cara membuka pola hp yang lupa

Cara Membuka Pola HP yang Lupa dengan Mudah dan Efektif

Cara Membuka Pola HP yang Lupa dengan Mudah dan Efektif
cara membuka pola hp yang lupa

JAKARTA - Cara membuka pola HP yang lupa tentu menjadi informasi penting ketika kamu tak bisa mengakses perangkatmu sendiri. 

Untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi, banyak orang memilih mengunci ponsel mereka menggunakan pola sebagai metode pengamanan. 

Sistem ini mengharuskan kamu menghubungkan sejumlah titik pada layar hingga membentuk pola khusus. Pola tersebut kemudian digunakan setiap kali ingin membuka kunci ponsel. 

Jika kamu lupa pola tersebut, penting untuk segera mencari solusi terbaik agar bisa kembali menggunakan perangkatmu. Jadi, pastikan kamu memahami cara membuka pola HP yang lupa agar tak panik saat menghadapinya.

Cara Membuka Pola HP yang Lupa

Tapi, bagaimana kalau tiba-tiba kamu lupa pola kunci HP dan perangkatmu malah terkunci? Pasti bikin panik, ya? 

Tenang saja, ada beberapa cara membuka pola HP yang lupa yang bisa kamu coba untuk mengakses kembali perangkatmu tanpa harus reset total.

Memanfaatkan Opsi Lupa Pola

Langkah pertama yang bisa dicoba adalah menggunakan fitur bawaan yang tersedia saat pengguna beberapa kali gagal memasukkan pola kunci pada layar. 

Fitur ini bisa digunakan pada perangkat Android yang sudah terhubung dengan koneksi internet stabil serta memiliki akun email yang terdaftar di dalamnya. Langkah-langkahnya yaitu:

  • Setelah beberapa kali salah memasukkan pola, akan muncul pilihan untuk menggunakan opsi lupa pola.
  • Masuk ke akun email yang terhubung dengan perangkat.
  • Setelah berhasil masuk, akan tersedia pilihan untuk mengubah metode pengamanan, seperti pola, PIN, atau sandi.
  • Setelah selesai, perangkat akan langsung diarahkan ke tampilan utama, dan metode keamanan yang baru bisa digunakan kembali atau dinonaktifkan melalui pengaturan.

Menggunakan Layanan Find My Device

Langkah berikutnya adalah dengan memanfaatkan fitur Find My Device melalui komputer atau laptop. Cara ini tidak mengharuskan penghapusan seluruh data di perangkat. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Akses situs resmi Find My Device dari browser komputer atau laptop dan login menggunakan akun email yang telah dikaitkan dengan perangkat.
  • Akan tersedia tiga pilihan, yaitu membunyikan perangkat, mengamankan perangkat, dan menghapus data. Pilih opsi “Secure Device”.
  • Lanjutkan dengan membuat kata sandi baru.
  • Setelah itu, perangkat tetap dalam keadaan terkunci, namun kini bisa dibuka dengan menggunakan sandi baru yang sudah dibuat.

Memicu Crash pada Layar Kunci

Bagi pengguna perangkat dengan sistem operasi Android versi 5.0 hingga 5.1.1, bisa memanfaatkan bug pada sistem untuk menembus layar kunci. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Akses menu panggilan darurat lalu masukkan simbol bintang (*) berulang kali hingga kolom tidak dapat menampung karakter tambahan.
  • Salin karakter tersebut.
  • Kemudian buka kamera dari layar terkunci dan tarik panel notifikasi untuk mengakses pengaturan.
  • Saat diminta untuk memasukkan kata sandi, tempelkan karakter yang telah disalin tadi.
  • Proses ini akan menyebabkan sistem gagal memproses permintaan, sehingga layar kunci menjadi rusak dan perangkat langsung masuk ke halaman utama.

Apabila langkah-langkah di atas belum berhasil, kamu bisa mencobanya kembali dari awal hingga berhasil mengakses perangkat.

Mengaktifkan Safe Mode di Android

Jika perangkat terkunci akibat aplikasi pengunci dari pihak ketiga, kamu bisa mencoba mengatasinya melalui mode aman. 

Fitur ini memungkinkan sistem berjalan hanya dengan aplikasi bawaan, sehingga aplikasi tambahan tidak aktif sementara waktu. Langkah-langkah umumnya sebagai berikut:

  • Tekan dan tahan tombol daya hingga muncul menu pilihan seperti restart dan matikan daya.
  • Tekan dan tahan opsi matikan daya sampai muncul peringatan untuk masuk ke mode aman. Pilih "OK" untuk melanjutkan.
  • Setelah perangkat menyala kembali dalam mode aman, kamu bisa mencopot aplikasi pengunci yang menyebabkan masalah.
  • Untuk kembali ke penggunaan normal, cukup lakukan restart seperti biasa.

Menghapus Pola Melalui ADB

Opsi ini hanya bisa dijalankan apabila sebelumnya kamu telah mengaktifkan fitur USB Debugging di perangkat dan telah menghubungkannya ke komputer dengan ADB (Android Debug Bridge). Langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Hubungkan perangkat ke komputer menggunakan kabel data.
  • Buka direktori tempat ADB terinstal di komputermu.
  • Jalankan perintah berikut di command prompt: adb shell rm /data/system/gesture.key
  • Setelah perintah berhasil dijalankan, lakukan restart pada perangkat.
  • Layar kunci akan hilang sementara, jadi segera ganti metode keamanan karena efeknya tidak berlangsung lama.

Melakukan Factory Reset

Jika semua metode sebelumnya belum berhasil menghapus pola pengunci, langkah terakhir yang bisa ditempuh adalah mengembalikan perangkat ke pengaturan awal pabrik. Berikut cara melakukannya:

  • Matikan perangkat terlebih dahulu.
  • Masuk ke Recovery Mode dengan menekan dan menahan tombol daya serta tombol volume bawah secara bersamaan (kombinasi tombol bisa berbeda tergantung merek perangkat).
  • Setelah berhasil masuk ke menu pemulihan, gunakan tombol volume untuk memilih opsi “Wipe Data/Factory Reset”, lalu tekan tombol daya untuk memilihnya.
  • Setelah proses selesai, pilih “Reboot System Now” untuk menghidupkan kembali perangkat. Semua data akan terhapus dan pengaturan kembali seperti saat pertama kali digunakan.

Pengertian Telepon dan Sejarahnya

Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi elektronik yang memiliki fungsi utama serupa dengan telepon rumah, namun dapat digunakan secara portabel tanpa membutuhkan kabel sambungan. 

Perangkat ini mengandalkan teknologi komunikasi nirkabel, memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi di mana saja tanpa terikat lokasi.

Di Indonesia, terdapat dua sistem jaringan nirkabel utama, yaitu GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access). 

Generasi pertama dari telepon genggam dikenal sebagai 1-G, yang merupakan perangkat genggam pertama yang sesungguhnya. 

Pada tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola berhasil menciptakan dan memperkenalkan perangkat ini ke publik. Telepon genggam tersebut memiliki bobot sekitar 800 gram atau 30 ons.

Meskipun Cooper sering disebut sebagai penemu tunggal, penciptaan ponsel ini sebenarnya merupakan hasil kerja tim di Motorola, khususnya dari divisi tempat Cooper bekerja. Model pertama diberi nama DynaTAC. 

Gagasan awal Cooper adalah menciptakan perangkat komunikasi yang kecil, mudah dibawa, dan praktis digunakan kapan pun dan di mana pun.

Tim Cooper menghadapi tantangan besar dalam mengintegrasikan berbagai komponen elektronik ke dalam perangkat berukuran kecil tersebut. Walau demikian, mereka berhasil menyelesaikan purwarupa ponsel dengan berat sekitar dua kilogram.

Untuk memproduksi perangkat ini, Motorola menghabiskan biaya sekitar satu juta dolar AS. Saat dipasarkan pada tahun 1983, harga perangkat ini mencapai sekitar 4.000 dolar AS atau setara 90 juta rupiah pada nilai tukar saat ini.

Setelah ponsel pertama berhasil diciptakan, tantangan berikutnya adalah menyesuaikan infrastruktur komunikasi agar dapat mendukung teknologi ini. 

Salah satu solusinya adalah dengan membangun sistem jaringan yang memanfaatkan spektrum sebesar 3 MHz, setara dengan lima saluran televisi, untuk menjangkau pengguna di seluruh dunia.

Di sisi lain, sosok Amos Joel Jr. juga memiliki peranan penting dalam sejarah perkembangan komunikasi seluler. Lahir pada 12 Maret 1918 di Philadelphia, ia dikenal sebagai ahli dalam bidang switching. 

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dan pascasarjana di bidang teknik elektronik di MIT, lalu mengabdikan diri selama 43 tahun di Bell Telephone Laboratories. 

Selama masa kariernya, ia memperoleh lebih dari 70 paten di bidang telekomunikasi, terutama terkait teknologi switching.

Amos Joel Jr. mengembangkan sistem penyambung otomatis yang memungkinkan perpindahan sinyal telepon dari satu area ke area lainnya tanpa mengganggu komunikasi yang sedang berlangsung. 

Teknologi ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan penggunaan telepon genggam yang memungkinkan penggunanya tetap berkomunikasi meski berpindah tempat.

Ponsel tidak hanya digunakan untuk melakukan dan menerima panggilan, namun juga memiliki fitur pengiriman pesan singkat atau SMS. 

Di beberapa negara, layanan generasi ketiga (3G) turut dikembangkan, memperluas fungsi ponsel menjadi alat untuk melakukan panggilan video, melakukan pembayaran, hingga menonton televisi daring.

Seiring dengan kemajuan teknologi digital, ponsel saat ini telah dilengkapi berbagai fitur canggih, seperti pemutar audio dan video, kamera digital, permainan, serta akses internet melalui WAP, GPRS, 3G, 4G, dan 5G. 

Bahkan, sebagian ponsel telah memiliki fungsi serupa komputer, memungkinkan penggunanya menyelesaikan pekerjaan kapan pun dan di mana pun. 

Hal ini tentunya sangat membantu dunia usaha karena memungkinkan pekerjaan dilakukan secara efisien dan fleksibel.

Asal mula telepon genggam juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1921, Kepolisian Detroit mencoba menggunakan sistem komunikasi satu arah melalui radio di mobil patroli. 

Tahun 1928, sistem ini mulai diterapkan secara reguler menggunakan frekuensi 2 MHz. Kemudian berkembang menjadi radio dua arah dengan teknologi modulated frequency (FM).

Pada masa Perang Dunia II, Galvin Manufacturing Corporation (yang kemudian dikenal sebagai Motorola) menciptakan alat komunikasi portabel bernama SCR 536, digunakan di medan tempur. Inilah yang menjadi cikal bakal generasi 0 dari telepon genggam. 

Lalu, pada tahun 1943, mereka merilis perangkat komunikasi radio FM dua arah bernama SCR 300, berbentuk ransel dengan berat sekitar 35 pon dan memiliki jangkauan efektif sekitar 10 hingga 29 mil.

Generasi 0 dari telepon genggam menggunakan sistem radio VHF yang langsung terhubung ke jaringan PSTN kabel. Sistem ini memiliki kelemahan berupa kemacetan jaringan, sehingga memunculkan inovasi untuk memperbarui sistem tersebut. 

Pada tahun 1947, para insinyur di Bell Labs menemukan konsep seluler heksagonal yang menjadi fondasi bagi pengembangan telepon genggam modern, meskipun baru mulai dikembangkan pada dekade 1960-an.

Generasi pertama (1-G) dari ponsel merupakan versi yang benar-benar dapat digunakan masyarakat secara luas. 

Perangkat ini bersifat analog dan menggunakan sistem AMPS dengan frekuensi antara 825 MHz hingga 894 MHz di pita 800 MHz. 

Namun, sistem analog ini bersifat lokal dan memiliki beberapa kekurangan, seperti ukuran yang besar dan penggunaan baterai yang boros, serta mobilitas pengguna yang masih terbatas.

Generasi kedua (2-G) muncul pada dekade 1990-an. Di Amerika menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa memakai GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 MHz dan 1800 MHz, sehingga mampu menampung lebih banyak pengguna. 

Teknologi digital menggantikan sinyal analog, memperkenalkan fitur seperti pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Ukuran ponsel menjadi lebih kecil dan ringan karena penggunaan chip digital yang lebih efisien.

Generasi ketiga (3G) memperkenalkan layanan data berkecepatan tinggi, memungkinkan pengguna melakukan panggilan video dan mengakses internet secara luas. 

Terdapat tiga standar utama: EDGE, Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada tahap ini, ponsel mulai dilengkapi dengan sistem operasi seperti Android, iOS, Symbian, dan Windows Mobile, yang mendekatkannya pada fungsi komputer pribadi.

Generasi keempat (4G) membawa pendekatan baru dalam sistem komunikasi, mengintegrasikan berbagai teknologi nirkabel seperti WiBro, 802.16e, CDMA, WLAN, dan Bluetooth. 

Sistem ini berbasis jaringan IP yang memungkinkan penggunaan lintas teknologi, memberikan kecepatan tinggi dan layanan multimedia seperti konferensi video dan permainan daring dengan kualitas yang sangat baik.

Terakhir, generasi kelima (5G) merupakan perkembangan lanjut dari 4G, dirancang untuk memberikan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi, latensi rendah, dan konektivitas masif. 

Meskipun perilisannya secara luas direncanakan dimulai pada tahun 2020, teknologi ini terus dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan masa depan di berbagai sektor industri dan kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Telepon

Telepon Genggam Bisnis

Kategori ini diperuntukkan bagi pengguna yang memerlukan perangkat mobile untuk keperluan kerja. 

Biasanya, perangkat ini sudah masuk dalam kategori ponsel pintar karena dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang mendukung aktivitas profesional. Dengan fitur-fitur tersebut, pekerjaan kantor dapat diakses dan diselesaikan hanya melalui ponsel.

Telepon Genggam Hiburan

Jenis ponsel ini dirancang untuk pengguna yang menginginkan fitur multimedia. Fungsinya mencakup pemutaran musik, video, pengambilan foto, dan lainnya. 

Beberapa varian dalam kategori ini bahkan dikhususkan, seperti ponsel musik, ponsel kamera, atau ponsel yang berfokus pada jejaring sosial.

Telepon Genggam Mode

Ponsel dalam kategori ini menitikberatkan pada tampilan luar dan desain. Meskipun fiturnya cenderung sederhana, keunikan desain membuatnya sangat menarik bagi pengguna yang mengutamakan gaya. 

Bahkan, ada ponsel mode yang dijual dengan harga jauh lebih tinggi dibandingkan ponsel tercanggih, dan beberapa model bisa melampaui harga kendaraan atau rumah.

Telepon Genggam Standar

Jenis ini dirancang bagi pengguna yang hanya membutuhkan fitur-fitur dasar. Ponsel ini biasanya tidak dibekali teknologi terbaru dan tetap mempertahankan fungsi utama seperti menelepon dan mengirim pesan tanpa tambahan teknologi yang kompleks.

Sebagai penutup, menemukan cara membuka pola HP yang lupa bisa menjadi solusi praktis agar perangkatmu kembali dapat digunakan tanpa kehilangan data penting.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index