengurangi biaya perantara.

Efisiensi produksi lewat pelatihan teknik tanam modern dan penggunaan benih unggul yang dianjurkan pihak penyuluh dan bisnis.

Akses pasar baru melalui jejaring sosial dan e-commerce yang dipandu oleh panitia acara.

Masa Depan Pertanian Kuansing: Kemandirian dan Ekosistem Produktif

Apa makna jangka panjang dari Big Farmers Meeting Rainbow? Beberapa poin penting muncul:

Ekosistem lokal yang mandiri: Kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan petani menciptakan rantai nilai yang dapat dioperasikan tanpa ketergantungan pada importir atau distributor besar.

Pembangunan berkelanjutan: Dengan penyuluhan dan akses input berkelanjutan, pertanian di Kuansing bisa mengarah ke pertanian berbasis agro-ekologi yang ramah lingkungan.

Model replikasi: Model ini bisa menjadi inspirasi bagi desa atau daerah lain, sehingga pertanian Indonesia makin inklusif dan produktif.

Ruang Diskusi, Ruang Aksi

Big Farmers Meeting Rainbow bukan sekadar pertemuan petani biasa—ia menjadi ruang ketemu nyata antara petani, bisnis, dan pemerintah. Di momen ini, puluhan petani Kuansing bergerak dari stigma "penerima bantuan" menjadi pelaku ekonomi mandiri dan inovator lokal.

Dengan dukungan aktivator bisnis seperti Prakasa Sitepu dan Jimmy (Dialer Riau Agro Mandiri Sukses) dan fasilitasi BPP Singingi, model ini berpotensi tumbuh jadi klaster pertanian digital lokal. Petani kini bukan lagi menunggu musim panen, tapi aktif membangun strategi menjadi pemain cerdas di pasar agribisnis.

Jika penguatan ini dilanjutkan dengan rutinitas pendampingan, dukungan keuangan, dan sistem digitalisasi pertanian, bukan hal mustahil Kuansing menjadi contoh daerah transformasi pertanian modern di Riau—dan bahkan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index