Proyek Tol Kuala Tanjung Parapat Dikebut, Target Rampung Kuartal III 2025

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:31:27 WIB
Proyek Tol Kuala Tanjung Parapat Dikebut, Target Rampung Kuartal III-2025

JAKARTA - Pembangunan jalan tol strategis di Sumatera Utara kembali menunjukkan progres signifikan. Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan penyelesaian ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, khususnya Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar, dapat rampung pada kuartal ketiga tahun 2025. Fokus pembangunan kini mengarah ke segmen Simpang Susun (SS) Sinaksak-Pematang Siantar yang panjangnya mencapai 12,3 km.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, kehadiran tol ini diharapkan tidak hanya mempercepat waktu tempuh, namun juga memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pengembangan ekonomi di wilayah sekitarnya. "Dengan konektivitas yang lebih baik, kami optimistis pertumbuhan sektor logistik dapat dipercepat, biaya distribusi barang berkurang, dan masyarakat bisa lebih cepat menjangkau pusat-pusat ekonomi," ujar Dody.

Tol Serbelawan-Pematang Siantar merupakan bagian dari proyek jalan tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, khususnya Seksi 4 yang mencakup total 28 km. Hingga saat ini, sepanjang 15,63 km jalan tol pada ruas Dolok Merawan – Sinaksak telah beroperasi. Sementara sisa pembangunan di segmen Sinaksak-Pematang Siantar tengah dalam penyelesaian akhir. Berdasarkan laporan terkini, hingga 30 Juni 2025 progres konstruksi pada segmen ini telah mencapai 99,19%. Saat ini, proyek memasuki tahap Audit Keselamatan Jalan (AKJ) sebagai bagian dari proses persetujuan desain akhir.

Dody menegaskan bahwa tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat akan membawa manfaat besar dalam menghubungkan kawasan barat Sumatera Utara dengan destinasi unggulan seperti kawasan strategis Danau Toba. Keberadaan tol ini akan mempercepat pengiriman barang, meningkatkan mobilitas masyarakat, serta membuka akses ekonomi ke wilayah yang selama ini belum sepenuhnya terhubung.

Proyek jalan tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sendiri dirancang sepanjang total 136,8 km dan dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). PT Hutama Marga Waskita (HMW), sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), menjadi pihak pelaksana pembangunan infrastruktur ini.

Jalan tol tersebut dibagi menjadi enam seksi. Beberapa ruas utama telah beroperasi, di antaranya Seksi 1 Tebing Tinggi - Indrapura sepanjang 22,85 km beserta junction Tebing Tinggi sepanjang 7 km, Seksi 2 Indrapura - Kuala Tanjung sepanjang 15,6 km, dan Seksi 3 Tebing Tinggi - Serbelawan sepanjang 30 km.

Seksi 4 Serbelawan - Pematang Siantar, yang kini hampir rampung, menjadi fokus perhatian utama. Sementara dua seksi terakhir, yaitu Seksi 5 Pematang Siantar - Seribudolok dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat, masih dalam tahap penetapan trase dan belum masuk fase konstruksi.

Menteri Dody menambahkan, tol Kuala Tanjung – Parapat menjadi proyek strategis nasional yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan kawasan industri, memperlancar arus logistik ke pelabuhan internasional Kuala Tanjung, sekaligus membuka akses menuju kawasan pariwisata Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas.

Dengan penyelesaian ruas tol yang semakin mendekati tahap final, harapan untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi semakin besar. "Kami berharap keberadaan tol ini dapat menciptakan pemerataan infrastruktur, mempercepat akses barang dan jasa, serta mendukung geliat ekonomi lokal, baik dari sektor industri, logistik, maupun pariwisata," kata Dody.

Selain itu, pengembangan tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat juga berpotensi membuka lapangan kerja baru selama masa konstruksi maupun pasca beroperasi. Penguatan konektivitas akan mempercepat mobilisasi tenaga kerja, memperlancar distribusi hasil pertanian, serta mendongkrak daya tarik investasi kawasan industri Kuala Tanjung dan sekitarnya.

Dalam keterangan terpisah, PT Hutama Marga Waskita menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mempercepat penyelesaian ruas jalan tol ini. Dengan mengutamakan aspek keselamatan dan kualitas jalan, HMW optimistis dapat menyelesaikan pembangunan Seksi 4 tepat waktu.

Setelah proyek Seksi 4 rampung, target berikutnya adalah percepatan pembangunan Seksi 5 dan 6 agar seluruh ruas tol Kuala Tanjung – Parapat dapat beroperasi penuh sesuai target. Pemerintah optimistis keberadaan tol ini menjadi bagian penting dalam penguatan konektivitas darat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara melalui aksesibilitas yang lebih cepat dan biaya transportasi yang lebih efisien.

Dody menutup dengan menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengejar penyelesaian proyek-proyek infrastruktur prioritas sebagai fondasi kemajuan ekonomi nasional, terutama di luar Pulau Jawa.

Terkini