BUMN

PLN BUMN Perkuat Listrik dan SPKLU di Yogyakarta

PLN BUMN Perkuat Listrik dan SPKLU di Yogyakarta
PLN BUMN Perkuat Listrik dan SPKLU di Yogyakarta

JAKARTA - Pembangunan ekosistem energi berkelanjutan tidak hanya menjadi wacana, tetapi telah diwujudkan secara konkret melalui kolaborasi berbagai pihak. Salah satu yang terlihat nyata adalah langkah strategis PT PLN (Persero) dalam menyediakan pasokan listrik yang andal sekaligus mendukung infrastruktur kendaraan listrik. Upaya ini mendapatkan sorotan langsung dari Wakil Menteri BUMN yang juga menjabat sebagai Komisaris PLN, Aminuddin Ma’ruf, melalui kunjungannya ke Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta.

Kunjungan kerja tersebut menjadi momentum penting dalam memastikan bahwa pembangunan sektor ketenagalistrikan berjalan optimal hingga ke level daerah. Tak hanya meninjau sistem kelistrikan secara umum, perhatian juga diberikan pada kesiapan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mendukung ekosistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Menurut Aminuddin, kehadiran SPKLU di wilayah DIY menjadi bagian penting dari pelayanan kepada masyarakat sekaligus upaya menyongsong masa depan transportasi bebas emisi. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya kesiapan PLN dalam menyediakan infrastruktur energi yang mampu mendukung perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan energi bersih.

Dari sisi teknis, PLN melalui Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY menunjukkan kesiapan sistem ketenagalistrikan yang sangat baik. General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Sugeng Widodo, menjelaskan bahwa hingga pertengahan tahun, sistem kelistrikan wilayah tersebut berada dalam kondisi sangat andal.

Dengan beban puncak sebesar 4.898 MW dan cadangan daya sebesar 2.201 MW, atau setara dengan 44,94% dari total beban, PLN mampu menjaga stabilitas pasokan energi listrik. Untuk wilayah DIY sendiri, beban puncak tercatat mencapai 623 MW dengan cadangan daya sebesar 205 MW, yang setara dengan 32,91%. Angka-angka tersebut menjadi indikator bahwa PLN telah berhasil membangun sistem ketenagalistrikan yang tangguh, sekaligus siap menghadapi peningkatan konsumsi listrik di masa depan.

Sugeng menambahkan, kehadiran SPKLU di seluruh kabupaten dan kota di DIY tidak hanya sebatas simbolik, tetapi menjadi manifestasi nyata dari komitmen PLN dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional. Dalam konteks transisi energi, SPKLU dan fasilitas listrik lainnya berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil serta mengurangi emisi karbon.

Hingga kini, PLN UID Jateng dan DIY telah mengoperasikan 298 unit SPKLU untuk kendaraan roda empat, 497 unit SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum), dan 72 unit SPKLU khusus kendaraan roda dua. Di wilayah DIY sendiri, tercatat sebanyak 24 SPKLU untuk mobil listrik, 53 SPLU, dan 3 SPKLU untuk motor listrik telah beroperasi dan dapat dimanfaatkan masyarakat.

Selain membangun infrastruktur, aspek kesiapsiagaan juga menjadi perhatian utama PLN. Sebanyak 3.606 personel disiagakan di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY untuk memastikan layanan kelistrikan tetap prima. Mereka ditugaskan untuk menjaga keandalan pasokan dan memberikan respon cepat terhadap gangguan atau kebutuhan darurat pelanggan. Ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mewujudkan semangat “PLN untuk Rakyat” yang menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama.

Lebih jauh, kunjungan dari Wakil Menteri BUMN ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga memperkuat posisi strategis PLN sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional. Dalam konteks transformasi ekonomi hijau, PLN memegang peranan penting, tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai enabler utama dalam mendukung pengembangan teknologi hijau dan ekonomi rendah karbon.

Kehadiran SPKLU hingga ke pelosok daerah juga mencerminkan bahwa transformasi menuju kendaraan listrik tidak lagi terbatas pada kawasan perkotaan. Hal ini membuka peluang besar bagi masyarakat di berbagai wilayah untuk berpartisipasi dalam gerakan energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus mempercepat tercapainya target emisi nol bersih (net zero emission) Indonesia.

Komitmen PLN juga terlihat dari langkah-langkah lain dalam mendukung pengurangan emisi, seperti pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengembangan smart grid, hingga transformasi digital layanan pelanggan. Semua inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam menjawab tantangan perubahan iklim sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan berbagai upaya tersebut, PLN tidak hanya memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan ketenagalistrikan nasional, tetapi juga sebagai pelopor dalam transformasi energi dan gaya hidup berkelanjutan. Sinergi antara BUMN, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekosistem energi bersih yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui langkah konkret seperti penguatan infrastruktur SPKLU, kesiapan pasokan daya, hingga keterlibatan aktif dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN membuktikan bahwa transisi energi bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nasional yang sudah berjalan dan terus bergerak maju.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index