OJK

OJK Bali dan Pemkab Jembrana Dorong Pengembangan Budidaya Kakao Melalui Donasi Bibit dan Pupuk Organik

OJK Bali dan Pemkab Jembrana Dorong Pengembangan Budidaya Kakao Melalui Donasi Bibit dan Pupuk Organik
OJK Bali dan Pemkab Jembrana Dorong Pengembangan Budidaya Kakao Melalui Donasi Bibit dan Pupuk Organik

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana semakin serius dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya budidaya kakao di Kabupaten Jembrana. Langkah konkret ini diwujudkan melalui penyerahan bantuan bibit kakao dan pupuk organik kepada anggota Kelompok Tani Kakao Rastani di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, pada Minggu 11 MEI 2025.

Komitmen OJK Bali dalam Pengembangan Pertanian

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berwacana, tetapi juga beraksi nyata dalam mendukung sektor pertanian. "Dengan skema itu petani tidak sendiri tapi sebagai satu kelompok, dilindungi asuransi pertanian hingga ada offtaker (pembeli hasil pertanian)," ujar Kristrianti. Ia berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau perusahaan umum daerah (perumda) di Bali dapat berperan sebagai offtaker yang menyerap hasil pertanian, sehingga memberikan kepastian kepada para petani .

OJK Bali melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Bali telah menerapkan skema kemitraan agribisnis dari hulu hingga hilir atau yang dikenal dengan istilah "close loop" di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Jembrana. Skema ini melibatkan kelompok tani, perbankan, koperasi, dan lembaga lainnya untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua pihak .

Pemerintah Kabupaten Jembrana Fokus pada Kakao sebagai Komoditas Unggulan

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyampaikan bahwa pihaknya menjadikan kakao dan kelapa sebagai komoditas pertanian unggulan di wilayahnya. "Kakao dan kelapa kami prioritaskan untuk sektor pertanian kebun. Dengan berbagai program yang kami lakukan, kami targetkan dua hasil pertanian itu menjadi komoditas unggulan Jembrana," kata Bupati Tamba .

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menerima bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 100.000 bibit kakao pada tahun 2024 dan berencana menambah 400.000 bibit pada tahun 2025. Selain itu, pada tahun 2025 juga direncanakan penyaluran 25.000 bibit kelapa dan 400.000 bibit kakao untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di daerah ini .

Peningkatan Produksi Kakao di Jembrana

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, produksi kakao di Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2022, luas lahan kakao mencapai 6.341 hektar dengan produksi sekitar 3.000 ton, meningkat dari sebelumnya yang hanya sekitar 500 hingga 1.000 ton. Peningkatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Kementerian Pertanian, yang telah menyediakan bibit dan pupuk organik untuk petani .

Selain itu, keberadaan "dokter kakao" yang ditunjuk melalui surat keputusan bupati juga berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dihadapi petani, seperti penyakit tanaman, kualitas bibit, dan kelembagaan petani. Langkah ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kakao di daerah ini .

Sinergi antara OJK Bali dan Pemerintah Kabupaten Jembrana

Kerja sama antara OJK Bali dan Pemerintah Kabupaten Jembrana semakin erat dalam upaya pengembangan sektor pertanian, khususnya budidaya kakao. Melalui skema "close loop", petani tidak hanya mendapatkan dukungan berupa bibit dan pupuk, tetapi juga akses ke pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kemitraan dengan koperasi serta lembaga keuangan lainnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa, mengapresiasi inisiatif OJK Bali dalam meningkatkan akses keuangan bagi petani kakao di daerahnya. "Semoga kerja sama ini dapat mendorong komoditas kakao sebagai komoditas unggulan daerah Jembrana dan menjadi pilot project menuju Jembrana Emas 2026," ujar Made Budiasa .

Harapan untuk Masa Depan

Dengan dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk OJK Bali, Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan Kementerian Pertanian, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Jembrana, khususnya budidaya kakao, dapat berkembang pesat. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kakao akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian petani dan masyarakat setempat, serta menjadikan Kabupaten Jembrana sebagai sentra kakao berkualitas di Bali.

Langkah-langkah strategis yang telah diambil menunjukkan bahwa pengembangan sektor pertanian bukan hanya sekadar wacana, tetapi telah menjadi aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat di Kabupaten Jembrana.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index