JAKARTA - Penjualan iPhone di China tercatat mengalami penurunan yang signifikan pada Maret 2025, yang menjadi sebuah tantangan besar bagi Apple, mengingat China adalah salah satu pasar terbesar dan pusat produksi utama bagi perusahaan teknologi tersebut. Dalam laporan terbaru, pengiriman smartphone dari merek non-China, termasuk Apple, mengalami penurunan hampir 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun pasar smartphone secara keseluruhan mengalami pertumbuhan di China, mayoritas kenaikan tersebut didominasi oleh merek-merek lokal. Hal ini menciptakan ketegangan bagi Apple, yang sebelumnya mengandalkan China tidak hanya sebagai pasar penjualan, tetapi juga sebagai pusat manufaktur utama mereka.
Kondisi Pasar Smartphone di China
Menurut laporan yang dirilis oleh China Academy of Information and Communications Technology (CAICT) dan dilansir oleh DigiTimes pada Senin, 19 Mei 2025, total pengiriman smartphone di China pada Maret 2025 tercatat mengalami kenaikan sebesar 6,5% secara tahunan. Meski terlihat positif, hampir seluruh pertumbuhan ini dinikmati oleh merek-merek lokal, yang merajai pasar dengan keunggulan harga dan spesifikasi yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen China.
Beberapa merek smartphone lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo, terus menunjukkan daya saing yang sangat kuat di pasar domestik. Dengan harga yang lebih kompetitif serta peningkatan teknologi yang pesat, merek-merek lokal ini berhasil menarik perhatian konsumen, terutama yang mengutamakan nilai ekonomis dan kepraktisan dalam penggunaan sehari-hari.
Kendala Apple dalam Mempertahankan Pangsa Pasar
Meskipun China merupakan pasar yang sangat penting bagi Apple, yang selama ini menyumbang persentase signifikan terhadap pendapatan global perusahaan, Apple tampaknya kesulitan mempertahankan pangsa pasarnya di negara tersebut. Penurunan pengiriman iPhone dari Apple di Maret 2025 menjadi bukti nyata dari pergeseran preferensi konsumen dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Pada tahun-tahun sebelumnya, iPhone dikenal sebagai simbol status dan kualitas, namun kini, konsumen China mulai lebih memilih smartphone dengan harga lebih terjangkau namun tetap memiliki spesifikasi yang tidak kalah canggih. Apple, yang umumnya memposisikan produk-produknya di kelas premium, kini harus berhadapan dengan tekanan dari merek-merek lokal yang menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dan fitur yang semakin menarik.
Faktor Penyebab Penurunan Penjualan
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan penjualan iPhone di China. Salah satunya adalah ketatnya persaingan dari merek-merek lokal yang menawarkan harga lebih terjangkau dengan teknologi terbaru, seperti kamera canggih dan baterai yang lebih tahan lama. Hal ini memberikan konsumen lebih banyak pilihan tanpa harus membayar harga premium yang biasanya dikenakan oleh Apple.
Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang memengaruhi hubungan ekonomi kedua negara, juga dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap merek Apple. Kebijakan perdagangan yang ketat dan perasaan nasionalisme yang semakin kuat di kalangan konsumen China dapat menyebabkan berkurangnya minat terhadap produk-produk asal Amerika, termasuk iPhone.
Apple Berusaha Menjaga Posisi di Pasar China
Untuk menghadapi tantangan ini, Apple telah mengimplementasikan sejumlah strategi guna mempertahankan pangsa pasarnya di China. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kerjasama dan investasi di sektor manufaktur di China, yang bertujuan untuk mendekatkan diri lebih jauh dengan pasar domestik.
Apple juga meluncurkan berbagai program promosi dan diskon di China, termasuk kerjasama dengan operator lokal dan penawaran eksklusif untuk menarik perhatian konsumen. Tak hanya itu, Apple juga mencoba mengoptimalkan ekosistemnya, dengan memperkenalkan produk-produk yang saling terhubung, seperti iPad, MacBook, dan Apple Watch, untuk menciptakan loyalitas merek yang lebih kuat.
Namun, meskipun upaya-upaya tersebut, pengaruh merek-merek lokal yang semakin kuat dan canggih membuat Apple harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan posisinya di pasar yang sangat kompetitif ini.
Persaingan yang Semakin Ketat dari Merek Lokal
Perusahaan-perusahaan smartphone lokal, seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo, terus menguasai pasar China dengan produk-produk yang tidak hanya terjangkau tetapi juga dilengkapi dengan teknologi yang inovatif. Misalnya, Huawei dengan rangkaian smartphone P dan Mate yang memiliki fitur kamera canggih, sedangkan Xiaomi menawarkan produk dengan harga sangat kompetitif dan berbagai inovasi perangkat keras lainnya.
Oppo dan Vivo juga tidak kalah bersaing dengan menawarkan smartphone dengan desain elegan dan teknologi 5G, yang semakin menjadi daya tarik bagi konsumen muda di China. Keberhasilan merek-merek lokal ini menunjukkan bahwa mereka dapat terus mendominasi pasar domestik dengan produk yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan pasar China.
Perkembangan Pasar Smartphone di China: Tantangan dan Peluang
Meski Apple menghadapi tantangan yang berat di China, masih ada peluang bagi perusahaan untuk memperbaiki pangsa pasarnya, terutama dengan memperkenalkan produk yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen China. Melihat tren penggunaan smartphone yang terus berkembang di negara tersebut, Apple dapat mengembangkan produk yang lebih terjangkau dengan fitur yang lebih relevan bagi konsumen lokal.
Di sisi lain, para pesaing lokal juga harus terus berinovasi agar tidak kehilangan pangsa pasar mereka, terutama karena konsumen China semakin cerdas dalam memilih produk yang tidak hanya terjangkau tetapi juga berkualitas. Perkembangan teknologi 5G, AI, dan pengembangan kamera akan menjadi kunci bagi pemain besar di pasar ini.
Penurunan penjualan iPhone di China yang tercatat pada Maret 2025 menunjukkan bahwa Apple menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan posisinya di pasar smartphone terbesar di dunia. Meski demikian, perusahaan ini tidak tinggal diam dan terus berupaya untuk menyesuaikan produk dan strategi pemasaran mereka dengan preferensi konsumen lokal. Sementara itu, merek-merek lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo terus menunjukkan kekuatan mereka dengan menawarkan produk yang lebih terjangkau namun tetap inovatif. Hal ini menjadikan persaingan di pasar smartphone China semakin sengit dan penuh tantangan bagi semua pemain global.