Wisata Warisan Sejarah: 10 Destinasi Ikonik di Palembang

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:07:40 WIB
Wisata Warisan Sejarah: 10 Destinasi Ikonik di Palembang

JAKARTA - Palembang bukan hanya dikenal sebagai kota pempek atau Sungai Musi semata. Lebih dari itu, kota tertua di Indonesia ini menyimpan potongan-potongan sejarah bangsa yang tersebar di berbagai sudutnya. Mulai dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya, jejak Islam di nusantara, hingga kisah perjuangan rakyat melawan penjajah semua bisa ditemukan melalui destinasi wisata sejarah yang kini jadi magnet wisatawan domestik hingga mancanegara.

Sebagai kota yang pernah menjadi pusat kekuasaan maritim dan spiritual pada masanya, Palembang menawarkan pengalaman unik bagi siapa pun yang ingin menyelami sejarah dari dekat. Tak hanya menyajikan bangunan kuno dan artefak bersejarah, kota ini juga menghadirkan narasi hidup dari peradaban masa lalu yang membentuk identitas bangsa saat ini.

Berikut 10 destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Palembang, sebagai pintu gerbang untuk memahami warisan budaya dan perjalanan panjang peradaban Indonesia:

1. Benteng Kuto Besak (BKB)

Terletak di tepi Sungai Musi, tak jauh dari ikon kota Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak adalah simbol kejayaan Kesultanan Palembang pada abad ke-18. Meskipun saat ini digunakan oleh TNI sebagai markas, area sekitarnya tetap terbuka untuk umum dan sering menjadi pusat festival budaya serta kegiatan seni. Benteng ini mencerminkan keteguhan dan kekuatan lokal dalam menghadapi tantangan zaman kolonial.

2. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I

Masjid yang berdiri megah di jantung kota ini dibangun antara tahun 1738 hingga 1748. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini adalah representasi arsitektur multikultur yang memadukan gaya Melayu, Tionghoa, dan Timur Tengah. Ia menjadi saksi tumbuhnya dakwah Islam di wilayah Palembang dan terus menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat.

3. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Terletak di dalam kompleks Benteng Kuto Besak, museum ini menyimpan khazanah sejarah yang kaya. Koleksinya mencakup benda-benda peninggalan Kesultanan Palembang, peninggalan arkeologi dari masa Sriwijaya, tekstil tradisional, hingga dokumen dari masa kolonial. Tempat ini seperti portal waktu yang membawa pengunjung memahami perubahan zaman Palembang dari pusat kerajaan, koloni, hingga kota modern.

4. Situs Kerajaan Sriwijaya (Taman Purbakala Sriwijaya)

Palembang adalah rumah dari Kerajaan Sriwijaya, salah satu kekuatan maritim dan pusat agama Buddha terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-7. Di Taman Purbakala Sriwijaya, pengunjung bisa menyaksikan peninggalan seperti kanal kuno, prasasti, dan reruntuhan yang menegaskan peran sentral Palembang dalam perdagangan dan spiritualitas pada masanya.

5. Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera)

Tepat di depan Masjid Agung berdiri Monpera, monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Palembang melawan penjajah dalam peristiwa heroik 5 hari 5 malam pada 1947. Di dalamnya terdapat museum mini yang mendokumentasikan kisah para pejuang dan dinamika perjuangan kemerdekaan di Sumatera Selatan.

6. Kampung Kapitan

Menjelajah ke seberang Sungai Musi, kita akan menemukan Kampung Kapitan—sebuah kawasan tua yang dulunya dihuni oleh komunitas Tionghoa dan dipimpin oleh seorang Kapitan Cina. Rumah-rumah di kampung ini masih mempertahankan arsitektur kolonial bergaya Tionghoa. Kawasan ini menjadi bukti nyata harmonisasi etnis di masa lampau yang masih terasa hingga kini.

7. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti ini adalah bukti tertulis paling awal tentang keberadaan Kerajaan Sriwijaya, bertanggal 682 Masehi. Meski prasasti aslinya kini disimpan di Museum Nasional Jakarta, lokasi penemuannya di Bukit Siguntang tetap menjadi situs penting yang sering dikunjungi peneliti maupun wisatawan sejarah.

8. Bukit Siguntang

Bukit kecil ini dipercaya sebagai pusat spiritual Kerajaan Sriwijaya. Di sini terdapat makam-makam tokoh bangsawan Melayu dan prasasti kuno. Bukit ini menjadi tempat ziarah sekaligus refleksi atas kejayaan spiritual dan politik Palembang pada masa lalu.

9. Kampung Al-Munawar

Di kawasan 13 Ulu, terdapat kampung tua yang hingga kini masih dihuni keturunan Hadramaut dari Yaman. Rumah-rumah kayu panggung khas tempo dulu berdiri kokoh, membentuk atmosfer tradisional Arab yang kental. Kampung ini kini berkembang menjadi destinasi wisata syariah yang tetap menjaga warisan budaya Islam yang kuat.

10. Museum Balaputradewa

Meski tidak disebut dalam daftar awal, tak lengkap rasanya jika tidak menyinggung Museum Balaputradewa tempat yang menjadi pusat koleksi arkeologi, budaya, dan sejarah Sumatera Selatan secara keseluruhan. Nama museum ini diambil dari Raja Balaputradewa, salah satu tokoh penting dari Sriwijaya.

Dari benteng hingga prasasti, dari masjid agung hingga kampung tua, Palembang menyuguhkan mozaik sejarah yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga memperdalam rasa cinta terhadap akar budaya sendiri. Bagi siapa pun yang ingin mengenal Indonesia lebih dalam, Palembang adalah bab penting yang tak boleh dilewatkan dalam kisah besar sejarah negeri ini.

Terkini