SAMSUNG

Galaxy A54 Kini Lebih Terjangkau, Fitur Tetap Mumpuni

Galaxy A54 Kini Lebih Terjangkau, Fitur Tetap Mumpuni
Galaxy A54 Kini Lebih Terjangkau, Fitur Tetap Mumpuni

JAKARTA - Penurunan harga Samsung Galaxy A54 pada Juli 2025 menjadi salah satu topik hangat di kalangan penggemar gadget. Bukan hanya karena nominal diskon yang ditawarkan cukup signifikan, tetapi juga karena ponsel ini dulunya diposisikan sebagai perangkat kelas menengah atas dengan spesifikasi yang masih sangat relevan hingga pertengahan tahun ini.

Langkah ini dinilai sebagai strategi cerdas Samsung untuk menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus menjaga daya saing di segmen mid-range Android, yang kini dipenuhi banyak rival tangguh seperti Xiaomi, Infinix, hingga realme.

Reposisi Harga, Bukan Revisi Spesifikasi

Samsung Galaxy A54 pertama kali dirilis dengan harga yang menempatkannya di atas banyak ponsel mid-range biasa. Dengan spesifikasi layar Super AMOLED 120Hz, baterai berkapasitas besar, serta desain premium yang menyerupai seri flagship Galaxy S, perangkat ini memang tampil lebih unggul dibanding pesaing di kisaran harga yang sama saat awal peluncurannya.

Kini, dengan penyesuaian harga pada Juli 2025, Galaxy A54 menjadi semakin menarik karena tetap menawarkan performa yang sama, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini memberi sinyal kuat bahwa Samsung tengah berusaha memperluas pangsa pasar, terutama di tengah persaingan yang makin ketat dan menurunnya daya beli konsumen di beberapa segmen.

Penurunan Harga: Angin Segar Bagi Konsumen

Dari pantauan sejumlah marketplace dan distributor resmi, harga Galaxy A54 kini mengalami koreksi hingga ratusan ribu rupiah, tergantung kapasitas RAM dan memori internal yang dipilih. Bagi pengguna yang telah lama mengincar ponsel ini, momen Juli menjadi waktu yang tepat untuk membeli, terlebih menjelang musim belanja elektronik menjelang tahun ajaran baru dan semester kedua.

Beberapa konsumen menyebut bahwa penurunan harga ini membuat Galaxy A54 menjadi “the most balanced” dalam hal performa dan harga di kelasnya.

“Dulu saya merasa Galaxy A54 overpriced karena sudah banyak pilihan lain dengan spesifikasi serupa. Tapi sekarang harganya turun, jadi worth it banget untuk dibeli,” ujar Dimas, seorang mahasiswa teknik yang aktif membuat konten mobile gaming.

Bagi mereka yang mengutamakan pengalaman visual dan baterai tahan lama, layar Super AMOLED 6,4 inci dengan refresh rate 120Hz menjadi daya tarik utama. Teknologi layar ini menghadirkan tampilan yang tajam dan mulus, cocok untuk aktivitas multimedia, sosial media, hingga bermain game kompetitif.

Performa Tetap Andal

Samsung Galaxy A54 dibekali chipset Exynos 1380 buatan Samsung sendiri. Chip ini membawa efisiensi daya yang cukup baik, performa gaming stabil, serta dukungan untuk kamera AI yang semakin ditingkatkan. Didukung RAM hingga 8GB dan opsi memori internal 128GB/256GB, pengguna juga dimanjakan dengan fitur RAM Plus yang dapat menambah kapasitas RAM secara virtual untuk multitasking.

Baterainya berkapasitas 5.000mAh dan sudah mendukung pengisian cepat 25W. Untuk penggunaan sehari-hari, Galaxy A54 mampu bertahan seharian penuh dengan skenario penggunaan media sosial, streaming, dan fotografi.

Desain Premium, Rasa Flagship

Satu hal yang membuat Galaxy A54 terasa lebih mahal dari harga barunya adalah desain. Samsung memberikan sentuhan flagship pada perangkat ini dengan finishing belakang berbahan kaca Gorilla Glass 5 dan frame yang kokoh.

Desain kameranya juga menyerupai Galaxy S23, dengan tiga lensa yang disusun vertikal secara minimalis tanpa modul besar. Ini menjadikan Galaxy A54 tetap terlihat elegan dan tidak ketinggalan zaman meski dirilis lebih dari satu tahun lalu.

Perangkat ini juga memiliki rating IP67, yang berarti tahan debu dan air pada kedalaman 1 meter selama 30 menit—fitur yang masih jarang ditemukan di kelas mid-range saat ini.

Software dan Dukungan Jangka Panjang

Samsung juga tetap mempertahankan kekuatan utamanya di sisi perangkat lunak. Galaxy A54 menggunakan One UI 6 berbasis Android 14, dengan janji empat tahun pembaruan sistem operasi dan lima tahun pembaruan keamanan.

Komitmen panjang ini menjadi salah satu faktor yang membuat pengguna Android mulai berpaling dari merek-merek pesaing yang sering kali mengabaikan pembaruan software jangka panjang.

“Saya memilih Galaxy A54 karena software-nya update terus. HP lama saya nggak pernah dapat update Android setelah setahun, itu bikin frustasi,” ujar Nadya, seorang karyawan swasta di Jakarta.

Respon Pasar dan Potensi Penjualan Ulang

Menariknya, penurunan harga Galaxy A54 justru meningkatkan minat jual-beli ponsel ini di pasar sekunder. Banyak pengguna yang sebelumnya menggunakan Galaxy A33 atau A52s kini mulai beralih ke A54, karena merasakan peningkatan signifikan dalam hal layar, kamera, dan performa keseluruhan.

Beberapa pengamat industri menilai bahwa strategi harga ini juga bisa membantu Samsung “mengosongkan stok” menjelang peluncuran Galaxy A55 yang kabarnya sedang disiapkan. Namun, Galaxy A54 tetap menjadi pilihan yang solid di 2025 berkat kombinasi fitur lengkap dan harga yang kini lebih ramah kantong.

Penutup: Posisi Baru Galaxy A54 di Pasar

Penurunan harga Samsung Galaxy A54 pada Juli 2025 adalah contoh nyata bagaimana merek besar harus terus beradaptasi dengan dinamika pasar. Di tengah tekanan dari merek baru yang agresif dengan harga murah dan spesifikasi tinggi, Samsung memilih untuk memainkan kartu kuatnya: keandalan, dukungan software panjang, dan kualitas keseluruhan yang tetap terjaga.

Dengan harga yang kini semakin kompetitif, Galaxy A54 bukan hanya menjadi pilihan cerdas di kelas menengah, tetapi juga mencerminkan bagaimana perangkat flagship “rasa mid-range” bisa memikat kembali hati konsumen yang menginginkan kualitas tanpa kompromi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index