Petani

Pupuk Kaltim Dorong Swasembada Pangan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi, Pembiayaan, dan Asuransi Petani

Pupuk Kaltim Dorong Swasembada Pangan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi, Pembiayaan, dan Asuransi Petani
Pupuk Kaltim Dorong Swasembada Pangan Lewat Ekosistem Pertanian Terintegrasi, Pembiayaan, dan Asuransi Petani

JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan menjalankan program pengembangan ekosistem pertanian yang menyeluruh dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang menggabungkan pendampingan teknis, kemudahan akses pembiayaan, hingga penyediaan asuransi bagi petani, perusahaan pelat merah ini berupaya menjawab tantangan sektor pertanian nasional.

Program ini terbukti memberikan dampak nyata bagi petani di berbagai wilayah Indonesia. Hingga pertengahan tahun ini, Pupuk Kaltim berhasil menjangkau total 73.723 hektare lahan pertanian dan melibatkan sebanyak 30.974 petani. Capaian tersebut telah memenuhi sekitar 74 persen dari target perusahaan, yakni 100 ribu hektare lahan untuk tahun berjalan.

“Melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau MAKMUR, kami berkomitmen membangun ekosistem pertanian yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi petani dan ketahanan pangan nasional,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.

Program MAKMUR menjadi tulang punggung strategi Pupuk Kaltim dalam menjembatani kesenjangan antara kebutuhan petani dan dukungan sistemik yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Dalam pelaksanaannya, Pupuk Kaltim mendapat mandat untuk mengelola dan menjalankan program ini di berbagai wilayah strategis, antara lain Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pendampingan yang diberikan tidak hanya bersifat teknis, tetapi menyeluruh mulai dari manajemen tanah, pengelolaan air, efisiensi energi, hingga pengolahan limbah pertanian. Pendekatan terintegrasi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap praktik pertanian tradisional dan memacu adopsi teknologi modern di kalangan petani.

"Selain pembinaan teknis, kami juga memberikan dukungan dalam bentuk akses pembiayaan, membangun kemitraan dengan off-taker, serta menyediakan asuransi pertanian untuk memitigasi risiko gagal panen yang kerap dihadapi petani,” lanjut Soesilo.

Menurutnya, kehadiran asuransi dalam ekosistem pertanian menjadi langkah strategis untuk memberikan rasa aman kepada petani. Dalam konteks perubahan iklim dan ketidakpastian cuaca ekstrem yang semakin tinggi, perlindungan terhadap potensi kerugian akibat gagal panen sangat penting untuk menjaga stabilitas pendapatan petani.

Dari sisi komoditas, Pupuk Kaltim telah melakukan pendampingan kepada petani penggarap padi, jagung, kopi, lada, dan kelapa sawit. Namun, komoditas padi dan jagung masih menjadi fokus utama di sejumlah daerah karena menjadi kebutuhan pokok dan penyumbang terbesar ketahanan pangan nasional.

Dengan capaian signifikan tersebut, Pupuk Kaltim menunjukkan bahwa peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya sebatas produsen pupuk, tetapi juga sebagai katalisator dalam transformasi pertanian Indonesia menuju kemandirian pangan.

Soesilo menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara perusahaan, petani, dan pemerintah daerah untuk mewujudkan kemandirian pangan secara berkelanjutan. “Dengan dukungan yang tepat, pendampingan yang berkelanjutan, dan kolaborasi antarpihak, kami yakin dapat membantu sektor pertanian mencapai swasembada pangan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim harus dijawab dengan strategi yang adaptif dan kolaboratif. Pupuk Kaltim melihat peluang besar untuk menciptakan nilai tambah melalui digitalisasi pertanian dan adopsi pertanian presisi di masa mendatang.

Dengan terus memperluas cakupan program MAKMUR dan mengintegrasikan teknologi serta perlindungan keuangan bagi petani, Pupuk Kaltim optimistis mampu mendukung agenda nasional dalam mencapai kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index