Garuda indonesia

Garuda Indonesia Setujui Restrukturisasi

Garuda Indonesia Setujui Restrukturisasi
Garuda Indonesia Setujui Restrukturisasi

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memasuki babak baru yang krusial dalam perjalanannya menuju pemulihan dan penguatan kinerja. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar, para pemegang saham memberikan dukungan signifikan terhadap rencana restrukturisasi strategis yang diusung perusahaan. RUPSLB ini menjadi momen penting sebagai fondasi perwujudan transformasi komprehensif yang diharapkan mampu menghadirkan Garuda Indonesia yang lebih sehat dan kompetitif di pasar penerbangan nasional dan internasional.

Dengan kehadiran atau perwakilan dari 67.957.218.062 lembar saham atau sekitar 74,29 persen dari keseluruhan pemegang saham, persetujuan restrukturisasi ini menandai langkah kongkret dalam memperbaiki performa Garuda Indonesia. Persetujuan tersebut tidak hanya meliputi aspek finansial, namun juga diiringi dengan perubahan formasi kepemimpinan yang diharapkan dapat mempercepat proses transformasi.

Perubahan dalam susunan pengurus Garuda Indonesia ini merupakan respons terhadap dinamika industri penerbangan yang semakin ketat dan menuntut adaptasi cepat. Penunjukan para pejabat baru yang berkompeten menjadi wujud komitmen perseroan untuk memperkuat manajemen dan mempercepat momentum transformasi jangka menengah hingga panjang.

Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, kehadiran jajaran pengurus baru—yang berasal dari kalangan internal—menjadi tanda kesiapan insan Garuda Indonesia untuk memegang peranan penting dalam menentukan arah perusahaan ke depan. “Hadirnya para talenta muda dari jajaran internal Garuda Indonesia Group merupakan kebanggaan tersendiri, karena ini menunjukkan kesiapan insan Garuda Indonesia untuk menjadi key driver dalam menentukan arah perusahaan dan menjalankan tahapan transformasi dalam jangka panjang,” ujar Wamildan.

Di bawah pengawasan pemegang saham dan dukungan penuh Kementerian BUMN RI, posisi-posisi kunci telah diisi oleh profesional berpengalaman seperti Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service, Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga, Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi, Mukhtaris sebagai Direktur Teknik, serta Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen. Sementara jajaran lama pun diberhentikan secara hormat setelah menuntaskan masa tugasnya, dengan apresiasi tinggi atas dedikasi yang telah mereka berikan selama ini.

Transformasi yang dilakukan tidak hanya sebatas penggantian pengurus, melainkan juga meliputi serangkaian langkah strategis untuk memperbaiki struktur dan kinerja keuangan. Restrukturisasi penyehatan ini mengandung berbagai upaya mendasar seperti penguatan ekuitas, restorasi armada, penambahan alat produksi, serta revitalisasi kinerja anak usaha.

Kebijakan tersebut dilanjutkan sebagai kelanjutan dari fase restrukturisasi penyelamatan yang telah berjalan sejak 2021, di mana Garuda Indonesia fokus mengelola kewajiban usaha dan menyesuaikan armada serta beban operasionalnya. Melalui strategi ini, Garuda berhasil menurunkan nilai kewajiban dan memperbaiki neraca keuangan secara bertahap.

Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Garuda Indonesia menetapkan sebelas prioritas strategis untuk mentransformasi bisnisnya. Di antaranya adalah penambahan armada pesawat secara bertahap hingga mencapai sekitar 120 unit, serta ekspansi jaringan rute penerbangan yang ditargetkan mencapai sekitar 100 rute baru hingga tahun 2029. Selain itu, perusahaan juga fokus pada penguatan ekosistem penerbangan, kolaborasi antar lini usaha, digitalisasi layanan, dan peningkatan kualitas pengalaman pelanggan.

Pada kuartal pertama 2025, hasil positif yang dicapai oleh Garuda Indonesia menjadi bukti bahwa transformasi yang dijalankan berada pada jalur yang tepat. Pendapatan dari penerbangan charter meningkat tajam sebesar 92,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional konsolidasian juga naik 1,63 persen menjadi US$723,56 juta. Selain itu, jumlah penumpang yang diangkut selama periode ini mencapai 5,13 juta orang, terbagi antara Garuda Indonesia sebanyak 2,65 juta dan Citilink sebanyak 2,48 juta penumpang.

Wamildan Tsani menegaskan bahwa persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB menjadi titik balik yang krusial bagi perusahaan. Ia optimistis, dengan dukungan penuh pemerintah dan para pemegang saham, Garuda Indonesia mampu memberikan kinerja terbaik yang tidak hanya dirasakan secara nasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa di tingkat global. “Kami yakin bahwa dengan dukungan penuh Pemerintah dan seluruh pemegang saham, Perusahaan akan mampu memberikan kinerja terbaiknya, makin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat, dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di tingkat dunia,” tutup Wamildan.

Dengan langkah-langkah restrukturisasi yang komprehensif dan pergantian kepemimpinan yang segar, Garuda Indonesia siap mengukir babak baru yang lebih cerah. Transformasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kondisi keuangan, tapi juga membawa perusahaan menuju persaingan global yang semakin ketat dengan fondasi yang lebih kuat dan visi yang jelas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index