Penerbangan Jakarta Kediri Aktif Lagi, TransNusa Siap Layani Bandara Dhoho

Senin, 14 Juli 2025 | 11:22:38 WIB
Penerbangan Jakarta Kediri Aktif Lagi, TransNusa Siap Layani Bandara Dhoho

JAKARTA - Upaya pemerintah memperkuat konektivitas udara di wilayah selatan Jawa Timur kembali menunjukkan progres berarti. Salah satunya melalui rencana pengaktifan kembali rute penerbangan Jakarta–Kediri yang sempat vakum. Kementerian Perhubungan mengonfirmasi bahwa rute ini akan kembali dibuka, seiring kesiapan maskapai untuk beroperasi dari Bandara Dhoho, Kediri.

Bandara Dhoho yang semula sempat lengang akibat tidak beroperasinya armada Citilink karena alasan teknis, kini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Pemerintah mengantisipasi geliat tersebut dengan memberikan ruang bagi maskapai yang ingin membuka kembali rute ke bandara yang digagas oleh sektor swasta ini.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan bahwa pihaknya tidak membatasi ruang gerak maskapai. Sebaliknya, kementerian terbuka dan memberikan dukungan penuh terhadap maskapai mana pun yang bersedia melayani Bandara Dhoho. Meski demikian, ia juga memahami bahwa keputusan untuk membuka rute merupakan pertimbangan komersial yang tidak dapat dipaksakan.

“Kita berusaha membuka peluang bagi semua maskapai untuk masuk ke Bandara Dhoho. Tapi tentu mereka punya perhitungan sendiri. Saya tidak bisa memaksakan mereka harus terbang ke sana,” jelas Dudy.

Ia juga mengungkapkan bahwa guna menarik minat maskapai, sejumlah strategi insentif telah disiapkan. Menurutnya, pendekatan ini penting untuk menjadikan Bandara Dhoho lebih menarik secara bisnis, terutama karena wilayah Kediri belum menjadi pusat penerbangan utama.

Dudy menambahkan bahwa strategi pemberian insentif bukan hal baru. Kementeriannya telah menerapkan pendekatan serupa untuk mendukung pengoperasian Bandara Kertajati di Jawa Barat. Dengan demikian, pemerintah berharap agar pola keberhasilan itu dapat pula diterapkan di Kediri.

“Kami sudah berdiskusi dengan maskapai untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Termasuk insentif yang sekiranya bisa diberikan agar mereka tertarik membuka rute, baik untuk Dhoho maupun Kertajati,” tambah Dudy.

Sementara itu, langkah konkret dari maskapai sudah mulai terlihat. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa Citilink akan kembali hadir di Bandara Dhoho. Saat ini, maskapai tersebut tengah menyelesaikan proses perawatan pesawat dan ditargetkan kembali aktif melayani penerbangan pada bulan Agustus.

Tak hanya Citilink, maskapai lain juga menunjukkan komitmen serupa. TransNusa menjadi salah satu maskapai yang telah menyatakan kesiapannya untuk mengisi kekosongan rute penerbangan ke Bandara Dhoho. Mereka akan mengoperasikan penerbangan dari dan ke Jakarta, yang diharapkan menjadi alternatif baru bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya.

“Terkait Kediri, kami sudah bahas dengan TransNusa. Mereka siap menggunakan Bandara Dhoho untuk penerbangan ke Jakarta. Saat ini Citilink masih dalam tahap perawatan pesawat dan ditargetkan kembali beroperasi mulai Agustus,” papar Lukman.

Dengan hadirnya TransNusa dan kembalinya Citilink, masyarakat Kediri akan kembali memiliki akses udara langsung ke Ibu Kota. Hal ini penting mengingat keberadaan Bandara Dhoho yang selama ini digadang-gadang sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam menyokong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Bandara Dhoho sendiri merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta. Dibangun oleh PT Gudang Garam, bandara ini menjadi proyek bandara swasta pertama di Indonesia. Posisinya yang strategis di Jawa Timur bagian selatan memberikan potensi besar dalam membuka jalur distribusi logistik, mobilitas masyarakat, serta pengembangan kawasan sekitar.

Kementerian Perhubungan pun menyadari pentingnya peran sektor swasta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi. Oleh karena itu, dukungan melalui insentif dan regulasi yang pro-bisnis terus diupayakan agar ekosistem transportasi udara dapat tumbuh seimbang dan berkelanjutan.

Sejalan dengan itu, pembukaan kembali rute penerbangan ke Bandara Dhoho juga dipandang sebagai peluang untuk mengurai konsentrasi penumpang di bandara-bandara besar seperti Juanda di Surabaya. Kediri, dengan fasilitas yang kian berkembang, diharapkan menjadi poros baru konektivitas udara bagi kawasan selatan Jawa Timur.

Lebih jauh, inisiatif ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah. Potensi wisata alam, industri, dan UMKM di Kediri dan sekitarnya dinilai dapat lebih berkembang apabila akses udara diperluas dan diperkuat.

Dengan segala potensi dan dukungan kebijakan yang tersedia, Bandara Dhoho kini bersiap membuka lembaran baru. Kembalinya penerbangan ke bandara ini bukan sekadar soal layanan transportasi, tetapi juga sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi kawasan.

Jika rencana ini berjalan sesuai target, maka tidak menutup kemungkinan ke depan akan lebih banyak rute dan maskapai yang melayani Bandara Dhoho. Pemerintah berharap masyarakat pun dapat segera merasakan manfaat dari ketersediaan jalur udara yang lebih luas, cepat, dan efisien.

Terkini