Inovasi AI di Dunia Gadget: Samsung Gratiskan Fitur Galaxy AI Buatannya

Senin, 14 Juli 2025 | 11:08:16 WIB
Inovasi AI di Dunia Gadget: Samsung Gratiskan Fitur Galaxy AI Buatannya

JAKARTA - Di tengah keraguan dan spekulasi yang beredar di kalangan pengguna perangkat Galaxy, Samsung akhirnya memberikan kepastian soal masa depan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) di lini produknya. Perusahaan asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa sejumlah fitur utama Galaxy AI yang dikembangkan secara internal akan terus bisa digunakan secara gratis, tanpa batas waktu.

Langkah Samsung ini mendapat perhatian luas, mengingat teknologi AI menjadi salah satu nilai jual utama perangkat premium mereka sejak peluncuran Galaxy S24. Klarifikasi ini disampaikan langsung kepada Android Police, menyusul munculnya ketidakjelasan di antara pengguna tentang apakah fitur-fitur AI itu akan tetap gratis setelah catatan “gratis hingga akhir 2025” muncul di sejumlah dokumentasi awal.

Fitur AI Samsung: Bukan Sekadar Gimmick

Samsung menjelaskan bahwa fitur yang dimaksud adalah yang murni dikembangkan oleh tim internal mereka dan telah tertanam di perangkat Galaxy sejak awal. Beberapa di antaranya adalah Live Translate, Note Assist, Generative Wallpaper, Audio Eraser, Object Eraser, dan Writing Assist. Semua fitur ini hadir pertama kali di Galaxy S24 Series dan kini juga diperluas ke perangkat lain seperti Galaxy S25, Z Fold7, dan Watch 8 Series.

Fungsi-fungsi tersebut dibuat untuk memberikan pengalaman lebih cerdas dan produktif bagi pengguna. Sebagai contoh, Live Translate memungkinkan terjemahan suara secara real-time saat menelepon, sementara Note Assist menyusun ulang dan merapikan catatan pengguna secara otomatis. Fitur Generative Wallpaper memungkinkan pembuatan latar belakang unik berbasis prompt pengguna, dan Object Eraser membantu menghapus elemen tidak diinginkan dari foto hanya dalam satu ketukan.

Bagi banyak pengguna, fitur-fitur ini bukan hanya sekadar tambahan melainkan telah menjadi bagian penting dalam aktivitas digital sehari-hari. Maka tak heran jika muncul kekhawatiran ketika Samsung memberikan keterangan bahwa penggunaan gratis hanya sampai akhir 2025.

Namun kini, semua keraguan itu dijawab. Samsung dengan tegas menyatakan bahwa semua fitur AI yang dikembangkan oleh mereka akan tetap gratis selamanya.

Fitur dari Pihak Ketiga: Berpotensi Berbayar

Walau begitu, tidak semua fitur Galaxy AI dikembangkan sepenuhnya oleh Samsung. Sebagian teknologi, terutama yang berkaitan dengan AI lanjutan, merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga seperti Google. Salah satu contohnya adalah fitur suara pintar dan kemampuan editing gambar lanjutan yang memanfaatkan platform Gemini AI milik Google.

Inilah area yang kemungkinan besar akan dikenakan biaya di masa mendatang. Sebab, kebijakan mengenai penggunaan layanan AI pihak ketiga seperti Gemini tidak berada di bawah kontrol Samsung. Google sendiri telah merilis Gemini Advanced, layanan AI berbayar dengan kemampuan lebih tinggi—termasuk pemrosesan video dan tugas-tugas kompleks lain. Maka sangat mungkin bahwa pengguna perangkat Galaxy yang ingin menggunakan fitur-fitur premium berbasis Gemini harus berlangganan layanan tersebut.

Meski demikian, Samsung tetap memberikan kejelasan yang menenangkan: pengguna tidak perlu khawatir soal fitur-fitur dasar Galaxy AI buatan mereka sendiri. Selama fitur tersebut adalah hasil pengembangan internal Samsung, maka tidak ada biaya tambahan yang akan dikenakan.

Dampak Terhadap Pengguna: Jelas dan Positif

Bagi lebih dari 400 juta pengguna yang diperkirakan akan memakai perangkat Galaxy AI hingga akhir tahun ini, pernyataan Samsung memberikan kepastian dan rasa lega. Di tengah tren industri teknologi yang mulai mendorong layanan-layanan AI ke model berlangganan, janji Samsung untuk tetap memberikan akses gratis menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan.

Langkah ini juga memperkuat posisi Samsung sebagai perusahaan yang fokus pada pengalaman pengguna, bukan sekadar mengejar keuntungan lewat fitur premium. Mereka menyadari bahwa keberhasilan fitur AI tidak hanya bergantung pada kecanggihannya, tapi juga pada kemudahan akses dan keberlanjutan penggunaannya dalam jangka panjang.

Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa ekosistem AI Samsung akan terus tumbuh. Dengan menjaga agar fitur-fitur utamanya tetap gratis, Samsung menciptakan daya tarik besar untuk pengguna baru dan mempertahankan loyalitas pengguna lama.

Strategi Jangka Panjang Samsung: Tetap Ramah Pengguna

Komitmen Samsung untuk mempertahankan fitur gratis juga bisa dilihat sebagai strategi jangka panjang yang bertujuan memperluas basis pengguna teknologi AI mereka. Alih-alih langsung memonetisasi semua layanan AI, Samsung tampaknya memilih pendekatan inklusif: menggaet pengguna sebanyak mungkin lebih dulu, lalu memperkenalkan fitur-fitur lanjutan yang bisa ditawarkan melalui model berbayar, terutama jika dikembangkan bersama mitra pihak ketiga.

Strategi ini tidak hanya cerdas dari sisi pemasaran, tetapi juga menunjukkan sensitivitas terhadap kebutuhan pengguna. Banyak pemilik perangkat digital masih bersikap hati-hati terhadap layanan AI berbayar, apalagi jika manfaatnya belum dirasakan secara langsung. Dengan menjaga agar fitur inti tetap gratis, Samsung bisa membangun kepercayaan yang lebih kuat.

Langkah Samsung yang memastikan fitur utama Galaxy AI akan selalu gratis menjadi angin segar di tengah derasnya arus layanan digital berbayar. Pengguna kini dapat menikmati teknologi canggih seperti Live Translate, Note Assist, hingga Object Eraser tanpa khawatir akan dikenai biaya di masa depan.

Sementara fitur-fitur yang dikembangkan oleh pihak ketiga seperti Google mungkin akan memerlukan biaya tambahan, Samsung telah memberi batas yang jelas mana yang gratis dan mana yang berpotensi berbayar. Transparansi ini menjadi nilai lebih yang membuat pengguna merasa dihargai.

Terkini