Kemitraan Ekonomi dan Politik RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Global

Senin, 14 Juli 2025 | 08:31:16 WIB
Kemitraan Ekonomi dan Politik RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Global

JAKARTA - Dalam lanskap global yang tengah bergerak cepat dan penuh gejolak, kerja sama strategis antara negara-negara menjadi pilar penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan politik dunia. Di tengah dinamika tersebut, Indonesia dan Uni Eropa kembali menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi melalui jalur diplomasi ekonomi.

Langkah konkret terbaru terlihat dalam pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Belgia. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari kunjungan kenegaraan Prabowo dan menjadi momentum strategis dalam membangun hubungan yang lebih dalam antara kedua pihak.

Bukan sekadar kunjungan seremonial, pertemuan itu menghasilkan kesepakatan penting yang menandai fase baru dalam relasi bilateral Indonesia-Uni Eropa. Di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, kerja sama ini mempertegas peran kedua kawasan sebagai aktor utama dalam menjaga kestabilan ekonomi dan politik internasional.

Presiden Prabowo menyoroti peran penting Eropa dalam berbagai bidang strategis. Menurutnya, kolaborasi antara Indonesia dan Uni Eropa akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan stabilitas global yang lebih kuat dan berkelanjutan.

“Eropa adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan. Kami memiliki sumber daya penting, jadi kemitraan antara Eropa dan Indonesia, di mana Indonesia juga merupakan bagian besar dari ASEAN, akan menjadi kontribusi yang sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia,” ujar Prabowo dalam pernyataan resminya.

Kehadiran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam kunjungan tersebut turut mempertegas keseriusan Indonesia dalam membangun kemitraan strategis di sektor perdagangan dan ekonomi. Ia mengadakan pertemuan dengan Maroš Šefčovič, Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi.

Pertemuan tersebut membahas progres konkret dari perundingan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah berlangsung sejak 2016. Dalam diskusi hangat itu, kedua pihak menyepakati sejumlah langkah penting yang ditujukan untuk mempercepat finalisasi perjanjian.

Airlangga menyampaikan bahwa pencapaian kesepakatan politik menjadi tonggak penting dalam menyelesaikan perundingan yang kompleks dan multilateral ini.

“Indonesia menyambut baik kesepakatan politik yang telah dicapai dan hal ini menjadi tonggak penting menuju penyelesaian IEU-CEPA pada bulan September 2025. Pencapaian bersama ini juga menunjukkan nilai strategis kontribusi kedua pihak dalam memperkuat kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Uni Eropa,” jelas Airlangga.

Perjanjian IEU-CEPA sendiri merupakan instrumen penting yang diyakini akan membuka akses lebih luas terhadap pasar, mengurangi hambatan perdagangan, dan menciptakan iklim usaha yang lebih inklusif dan terprediksi. Sejak dimulai pada Juli 2016, negosiasi ini telah melalui 19 putaran resmi dan berbagai pertemuan tambahan, yang kini telah mencapai tahap kemajuan signifikan.

Dalam atmosfer diplomatik yang santai namun penuh dedikasi, Airlangga dan Šefčovič bahkan menandatangani exchange letter sebagai panduan untuk mempercepat penyelesaian IEU-CEPA. Penandatanganan ini menjadi simbol bahwa kerja sama bilateral tidak mengenal waktu dan tetap berjalan meski di hari libur.

“Meski di hari Minggu, di hari libur, beginilah kami bekerja. Tujuh hari seminggu,” ujar Airlangga sambil menekankan semangat yang diusung kedua pihak. Ia juga mengapresiasi tim negosiasi yang selama ini telah bekerja keras demi mewujudkan kemajuan ini. “Tidak ada hari Minggu, tidak ada hari libur. Dan saya mengapresiasi tim yang telah bekerja keras untuk mewujudkan semua ini hingga hari ini,” tambahnya.

Di luar ruang diplomasi, perjanjian ini mencerminkan harapan besar dari pelaku usaha dan masyarakat kedua pihak. Dengan potensi perdagangan dan investasi yang sangat besar, Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat menciptakan arsitektur baru dalam hubungan ekonomi internasional yang saling menguntungkan.

Bagi Indonesia, keberhasilan ini tidak hanya akan memperkuat posisi sebagai kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga sebagai mitra global yang tangguh. Sementara bagi Uni Eropa, kerja sama ini merupakan jembatan strategis untuk menjangkau pasar ASEAN yang dinamis dan berkembang pesat.

Dengan demikian, kesepakatan strategis yang dicapai dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Eropa bukanlah sekadar agenda diplomatik biasa. Ini adalah bagian dari strategi besar Indonesia untuk mengukuhkan posisi global melalui diplomasi ekonomi yang cerdas, progresif, dan berorientasi masa depan.

Langkah-langkah ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya berperan sebagai negara berkembang yang menjadi pasar bagi produk luar, tetapi juga sebagai mitra sejajar yang siap memberikan kontribusi besar bagi ekonomi global yang lebih stabil, adil, dan berkelanjutan.

Terkini